Happy reading :)
Kenapa setelah B selalu C? Karena setelah Benci pasti ada Cinta.
-----------------------------------------------------------------
01.00
Semua sudah kumpul di depan lapangan besar. Setelah dibangunkan dengan cara kurang mengenakan menurutku.
"Diharapkan untuk selalu bersama dengab kelompoknya. Jangan sampai ada yang hilang, karena kita sedang berada ada di alam bebas." ucap pak Rahmat.
"Untuk kakak pembimbing setiap kelompok, jaga adik-adik nya." lanjutnya.
Setelah itu, kita diperintahkan baris.
Gelap, aku takut gelap.
"Na, jangan jauh-jauh dari gue ya. Lo kan takut gelap." ucap Dira padaku.
"Lo bawa senter kan?" tanya Laras.
"Bawa kok,"
"Perhatian,"
"Gue gak mau ada apa-apa di kelompok ini. Jadi buat semuanya tolong kerja sama. Untuk laki-laki ada didepan dan dibelakang. Perempuan ditengah. Paham?" kak Nata mengarahkan.
"Paham kak!"
"Gue udah bawa peta nya. Jadi ikutin gue,"
Kelompokku pergi terakhir.
"Ingat! Pegangan tangan temannya!" teriak kak Nata didepan.
"Na, jangan lepas tangan gue. Gila ini gelap banget." Dira memang didepan ku, Laras didepan Dira. Dibelakang ada seorang laki-laki.
"Iya."
"AAAAA"
"ANJIR KAGET!"
"KYAAAA"
Aku dengar teriakan kelompok didepan ku yang sudah melewati daerah yang di X kan.
Aku takut.
Tali sepatuku lepas. Aku berhenti sebentar, menalikan sepatuku.
"Loh? Kemana kelompokku?"
Aku ditinggal.
Dira mana?
Laras mana?
Kelompokku mana?
Kak Nata mana?
"Dira!!" teriakku, aku angkat lampu senter ku.
"Aku gak bawa peta lagi, ini gimana?"
Sumpah aku takut. Aku takut gelap.
"Dira! Laras!" teriakku sekali lagi.
Aku melangkah kan kaki pelan-pelan. Masalahnya disini hutan, kalau saja aku tersesat di mall aku tidak akan takut.
Dihutan, sendiri, gelap.
Memang aku sudah terbiasa sendiri, tapi tetap saja kalau sendirian dihutan itu menyeramkan.
Bagaimana kalau ada Valak?
Eh kenapa pikiran ku seperti ini?!
"Ini kenapa lagi sama senternya? Lah kok mati sih? Bunda, Ana takut."
Sip tambah satu lagi, senter mati.
"Kak Nata.."
Sekarang aku butuh dia, karena tidak akan aku butuh bunda. Bunda kan ada dirumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
aNata
Teen Fiction#20 in Teen Fiction Kadang, kita harus merasakan sakit terlebih dahulu ketika ingin merasakan bahagia. ... Ini cerita tentang aku dan dia. Cerita ini mungkin berbeda dengan yang lain. Insyaallah. Terimakasih untuk author yang sudah ikhlas mengetik...