III

2.6K 312 29
                                    

[Author POV]
Semua penghuni rumah Hopefully Sky berada dihalaman. Dihalaman ada 2 mobil. Satu mobil box dan satu lagi mobil pribadi berwarna ungu.

Dari pintu bagian penumpang belakang, turun seorang anak yang masih memakai seragam SMA. Lebih tepatnya seorang siswi.

Siswi dengan rambut yang dikepang dua memakai sweater pink dan tas yang juga berwarna pink kombinasi dengan ungu  dipunggungnya tersenyum cerah melihat kearah warga Hopefully Sky. Dia berbalik kearah kru mobil box dan memberi kode, lebih tepatnya perintah. 3 kru mobil box itu segera menuju belakang mobil dan mulai menurunkan kardus-kardus yang ada didalamnya. Sopir yang datang bersama siswi itu juga turut membantu.

Dengan penuh senyum dan semangat, gadis itu menghampiri sosok wanita yang berdiri disamping perawat yang diketahui pernama Jung eunji. Wanita itu penuh wibawa, dia adalah pemilik Hopefully Sky. Pensiunan dokter.

“Selamat petang dokter cantik.. selamat petang suster cantik… selamat petang semua!!!,” sapa gadis itu dengan penuh semangat.

“Yeri, dibilang aku bukan dokter lagi kok nekat sih,” kata wanita pensiunan dokter itu.

“Hehe, nggak apa-apa kak Hye Kyo. Bagiku, kakak tetaplah seorang dokter yang hebat. Iya kan, kak Eunji?,” kata gadis itu. Yang dipanggil Eunji itu mengangguk tersenyum.

“Hari sudah gelap. Kamu kan bisa datang besok. Bagaimana kalau keluargamu mencari, dimana anak gadisnya ini..?”

“Kak Hye Kyo tenang aja. Aku sudah ijin sama kak Irene. Mama sama papa juga lagi diluar kota, jadi nggak akan ada yang ngomel. Tenang aja.”

“Yudah. Masuk yuk,” ajak pensiunan dokter yang bernama Song Hye Kyo.
Gadis yang dipanggil yeri itu mengangguk dan menoleh ke arah mobil. “Pak, langsung bawa ke dalam saja ya. Oke?”

“Oke, non…” jawab si supir.

[Jungkook POV]
Kini Taehyung mendorongku masuk kembali kedalam rumah ini. memangnya siapa dia? Kenapa sepertinya dia begitu penting disini? Angel? Berlebihan sekali.

Taehyung sekarang sedang ke kamar mandi. Katanya perutnya sakit. Aku sendirian. Melihat kelakuan bocah sma itu dalam diam. Entahlah, setelah kejadian 13 tahun lalu, berbicara adalah hal tersulit yang aku lakukan.
Gadis itu berlari kesana kemari begitu bebas. Tubuhnya terasa ringan. Aku rasa hidupnya tak pernah susah atau sedih. Senyumnya begitu lebar tak ada beban. Tak sepertiku, untuk menarik bibir saja begitu berat.

Huft… melihatnya sebebas itu jadi menyakitiku. Astaga.. aku sekarang begitu sensitif. Apa salahnya dia yang bebas? Aku rasa kau terlalu iri tuan Jeon..

Aku beranjak dari tempatku berdiam diri. Aku berusaha memutar roda di kursi ini. Namun tak bisa. Kenapa macet? Tadi tidak.

Apa rusak karena terjatuh tadi? Tapi waktu bersama Taehyung bisa. Aku mencoba lagi. Tiba-tiba ada yang jongkok disamping roda kursiku.

Dia seperti melakukan sesuatu di roda itu. Hey, apa yang kau lakukan? Sekali lagi aku hanya menyuarakannya dalam hati.

“Selesai!,” katanya dengan senang. Oh, gadis itu.

“Ada tali yang membelit di rodamu. Aku sudah memotongnya,” katanya dengan tersenyum. Senyum yang indah.

“Hey, nggak mau bilang sesuatu?”
Apa yang dia harapkan dariku? Dia berharap aku bilang apa? Aku harus bilang apa?

“Hemmm… aku rasa kau orang baru ya? Aku baru melihatmu hari ini. emm… kenalkan. Aku Kim Yerim. Tapi aku biasa dipanggil Yeri! Tanpa M,” dia mengulurkan tangannya padaku.

Ah sial! Tadi aku sudah bisa sedikit cair ke Taehyung. Sekarang kenapa kaku lagi. Bagaimana cara memperkenalkan diri? Aku mendadak lupa.

Gadis itu menggelengkan kepalanya. Dia meraih tanganku dan disatukan dengan tangannya. “Nggak baik mengabaikan orang itu,” kata gadis itu sambil meletakkan kembali tanganku ke tempat semula.

Love And Affection √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang