#Ini janji update kemarennn... harusnya diupdate kemarin, tapi karena belum selesai ngetik dan Lily so tired, jadinya baru update sekarang. Disini banyakan Jungkook dan Yeri. Semoga kagak boring yeuww... selamat membaca#
Hari ini tepat dua minggu setelah operasi yang dilakukan Yeri. Gadis itu tengah berada di taman sekolahnya dijam istirahat ini. Bukan Yeri namanya jika tidak keras kepala. Gadis itu telah diperbolehkan mendapatkan perawatan jalan pada bahunya setelah seminggu lalu keluar dari rumah sakit. Karena dia merasa sudah cukup istirahat, Yeri meminta ijin untuk sekolah. Apa kakak-kakaknya memperbolehkan? Tentu tidak. Namun bukan Yeri namanya jika tak mampu membuat mereka luluh.
Yeri harus membuat Jennie berada dipihaknya agar bisa mendapatkan hati serta ijin dari Namjoon. Dan berhasil. Kesulitan ada pada ijin Seokjin. Kakak pertamanya itu melarangnya bahkan keputusannya didukung kakak iparnya dan itu membuat Yeri kesal. Untungnya, Jungkook menawarkan diri dan bersedia menemani Yeri kesekolah.
Percaya atau tidak, selama seminggu ketika Yeri sekolah, Jungkook menunggunya di perpustakaan sekolah. Pada dasarnya Jungkook anak rumahan dan suka membaca, berada diperpustakaan membuat dia betah. Awalnya Yeri menolak keinginan Jungkook. Itu akan merepotkannya, tapi Jungkook tak masalah. Dia tak memiliki pekerjaan, jadi dia dengan senang hati menemani Yeri.
Yeri tergerak untuk menoleh ke sebelah kanannya ketika dia melihat sebuah tangan terulur memberikan jus jambu dan roti isi yang diletakkan dalam sebuah plastik.
"Kak Jungkook?," dia menerima apa yang dibawa Jungkook.
Jungkook merasa tak nyaman dengan tatapan disekitarnya. Hal itu sudah dia dapatkan sejak hari pertama dia mengantar Yeri. Gadis yang tengah menikmati jus jambu itu menyadari tatapan disekitarnya. Dia tak suka sudah berjalan seminggu mereka masih saja melihat Jungkook dnegan cara yang aneh.
"Jangan pedulikan mereka, kak. Mereka hanya tak pernah melihat orang tampan saja," kata Yeri.
"Kamu bisa saja, Yer. Aku rasa mereka jijik melihat kakak."
"Manusia itu tak ada yang menjijikkan. Yang menjijikkan itu sampah, kotoran, dan sejenisnya."
"Tapi kamu tak malu kan, Yer?"
Yeri tertawa mendengar pertanyaan Jungkook. Dia tak mengira pertanyaan konyol semacam itu keluar dari mulut Jungkook saat ini.
"Kakak lucu. Aku tak pernah malu. Bahkan jika aku membawa seluruh orang-orang Hopefully Sky kemari untuk menemaniku, aku sama sekali tak malu, kak. Jangan pesimis terus, kak. Percayalah mereka yang memandang sinis dan jijik ke kakak sekarang, adalah calon orang-orang yang akan mengagumi kakak dimasa yang akan datang."
"Aku akan mempercayainya, Yer."
"Kak...."
"Ada apa?"
"Emmm.... Aku boleh bicara?"
Jungkook tersenyum lebar mendengar pertanyaan Yeri. Apa yang akan dia tanyakan sampai-sampai dia harus meminta ijin terlebih dahulu?
"Bicaralah apa yang ingin kamu bicarakan. Akan ku dengarkan."
"MMmmm... sebenarnya.... Aku... aku rasa .... Aku suka sama kakak," kata Yeri lalu berlari meninggalkan Jungkook yang kebingungan sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love And Affection √
Fanfiction"Aku adalah lelaki lemah yang menyusahkan. Luka yang begitu dalam di masa lalu membuatku terpuruk dan jatuh terlalu dalam..."_JeonJungkook. "Tak ada yang lebih menyesakkan daripada rasa bersalah dan penyesalan. Tak ada yang tau apakah semua berjalan...