Happy reading :)
Anak remaja jaman now itu, kebanyakan gengsi. Ketika ada masalah pasti tidak ada yang mau mengalah dengan alasan 'apaan ngalah, nanti dikira takut' padahal mah yang salah si bapak tukang cendol :(
----------------------------------------------------------------
Sekarang hari senin, hari pertama masuk sekolah sebagai siswi baru. Kalian tau lah gimana perasaan kalian ketika pertama kali sekolah? Excited!
Aku belum kasih tau kalian kan? Malam waktu aku diantar Arya, setelah nya kak Nata Line aku. Katanya dia datang kesekolah buat jemput aku. Hih salah siapa telat.
Line.
20.00
AnataKharisma : istirahat ya na.
AnataKharisma : btw, gue kesekolah. Tapi lo nya udh plg
AnataKharisma : maapin gue yaAku tidak membalasnya. Bodo amat. Terlanjur kesal. Hehehehehehe.
"Ayah, ayo nanti aku telat." kataku yang menghabiskan roti yang sisa sedikit itu.
"Iya, iya. Semangat bener, mentang-mentang hari pertama."
"Iya lah, hari pertama itu harus semangat dan istimewa!"
"Yaudah, sana. Katanya nanti telat." tiba-tiba bunda datang dengan membawa kan bekal untukku.
"Ini, biar kamu gak jajan sembarangan." katanya.
"Wah, daebak!" kata ku yang melihat Tahu balado dan tempe oreg buatan bunda.
"Apa? Depok? Ngapain kamu ke Depok?" tanya ayah yang aneh mendengar aku mengucapkan kata itu.
"Bukan Depok ayah, tapi daebak. Artinya, luar biasa!"
"Macam-macam aja kamu setelah kenal si Sehun itu." Bunda menggelengkan kepalanya.
"Gapapa dong yah, sirik aja" ayah hanya menggelengkan kepala sama seperti bunda.
"Yaudah, kita berangkat ya bun." ayah dan aku pamit lalu bersalaman.
"Assalamualaikum."
---///---
"Ana!" panggil Dira di sebrang sana.
Rupanya dia sudah datang, ketika SMP dia selalu datang terlambat. Mungkin dia sudah bertaubat.
Aku melihat kiri-kanan untuk memeriksa, takutnya ada motor seperti dulu yang gajelas mau menabrakku. Tuhkan..
"Na, lo sekelas sama gue sama Laras juga. IPA 2." kata Dira yang langsung menarikku ke kelas baru kita.
"Tapi gue sebel," Dira langsung cemberut.
"Kenapa?"
"Masa iya, kita sekelas sama genk teri nya si Riri." terlihat jelas ekspresi Dira yang berubah drastis dari yang tadi.
"Udah lah, gapapa." kata ku yang langsung memilih tempat duduk di bagian kedua. Aku tidak suka terlalu depan.
"Kebiasaan deh, kalo duduk sama lo tuh di bagian depan terus."
"Ini udah bagian dua Dira, gak didepan juga."
"Tapi tetep aja masih bisa di pantau guru. Nanti kalo gue mau nyontek gimana?"
Dira kebiasaan deh, selalu nyontek.
"Mulai dari sekarang kamu belajar gak nyontek. Mandiri, coba jujur sama diri kamu sendiri."

KAMU SEDANG MEMBACA
aNata
Teen Fiction#20 in Teen Fiction Kadang, kita harus merasakan sakit terlebih dahulu ketika ingin merasakan bahagia. ... Ini cerita tentang aku dan dia. Cerita ini mungkin berbeda dengan yang lain. Insyaallah. Terimakasih untuk author yang sudah ikhlas mengetik...