ANATA 3

5.5K 255 36
                                    

Hai happy reading :)

Kesan pertama itu penting. Dan kesan pertama aku ketemu kamu, kamu sangat menyebalkan!

-Karina Mutiara-

-----------------------------------------------------------------

"Panas, Na." ucap Dira, yang sedari tadi hanya mengomel.

"Dari pada kamu ngomel terus, mendingan cepetan ngumpulin daun nya biar bisa istirahat."

Aku dan Dira sekarang ada di lapangan. bayang kan. Setelah upacara apel pembukaan MPLS, kita seluruh siswa/i baru di perintahkan untuk mengumpulkan daun sebanyak 500 helai daun. Dan sebelum mengumpulkan sebanyak itu, kita tidak boleh beristirahat.

"Yess!" akhirnya aku bisa mengumpulkan daun sebanyak 500 daun. Bahagianya.

"Ra, udah belum?" aku bertanya pada Dira yang masih mengumpulkan daun, kebanyakan mengeluh tau nya masih belum beres.

"Belum, Na. Bantuin dong, hehe."

Untung sayang.

Akhirnya akupun membantu Dira, katanya perlu 100 daun lagi.

"Selesai, yuk." ajak ku.

Aku dan Dira pergi ke tempat dimana panitia osis berkumpul. Enak tempat nya dingin, atas nya ditutup jadi gak kepanasan. Kalo boleh ngomong, aku iri. Tapi namanya panitia, pastinya mereka lebih cape mengurus ini-itu untuk mempersiapkan acara ini.

"Permisi, kak." kataku, terlihat hanya ada seorang disini.

"Eh, iya." kak Aldo, yang ku kenal sebagai ketua osis. Type cowo idaman, tapi menurutku kan semua cowo sama saja.

"Ini kita udah ngumpulin daun nya, kak."

"Udah? Lo bisa kesana, disitu tempat dikumpulin nya." kak Aldo menunjuk tempat yang sama teduh nya di ujung lapangan.

"Yauda, makasih ya kak." pamit Aku dan Dira.

"Eh bentar," kak Aldo memberhentikan ku. "Nama lo siapa?" tanya nya.

Kak Aldo bertanya namaku? Apa nama Dira?

"Saya kak?" tanyaku memastikan.

"Iya,"

"Kirana, kak."

"Oh iya, Kirana."

"Yaudah, kita permisi kak."

"Kirana,"

Apalagi?

"Iya kak?"

"Jangan lupa minta catet kalo lo udah ngumpulin, soalnya dia pikun."

Pikun? Siapa? Kakak yang diujung lapangan?

"Iya, kak permisi."

Aku dan Dira akhirnya pergi meninggalkan kak Aldo.

"Kok dia nanya nama lo doang sih, Na?" tanya Dira.

"Gatau,"

Akhirnya sampai di ujung lapangan, disitu ada seorang laki-laki yang sedang menunduk mendengarkan lagu lewat aerphone.

"Permisi, kak."

Dia budeg ya?

"Kak?"

"Dia tidur, Na?" tanya Dira, yang mungkin kesal sama sepertiku.

"Kak!" ucapku yang sedikit agak keras, kesal.

Kulihat dia tersentak kaget, sama akupun juga kaget. Pasalnya dia yang tadi mau menabrakku. Ternyata dia osis? Tebakan Dira benar ternyata.

aNataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang