"Cara kamu tuk jagain aku itu membuat aku seolah olah tak pernah mengenalmu.."
"Assalamualaikum." Ucap vania sambil menyeret tasnya masuk kedalam rumah. Langkahnya yang lemah menandakan ia sungguh kelelahan.
Vania menuju dapur karna mencium aroma sedap dari dapur. Ia meletakan tasnya diatas sofa ruang tamu dan beranjak ke dapur.
Ia mendapati ibunya sedang memotong daun bawang. Vania langsung datang dan memeluk dari belakang ibunya.
"Ehh... udah pulang. Kok gak ngucap salam?" Tanya ibunya yang masih memotong halus daun bawang.
"Udah kok... tapi tadi diluar." Vania dan ibunya terkekeh.
"Kebiasaan kamu.."
Vania melepaskan pelukannya. Ia melihat kulkas disisi dapur. Ia sangat rindu dengan kulkas yang biasanya berisi camilan dan beberapa bahan didalamnya.
Vania langsung menghampiri kulkas tersebut. Membuka dan mendapati kulkasnya sangat penuh dengan camilan kesukaannya.
Vania tersenyum kegirangan, ia mengambil satu teko air dingin dan mengambil gelas.
Ia menuangkan air dingin ke gelasnya. Lalu duduk dimeja makan sambil meneguk segelas air dingin. Hausnya kini tertuntaskan.
"Mama masak apa?"
"Soto.. sana mandi terus beres beres.. nanti baru makan." Lalu memasukan daun bawang kedalam panci sambil mengaduknya.
"Tumben mama beliin aku cemilan kesukaan aku.."
"Bukan mama yang beli.. kakak kamu yang beli.. kakak kamu mana?"
"Tadi katanya mau ke toko buku sebentar. Yaudah aku mandi dulu ya mam.." lalu beranjak dan meletakan kembali teko yang berisi air dingin dikulkas.
***
"Seger banget abis mandi." Ia berjalan ke arah meja belajar untuk mencari sesuatu.
Ia mememukan sebuah buku yang sudah lama ia cari. Terakhir kali ia melihat buku itu saat kelas 5 sd.
Buku itu berisi tentang curhatan sedih selama ini. Dari masalah keluarga, pertemanan, bahkan cinta. Semuanya ditulis dalam buku itu.
Ia membuka halaman pertama dan menemukan tulisan cantik dengan warna warni spidol.
" every problem will come a way out .. believe me that." Begitulah sebuah kalimat yang terangkum cantik di lembar pertama.
Vania mengingat sebuah masalah. Ia memikirkan fery. Yang berubah saat di perkemahan. Ia lantas membuka sebuah halaman kosong dan mengambil pulpen dimejanya.
"Dear my book. Kau tau? Aku merindukanmu. Banyak sekali hal yang ingin aku ceritakan padamu."
"Dear my book. Aku bertemu dengan seorang pria yang sangat memerhatikanku. Bahkan ia sangat membuatku menjadi istimewa. Ia menjagaku seperti halnya seorang kekasih. Saat aku hilang, dialah yang mencariku dan bersedih atas hilangnya aku."
"Namun... sekarang... aku tak tau ada apa dengannya. Semenjak hari itu.. aku sering melihat dia sangat akrab pada laras sahabatku. Bahkan ia sudah lama tak mengirim pesan padaku. Aku sangat menghawatirkan dia. Aku tak tau hal apa yang membuat dia berubah."
"Jujur saja.. aku sangat mencintainya. Namun apa daya tak sampai. Dan mungkin hanya satu hal yang bisa aku lakukan. Melupakan dia."
KAMU SEDANG MEMBACA
Gagal moveon
Novela Juvenil[Rank] #5 in moveon [15 Mei 2018] kenapa kamu dateng lagi? Kamu gak ngerasain sakitnya hati aku saat kamu datang lagi. Aku gak bisa pindah ke lain hati disaat sayapku telah patah karenamu. Aku juga ingin bahagia. Tapi kenapa kamu dateng lagi. Aku be...