ANATA 6

3.8K 180 18
                                    

Happy reading

Semua lelaki memang sama saja, hobinya mempermainkan perasaan.

-Karina Mutiara Wijaya-

-----------------------------------------------------------------

"Assamualaikum,"

Aku sampai rumah, seperti biasa terlihat bunda yang sedang menyirami bunga. Bunda sangat suka bunga, sama sepertiku. Bunga kesukaan ku bunga lily.

"Waalaikumsallam, eh sayang udah pulang?" tanya Bunda.

"Udah lah, bun. Kan sekarang aku didepan Bunda." jawabku

"Iya juga ya, yauda kamu masuk. Bunda udah masak kesukaan kamu."

"Tahu balado?"

"Iya, Ana."

"Yaudah Ana masuk dulu ya bun."

Untuk info saja, aku sangat suka tahu balado. Kamu mau tahu syukur, gak mau tahu juga harus tahu. Hehe

Aku cepat-cepat masuk, tapi..

"Bang Randi!"

Ada bang Randi, dia abangku. Kuliah di Bandung.

"Adik abang!" kata Bang Randi, memelukku.

"Kok tiba-tiba ada dirumah sih?" tanyaku pada bang Randi.

"Lagi kangen sama Bunda aja,"

"Pasti habis putus deh."

"Sotau deh," jawabnya.

Sudah kupastikan bang Randi ada masalah. Karena seperti biasa kalau dia ada masalah pasti pulang kerumah.

"Cepet ganti baju, kita makan bareng." ajaknya.

"Siap kapten!" ucapku sambil hormat.

Lantas aku pun naik ke lantai dua, lantai dimana kamar ku berada.

Cepat-cepat aku ganti baju, seadanya saja hanya celana diatas lutut atau biasanya disebut kolor, dan baju t-shirt berlogo exo.

"Kamu masih suka Exo?" tanya bang Randi ketika aku sudah duduk di sampingnya.

"Always." jawab ku yakin.

"Yaudah abang doain biar gak labil, dan gak pindah-pindah fandom."

"Gak akan pernah pindah kelain hati, udah stok ke exo hehe."

"Bagus, harus setia." ujar nya.

"Siap!"

"Kalian udah makan?" tanya bunda yang baru saja datang.

"Belum, kita nunggu bunda." jawab bang Randi.

"Yaudah, makan yuk."

"Yuk!"

"Ana udah punya pacar belum?" tanya bang Randi.

"Bhellum, ghak khephikhran." jawab ku yang masih mengunyah.

"Makan dulu, Na." kata Bunda

"Belum, dan masih belum kepikiran buat punya pacar." jawab ku.

"Gak asik ah kamu Na."

"Gak apa-apa dong, dari pada punya pacar disakitin terus."

"Kamu nyindir abang ya?" tanya bang Randi.

"Engga kok, abang kesindir?"
"Makanya bang jangan pacaran-pacaran, bikin sakit."

Aku menyelesaikan suapan terakhir, ah buatan bunda emang selalu enak. Juara!

"Bunda, Ana keatas dulu ya mau nyiapin buat kemah besok,"

"Iya sayang."

"Ada yang perlu dibeli gak, Na?" tanya bang Randi.

Aura nya menyenangkan sepertinya akan ada traktiran nih.

"Wda! Banyak." jawab ku.

"Maunya, yaudah cepet siap-siap."

ASIK!

🐣🐣🐣

"Bang?"

Sekarang aku dan Bang Randi sedang berada di salah satu mall di Jakarta.

Aku hanya memakai jeans dan hoodie ditambah sneakers. This is my style.

Kalo bang Rendi, hampir sama sepertiku. Kalo kalian mau tau, Abangku itu tampan, tinggi, putih. Tapi kalo dibandingin sama Sehun sih masih gantengan Sehun. Maap ya bang.

"Apa?" jawabnya.

"Rasanya pacaran itu gimana?"

Gatau kenapa tiba-tiba aku menanyakan ini pada bang Randi, padahal aku selalu bodo amat kalau sudah menyangkut pacaran.

"Lagi suka sama siapa?" tanya Bang Randi.

"Kok nanya gitu? Aku lagi gak suka sama siapa-siapa!"

"Iya deh iya, rasanya ya? Hmn susah buat diungkapin kata-kata sih, Na. Menyenangkan sih, kalau kamu bisa berpacaran nya secara positif."

"Oh gitu, ya."

"Kenapa nanya itu tiba-tiba?"

"Gak apa-apa pengen tau aja."

"Adik abang lagi suka sama seseorang ya?"

"Ih apaan sih! Engga."

"Pacaran itu gak salah ko, Na. Asal kamu pacaran nya positif, gak neko-neko."

"Tapi aku gak mau pacaran bang, nyakitin."

"Itu tergantung sama orang nya lah, Na."
"Emang ada masa-masa dimana rasa sakit datang, tapi gak selamanya. Pasti ada bahagia setelah itu."

Aku tidak mendengarkan perkataan bang Randi, karena sekarang fokus ku itu kepada dua orang yang sedang bergandengan tangan. Seorang cowo yang ku kenal yang hari-hari ini membuat perasaan ku tak karuan.

"Kak Nata?"

----------

Jangan lupa votement ya guys :)

aNataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang