VIII

1.9K 242 48
                                    









[Author POV]

“Itu kak Suga. Itu mobil kak Suga.. Aku yakin,” gumam Jungkook.

Dia meletakkan paper bag yang berisi handphone itu dan permen kapas ke pangkuannya. Dengan segera diputar roda kursinya begitu kuat. Roda kursi Jungkook menggelinding membawanya menuju keluar halaman Hopefully Sky.

Taehyung kebingungan dengan sikap Jungkook sementara Yeri tahu. Dia segera berlari menyusul Jungkook meski kesusahan karena kakinya masih sakit.  Roda kursi Jungkook berputar begitu cepat. Jungkook benar-benar ingin memastikan itu kakaknya apa bukan. Dia juga tak ingin kehilangan momentum untuk menggapai kakaknya seperti terakhir kali saat dia gagal untuk menggapai Seulgi.

“KAK SUGAAA!!!!,” Jungkook berteriak sambil menambah kecepatan putaran dari rodanya.

Suga dan Wendy yang mengawasi dari mobil kaget melihat Jungkook mampu mengenali mobil mereka. Rencana Wendy untuk membiarkan Jungkook tinggal sementara di Hopefully Sky gagal. Dia tak tega melihat adiknya yang kelelahan dan sorot mata yang begitu merindukannya. Tanpa babibu lagi, Suga segera keluar dari mobil. Menampakkan dirinya dihadapan adik tercinta.

“Jungkook hentikan! Kamu bisa jatuh!,” seru Suga ke Jungkook. 

Jungkook segera memegang rodanya dan kursi itu berhenti mendadak. Rodanya terasa panas karena dipaksa berputar terlalu cepat.

Wendy kini juga sudah turun dan berdiri di sisi Suga. Wendy dan Suga segera menyeberang lalu masuk kehalaman Hopefully Sky. Disana Wendy dan Jungkook langsung berpelukan dengan erat begitu mereka saling berhadapan. Keduanya sama-sama pecah dalam tangis haru.

“Syukurlah kamu baik-baik saja, Kook,” kata Wendy.

“Kak, Jungkook kangen. Jungkook takut jika selamanya kita nggak akan pernah ketemu. Jungkook…,”

Wendy meletakkan telunjuknya di bibir Jungkook. Lelaki itu terdiam. Masih sesenggukan. Diusap pelan pipi adiknya yang basah karena air mata. Lalu mencium kedua mata Jungkook. Jika orang lain mungkin akan jijik mendapatkan perlakuan seperti itu, tapi hal itu tidak akan berlaku bagi Jungkook. Dia begitu nyaman mendapatkan kecupan-kecupan yang penuh kehangatan dari sang kakak yang bisa menjelma menjadi sosok ibu, sahabat bahkan ayah.

Yeri dan Taehyung tersenyum melihat apa yang terjadi didepannya. Mereka merasa bersyukur jika Jungkook masih bisa bertemu dengan keluarganya. Tanpa terasa, mereka juga larut dalam keharuan ini. Air mata merembes dari kedua sudut mata Yeri juga Taehyung. Tak ingin seperti ini terlalu lama, Taehyung mengusap air mata dan melepaskan rangkulannya pada Yeri. Setelah memastikan gadis itu berdiri dengan benar, Taehyung berjalan mendekati keluarga yang sedang reuni itu.

“Kak, ayo masuk. Kita bicara didalam saja,” ajak Taehyung.

Wendy menggeleng. “Kita bicara disana aja,” kata Wendy sambil menunjuk taman yang minggu lalu ditanami oleh Yeri dan Taehyung. Wendy mendorong kursi roda Jungkook mendahului yang lain. Suga mengikuti Wendy dan Jungkook sementara Taehyung menggandeng Yeri. Karena kaki Yeri makin terasa sakit setelah berusahan mengejar Jungkook padahal keseleo yang didapatnya semalam juga belum sembuh.

Mereka sudah sampai ditempat yang dituju. Duduk dengan tenang di bangku yang tersedia ditaman. Lebih tepatnya Yeri dan Wendy yang duduk. Juga Jungkook karena dia memiliki kursi roda. Taehyung dan Suga berdiri. Suga disamping Wendy dan Taehyung disamping Yeri.

Love And Affection √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang