Hayy pembaca setia Gagal moveon.. Ciee, yang kangen ama Vania ama Fery, Author udah back nih, met baca yaks..
'Hidup ini indah, bila kau mengikhlaskan yang harusnya dilepas. Kau terlalu agung, untuk dikalahkan rasa sakit.'
"Lo jatuh cinta sama orang yang salah jess.. Udah tau lu cuman diperalat, masih aja cinta sama Fery." ucap Vino.
Vino dan jesika memutuskan untuk kembali ke sekolah selepas kejadian tadi. Sekarang mereka berdua sedang berada di atas motor matic milik Vino.
Jesika sama sekali tak menggubris perkataan Vino. Ia hanya membalas dengan senyuman ketegaran.
"Kenapa sih, lo dari tadi kalo gue ajak ngomong cuman senyum doang, biar berasa tegar gitu?" kemudian Vino memperhatikan Jesika kembali lewat spion kanan.
Dan ya, ia hanya membalasnya dengan senyuman ketegaran. Tanda ia mampu untuk baik baik saja. Padahal dalam hatinya ia sama sekali tidak baik baik saja.
"Gausah sok tegar deh, gue tau itu sakit banget buat lo.. Setidaknya biarin gue tetep disisi lo supaya lo-" ucapan Vino terhenti karna tiba tiba Jesika memeluk erat dari belakang.
Vino pun merasa belakang seragam sekolah nya basah. Ia hanya melirik dari kaca spionnya. Kemudian ia tersenyum.
"Keluarin aja terus jes air mata kesedihan lo.. Nanti gue ganti kok, air mata berharga lo itu.. Gue bakal ganti dengan air mata kesenangan karna gue."
Vino semakin tersenyum menang dan ia membayangkan ada sebuah tepukan tangan yang meriah dan terdapat kata 'anjay' yang di lontarkan teman temannya karna ia mampu meluluhkan hati seorang jesika.
'Yess, akhirnya gue bakal pensiun dari jabatan seorang jomblo' batin tolol Vino.
"Lo ngga seharusnya nangisin Fery, jes."
"Ahh ilah.. Bacot mulu lo, gece keburu telat, jam pertama jamnya bu melly." ucap Jesika
"Oiya, mampus.. Pegangan jes, gw mau ngebut." kemudian Vino memacu kendaraannya dengan sangat cepat.
***
Usai jam pelajaran, jesika menghampiri Vania. Ia duduk disebelah Vania dan menundukan wajahnya penuh bersalah. Vania pun bingung.
"Ma-ma.." gagap jesika. Kemudian ia menarik napas dalam dalam.
"Maafin gue ya Van," Vania menatap Jesika kebingungan.
"Maaf, gue marah marah sama lo, bentak bentak ngga jelas sama lo.. Dan.." Jesika menahan ucapannya.
"Maafin gue karna gue panggil lo dengan sebutan, 'jalang'."
Vania tersenyum, tak ada dendam dan rasa marah untuk jesika. "Ngga kok, lo ngga salah.. Gue juga minta maaf ya kalo kiranya gue nyakitin perasaan lo."
Jesika mengangguk. Kemudian datang lah Vino bersama Fery. mereka duduk di kursi depan meja Vania dan menghadap belakang.
"Ada apa nih, keknya seru amat.. Ajak ajak lah.." ceplos Vino.
"Najis, dasar mulut cewek." 'ilfeel' jesika.
Sedangkan Fery hanya memperhatikan Vania dengan dagu menopang Kedua telapak tangannya membuat ia seperti personil cheerybell. Hening.
"Oiya, lu masih pacaran ama Dhevan?" ucap Jesika memecah keheningan.
"Mm, masih.. Emang kenapa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Gagal moveon
Teen Fiction[Rank] #5 in moveon [15 Mei 2018] kenapa kamu dateng lagi? Kamu gak ngerasain sakitnya hati aku saat kamu datang lagi. Aku gak bisa pindah ke lain hati disaat sayapku telah patah karenamu. Aku juga ingin bahagia. Tapi kenapa kamu dateng lagi. Aku be...