ANATA 14

3.1K 161 6
                                    

Happy reading :)

-----------------------------------------------------------------

Aqua merubah segala macam suasana. Butuh aqua? Beli di warung, dan kasih buat orang yang kamu sayang. Insyaallah dia langsung ngetawain kamu.

-----------------------------------------------------------------

07.00

"Lo semalem kemana sih, Na? Kita nyariin tau." kata Dira sambil mengikat tali sepatunya.

Semalam aku kembali ke tenda, ternyata sudah tudak ada orang. Mungkin acara sudah selesai.

Jangan bertanya semalam bagaimana, aku malau menceritakannya. Kalian pasti pernah merasakan ketika ada orang yang berbicara manis, bagaimana rasanya? Sesak? Malu? Bahagia? Atau malah ingin mati?

"Ada something." Kata ku yang ikut menalikan sepatu.

Sekarang semua siswa akan berolah raga berkeliling perkampungan di desa ini.

"So something lo." Kata Laras sambil berdiri. Dira dan Laras sudah siap.

"Lo emang pembuat masalah." ucap Riri yang tiba-tiba datang. Setelah berbicara, Riri pergi bersama 2 ekor nya. Eh maksud ku bersama 2 orang temannya.

Riri memang sepertinya butuh aqua.

Ketika Dira mau melawan, ku tahan tangannya. Jangan sampai Dira kelewatan, bisa gawat.

"Udah, Ra. Mungkin dia lelah, jangan di ladenin." kataku.

"Enek gue lama-lama, pengen gue acak-acakin tuh muka badut nya!"

Haha mungkin maksud Dira itu muka Riri yang tebal pakai make up. Jadi Dira sebut dia badut.

"Udah, ayo." ajak Laras.

"Semuanya jangan ada yang memisahkan diri, ikuti pembimbing nya masing-masing!" kata kak Aldo.

"Siap kak!"

Setelah itu kita mulai Jalan santai, ah! Aku suka udara pagi! Masih sejuk, masih belum tercampur volusi yang jahat. Ditambah sekarang dipedesaan, pokonya aku suka!

Kak Nata berada di depan, jangan tanya kenapa di depan. Karena dia kan pembimbingku. -_-

"Lo sama kak Nata ada apa sih?" Tanya Laras disampingku.

Dira? Di depan dia, katanya biar bisa deket cogan.

Panas tidak ya?

"Aku? Gapapa, biasa aja." jawab ku.

"Gue tau, lo semalem pergi sama kak Nata." bisik Laras ditelingaku.

Tau dari mana dia?

"Shutttt. Jangan sampai ada yang tau," ucap ku juga sambil berbisik.

"Apalagi kalau Dira yang tau, bisa gawat!" lanjutku masih berbisik.

"Makanya, bilang sama gue." kata Laras.

"Aku cuma pergi ke atas bukit, cuma liat bintang! Beneran!" kataku. Perlu dijelaskan? Aku masih berbisik.

"Gitu doang?" tanya Laras.

Engga, dia bilang bakal jadi cahaya buat aku, biar aku gak takut gelap lagi. Terus dia pegang tangan aku.

"Iya gitu, gak ada lagi! Beneran, Ras!" Akhirnya ini yang ku ucapkan, malu rasanya bila berkata pada Laras.

"Iya deh percaya, tapi kayaknya Riri suka sama kak Nata, eh ralat Hampir semua cewe suka kak Nata. Maksud gue Riri yang kebelet suka."

"Ya gapapa lah, suka sama seseorang wajar." ujar ku yang sedikit kesal mendengar kalau Riri suka kak Nata.

"Iya wajar, makanya lo suka sama seseorang." kata Laras.

"Udah ah, jangan bahas itu. Ayo nanti di tinggal." kataku melarika diri dari pembahasan 'itu'.

"Ana banget itu mah." Kudengar Laras berbicara seperti itu.

----

"Anjir gue cape!" Dira duduk disebelah ku.

Aku dan yang lain sedang beristirahat di warung pinggir jalan, cape juga ternyata. Ku dengar ini sudah lebih dari 1 km.

Aku teringat sesuatu, aku langsung berdiri dan ke warung.

"Si Ana mau kemana?" tanya Dira ke Laras yang sedang minum es teh.

"Gatau,"

"Bu, Aqua nya satu ya." kataku sambil memberi uang 5000an ke ibu pemilik warung.

"Iya, makasih ya Neng."

Setelah membayar, aku langsung menghampiri Riri dan teman-temannya.

"Ri," panggilku, Riri pun menoleh.

"Ini buat kamu, aku liat dari kemarin-kemarin kamu butuh aqua, jadi aku beliin deh." aku menyodorkan aqua yang tadi kubeli.

"Maksud lo?" tanya Riri yang sekarang sudah bangun dari duduknya.

"Ini terima aja," aku kasih kan aqua nya ke tangan Riri.

"Biar kamu gak gagal fokus, biar kamu ga sensian terus. Aku kasih aqua. Punya tv kan? Liat iklan aqua gak? Kalo gitu aku duluan ya." aku langsung pergi dari situ.

Sebelum pergi aku melihat ekspresi muka Riri, kalian ingin tau? Muka nya merah macam kepiting rebus akak. Kalau orang lain karena malu, Riri karena marah. Mungkin?

"Haha gila lo, Na." kata Dira setelah aku duduk kembali disebelah nya.

"Ngakak anjir!" Sahut Laras yang juga ikut ketawa.

Apa yang lucu? Aku baik kok, ngasih Riri aqua biar dia tidak gagal fokus lagi.

"Kok ketawa sih?!"

"Lo lucu, Na! Ngasih Riri aqua," kata Dira.

"Iya, dia gagal fokus terus. Yaudah aku kasih aqua." kataku.

Aku juga haus tadi, malahan beli buat Riri. Sekarang malas lagi ke warung nya. Terus gimana ini?

"Lo polos banget sih, Na." kata Laras.

"Nih."

Ada aqua dingin yang menempel di pipi sebelah kanan ku. Ah ademmm

Aku nengok,

"Eh,"

"Buat lo." kak Nata memberi aqua itu kepadaku.

"Loh? Kok buat aku?" tanya ku yang masih belum menerima aqua nya.

"Ini aqua buat lo, biar fokus." katanya.

"Fokus?" tanyaku kebingungan.

"Iya fokus, biar lo cuma fokus ke gue aja bukan ke orang lain." katanya langsung pergi, sebelumnya melempar aqua yang dari tadi belum aku terima.

Ingin aku berkata KAMU YANG BIKIN GA FOKUS.

🐣🐣🐣

Jangan lupa votement!!! :)

Suka ga sih sama cerita aku? Berharap suka sih, hehe.

Yang baca dan votement dapat salam kecup dari Sehun 💋

Kayaknya aku bakalan slow update.
Kenapa? U know lah, aku sebagai exol harus vote exo, streaming, dll. Ditambah bentar lagi ulangan akhir. Jadi, ini aku juga lagi ngatur waktu, buat vote, belajar, dan ngetik.

Mohon pengertiannya ya!! 😊😊

aNataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang