II

2.5K 329 63
                                    

[Jungkook POV]
"Ini adalah Hopefully Sky. Rumah tempat tinggal bagi mereka yang memiliki kebutuhan khusus."

Kebutuhan khusus....

Deg

Apa aku dibuang?

"Tadi ada yang nemuin kamu pingsan dijalan. Katanya dia menemukanmu sebelum kamu bener-bener pingsan. Dan waktu kamu ditanya nama, kamu jawab Jeon Jungkook. Abis itu kamu nggak sadar. Emm.. Itu benar namamu kan?"

Aku mengangguk ragu. Aku masih kaget dengan kenyataan yang kuterima. Apa aku benar-benar dibuang?

"Tadi yang nemuin kamu namanya Seulgi. Dia nemuin kamu tapi bingung mau bawa kemana karena identitasmu nggak ada. Apa kamu kabur? Kenapa kamu membawa banyak sekali pakaian?"

Pakaian? Seulgi? Pingsan? Oh, aku tau. Ini akal-akalanmu untuk membuangku kan? Kenapa baru sekarang?! Kenapa tidak kau buang bertahun-tahun yang lalu saat aku masih polos, Jeon Seulgi?!!!!

"Hey? Kok diam? Apa kamu merasa sakit?"

Aku buru-buru menggeleng. Mataku tak sengaja melihat seorang wanita berdiri didekat gerbang. Memakai jaket kulit hitam, rip jeans, sepatu bertali yang sudah lumayan usang dan topi yang dipakai hingga menutupi matanya. Jeon Seulgi.

"KAKAKKKK!!!!!!," aku berteriak spontan. Dan mendorong kursi rodaku sekuat yang kubisa. Roda berputar begitu cepat, aku benar-benar seperti orang yang kesetanan hanya untuk menangkap sosok itu. Dia sedikit bergerak. Mungkin akan berlari.

"JAANGAN PERGI KAKK!! KAKAKKK!!!!," tanganku sakit memutar roda ini, aku tak peduli dengan teriakan perawat itu yang berusaha mengejarku.

Brakk!!!

Aku terjatuh. Ada batu yang membuat kursi rodaku oleng dan aku terjatuh. Dia masih menoleh melihatku terjatuh. Aku tahu dia masih memiliki nurani sebagai seorang kakak.

Kumohon kembalilah... Aku mengulurkan tanganku berharap dia mendekat. Tapi dia hanya memberi kode supaya aku masuk kembali kerumah ini lalu dia pergi berlari.

"AARRGGGGGHHHHHHH!!!!!," teriakku frustasi. Sementara kak Eunji berusaha menenangkanku. Bahkan dia sampai memelukku demi menenangkanku yang sudah kalut ini. Kak, kenapa kamu tega? Kenapa?!! Setidaknya jangan buang aku jika kamu membenciku. Cukup bunuh aku langsung kak...

*

[Author POV]
Baru saja Wendy bisa tenang setelah Suga datang. Kini dia harus dibuat kaget lagi dengan kehadiran berandalan motor sambil membawa amplop coklat. Wendy rasa itu teman Seulgi.

"Ada apa kalian datang kemari? Mencari Seulgi? Dia tidak ada," kata Wendy ketus.

"Keluar. Rumah ini udah jadi milik kami," kata seorang wanita yang kelihatannya adalah pemimpin mereka.

"Apa?! Siapa kalian? Berani-beraninya mengakui rumah ini jadi rumah kalian?!!! Ini rumah kami. Rumah keluarga Jeon!!!," Wendy tak terima dengan pernyataan singkat yang baru dia dengar. Rumah ini bukan rumah mewah. Ini adalah rumah sederhana yang mereka tinggali setelah keluarga mereka bangkrut. Lalu siapa mereka yang tiba-tiba menginginkan rumah ini? begitu pikir Wendy.

"Biasa aja woy! Nggak usah nyolot," kata wanita itu sambil mendorong Wendy. Suga segera menangkapnya dan membawa Wendy untuk berada dibelakangnya. Untung saja, sopirnya sudah mengantar yoongi pulang bersama dengan baby sitter panggilannya.

"Kalo lo nyuruh sikap istri gue biasa aja, lo juga harusnya ngaca," kata suga dengan nada dingin yang langsung membekukan suasana.

"AAAKKH sudahlah! yang jelas lo berdua keluar dari sini sebelum gue seret. Lihat ini," wanita itu memperlihatkan amplop yang ternyata sertifikat rumah. "itu gue dapet dari Seulgi. Dia kalah balap dari gue. Jadi gue sita ni rumah. Gue kasih waktu 5 menit buat lo berdua pergi dari sini."

Love And Affection √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang