Cuma mau bilang. Aku nulis ini sambil ngedengerin musik. Nah pas nulis bagian Jungkook POV, lagu Hold Me Tight muter sendiri, lanjut Love Is Not Over. Rasanya makin nyess nulisnya. coba kalo baca sambil muter lagu itu, kira-kira nyesss juga nggak rasanya, hehe. Selamat membaca ^^
[Jungkook POV]
Apa yang aku lihat ini? Aku tak percaya. Lagi? Aku sungguh tak percaya akan melihatnya lagi. Bahkan disaat belum lama aku mengenal dunia luar. Terakhir kali aku melihat gundukan tanah ini sepuluh tahun lalu. Dan sekarang aku melihatnya lagi.
Kim Tae Hyung
Nama yang indah. Nama yang menyiratkan ketampanan pemiliknya. Fotonya yang tersenyum membuatku semakin sakit.
Apakah sekarang kamu bahagia disana? Apa kamu nggak merasakan sakit lagi? Kalau memang iya, aku senang. Aku senang kamu bisa bebas dari rasa sakit itu. Lima puluh hari kita begitu indah untuk dilupakan, tapi begitu menyakitkan untuk dikenang. Pertemanan kita sangat singkat, tapi kumohon jangan lupakan aku. Bayi besarmu. Ck.
Entah, mataku begitu perih karena tak henti menangis. Hidungku sangat merah. Berkali-kali cairan bening keluar dari hidungku dan berkali-kali pula aku membersihkannya dengan tissue yang membuatnya semakin perih. Tapi sungguh, menghentikan tangis ini begitu sulit.
Kini, disinilah aku. Masih setia menunggu gundukan tanah itu. Berharap ada keajaiban, jika yang berada didalam gundukan ini bukan temanku yang kukenal lima puluh hari lalu. Tapi sepertinya mustahil.
Teman, sekali lagi aku bertanya, apakah kamu bahagia sekarang? Apa kamu tersenyum lebar seperti difotomu itu, sekarang? Kamu tak akan mimisan lagi. Tak akan pusing lagi. Kamu sudah dibebaskan dari bebanmu disini. Tuhan menyayangimu. Meski aku egois untuk memintamu bertahan, tapi Tuhan lebih menyayangimu. Terimakasih untuk lima puluh hari ini. Terimakasih.
Kamu selalu menyemangatiku, aku janji aku akan menjadi manusia yang lebih baik. Jangan khawatirkan aku. Aku baik-baik saja disini. Kim Tae Hyung, kamu memang tak disampingku lagi. Tapi cinta, senyuman dan semangatmu selalu bersamaku. Aku pasti akan bahagia, jadi sekali lagi jangan khawatirkan aku lagi.
Aku tak tahu ada siapa, tapi tiba-tiba ada yang memelukku dari belakang. Kurasakan dagunya di bahuku. Dia menangis. Aku bisa merasakannya. Aku hanya diam. Aku akan menunggu sampai dia berhenti menangis.
"Yakinkan aku ini pasti mimpi. Ini tak terjadi, aku mohon," suaranya bergetar. Dia pasti merasakan sangat kehilangan. Aku, yang mengenal sosoknya begitu singkat saja sangat terpukul dengan kepergiannya, apalagi dia yang telah saling mengenal dan dekat lebih lama dariku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love And Affection √
Fanfiction"Aku adalah lelaki lemah yang menyusahkan. Luka yang begitu dalam di masa lalu membuatku terpuruk dan jatuh terlalu dalam..."_JeonJungkook. "Tak ada yang lebih menyesakkan daripada rasa bersalah dan penyesalan. Tak ada yang tau apakah semua berjalan...