XXX (the last)

2.6K 170 22
                                    

Tadi malem update skrg update lagi. Kebiasaan burukku adalah, gabisa melihat draft. Jika ada draft rasanya gatel mau publish >_< dan krn chap29 sudah banyak yg baca dan ngasih apresiasi, makanya aku update skrg aja last chap-nya.. happy reading...

.
.
.
.
.

Namjoon dan Hoseok tengah serius mengikuti buruan mereka. JB dan anak buahnya yang berlarian entah mencari apa. Saat dia tengah fokus pada pencarian, dia mendapatkan pesan dari lokasi keberadaan Yeri.

Namjoon mengernyit membuka pesan itu. “Yeri tak jauh dari tempat ini,” gumam Namjoon.

“Apa yang dilakukannya disini? Bukankah dia seharusnya bersama yang lain di rumah sakit?,” tanya Hoseok.

“Dia memberi tahu keberadaan Seulgi. Kurasa dia ingin kita menangkap Seulgi. Aku hubungkan dengan bagian laka lantas dulu. Ini tetap bukan kewenangan kita,” putus Namjoon pada akhirnya. Dia fokus pada buronan yang dikhawatirkan akan lolos lagi sehingga dia menanggapi enteng apa yang YEri sampaikan.

*

“Apa yang kamu lakukan?,” suara itu masuk langsung menembus gendang telinga Yeri. Gadis itu terperanjat. Ternyata orang yang dia ikuti mengetahui keberadaannya.

“Aku tanya. Apa yang kamu lakukan KIM YERIM?!”

“Aku.. Aku hanya ingin tau apakah benar kakak yang menabrak kak Seokjin?,” tanya Yeri pada akhirnya. Dia merasa harus menekan rasa takutnya.

“Kemarilah. Duduklah,” pinta Seulgi. Dia mengambil rokok dan menghidupkan rokok itu. Yeri menurut jika dia ingin mendapatkan jawaban.

“Jawablah. Jangan buat Jungkook seolah-olah tersangka. Muncul dan katakan pada semua orang tentanh kejadian yang sebenarnya. Aku yakin kak Jungkook bukan orang jahat.”

“Aku suka keyakinanmu,” entah apa yang membuat Seulgi mengubah cara bicaranya. Dia terlihat melembut pada Yeri. Meski nampak kasar dan cuek, namun itu adalah sisi terlembut yang dia perlihatkan ke orang lain.

“Aku memang menabrak Seokjin. Tapi aku tak berniat menabraknya,” Seulgi mulai bercerita. “Aku tengah panik. Aku dikejar oleh kawanan bandar narkoba yang aku laporkan. Ketika aku berbelok ke taman yang aku rasa sepi, aku  melihat keduanya menyeberang. Namun kecepatanku sudah diluar batas wajar. Seokjin mungkin bisa lolos namun dia harus mendorong kursi roda adikku. Akhirnya dia mendorong Jungkook terlebih dahulu.”

Yeri terdiam. Dia ingin marah. Tentu saja. Namun setelah mendengar cerita Seulgi, dia sadar itulah yang dirasakan kakaknya dulu ketika menabrak Jungkook dan ibunya. Saat ini, dia memilih diam.

“Kamu tau? Aku sama sekali tak berniat menabraknya. Aku sudah menekan klakson. Mereka terkejut, tentu saja. Tapi sekali lagi, semua seperti terjadi dalam sekejap mata. Aku minta maaf Yer.. Aku memang berencana balas dendam. Tapi tidak dengan membunuh. Aku lebih memilih menyakiti istri atau keluarganya agar dia merasakan sakit yang aku rasakan. Dan aku belum menjalankan itu lagi. Tapi aku malah menabraknya tanpa ku sengaja.”

“Apa kakak sama sekali tak bisa membanting setir?”

“Kalau kamu mengenalku, kamu pasti tau. Tentu saja. Aku bisa saja menerobos taman. Tapi, taman itu untuk bermain anak kecil. Aku akan lebih memakan banyak korban jika berbelok kesana. Maaf…”

Yeri menarik nafas perlahan. “Bisakah kakak membersihkan nama kak Jungkook? Dia tertuduh. Apalagi dimata papa dan kak Irene.”

“Tua Bangka itu,” gumam Seulgi. “Aku akan menjelaskannya pada Irene. Hanya Irene. Dan hanya kamu yang tau keberadaankku. Setelah itu aku harus pergi.”

Love And Affection √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang