"Udah pada kumpul kan." kata bobby
"Yodah lanjut aja."
Setelah mengerjakan tugas. Vania yang dari tadi tidak bisa diam hanya mengikuti dance lagu signal twice.
"Lu bisa diem gak sih!" bentak ferry.
Kemudian vania menghentikan aktivitas nya dan langsung menghadap fery sambil memasang wajah nyolot.
"Kalo nggak. Lu mau apa?"
"Jan ampe gw cium lu."
"Kalo berani coba aja."
Fery memajukan wajahnya tepat dihadapan vania. Jaraknya hampir dekat. Fery memasang wajah serius yang membuat vania memejamkan matanya karna takut.
Fery yang melihat wajah ketakutan dari vania, merasa gemas. Ia tersenyum. Lalu mencubit gemas kedua pipi vania sambil menggoyangkannya ke kanan dan ke kiri.
"Ihhh... pengen banget apa.. gemay tau.." sambil menyipitkan kedua matanya.
"Ihh.. fery lepacin. Sakit tau." Vania meronta ronta memukul lengan fery.
Fery melepaskan cubitannya dan tertawa melihat pipi vania yang merah akibat ulahnya.
"Dasar cowok gila. Udah sakit, gak minta maaf lagi."
Fery tidak menjawab. Ia masih tertawa terbahak bahak. Sesekali ia mencubit lagi pipi vania karna gemas.
"Wehh.. bantuin. Pacaran mulu sih." Timpal Aldy.
"Iya bang maap." Mereka menunduk malu.
"Elo sih." Vania menyikut perut fery, lalu bergabung dengan yang lainnya.
Lalu mereka melanjutkan pekerjaan mereka.
"Udh selesai kan?" kata bobby.
"Iya udh. Sekarang bebas mau ngapain aja." timpal vania.
"Al, gw boleh pinjem handphone lu gak?" pinta fery.
"Okey."
"Fer, pinjem handphone lu yak.. Main game." pinta vania sambil mengambil handphone fery yang tergeletak disamping fery.
"Yodah jan lama lama. Jangan ngabisin batre lu."
"Okey bos.."
Vania langsung mengambil handphone hitam lenovo itu dan langsung mencari game untuk ia mainkan. Ia menemukan aplikasi the sims 3. Ya. Vania memang tidak suka kepo dengan galeri orang. Tapi ia lebih suka meminjam untuk bermain game.
Sementara fery yang asik memainkan game piano tiles 2. Mereka semua terlihat asik memainkan gadget mereka sendiri.
Vania yang mulai lelah untuk duduk menyandar, langsung membaringkan kepalanya tepat diatas pahanya fery. Fery tak menghiraukan vania. Ia tetap asik memainkan game sendiri.
Didalam hati vania berkata. "Kok nyaman ya?"
Sesaat Aldy membuka obrolan. "Balik kuy."
"Yodah gw balik ya." timpal bobby.
Vania dan fery pun langsung keluar untuk pulang kerumah masing masing. Namun tiba tiba hujan deras. Vania menepi disebuah pos ronda.
Fery yang mengambil sepedanya langsung menyusul vania.
"Naik."
"Gak usah. Gw minta jemput bokap gw aja."
"Naik. Entar lu kedinginan. Keburu deres."
Vania yang pasrah langsung menurut pada fery. Kemudian fery melepas jaketnya.
"Nih lu pake aja. Biar gak kedinginan."
"Lu gak pake?"
"Gw udh biasa."
Kemudian jantung vania kembali skors untuk yang kedua kalinya. Ia langsung memakai jaketnya. Fery langsung melaju sepedanya.
"Thanks ya udh anter gw balik. Udh dijemput juga."
"Iya sama sama."
Kemudian fery langsung meninggalkan rumah vania.
Difikiran fery mulai timbul pertanyaan. "Gw kenapa ya?"
Haii...
I'm come back.
Rate, vote, and comment yaSee you ❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Gagal moveon
Teen Fiction[Rank] #5 in moveon [15 Mei 2018] kenapa kamu dateng lagi? Kamu gak ngerasain sakitnya hati aku saat kamu datang lagi. Aku gak bisa pindah ke lain hati disaat sayapku telah patah karenamu. Aku juga ingin bahagia. Tapi kenapa kamu dateng lagi. Aku be...