Bagiku.. Mencintaimu adalah kebahagian tersendiri. Dan berpisah denganmu adalah satu jalan berlubang yang harus ku tempuh sendirian.
Setelah ujian nasional, smp abdi karya perpisahan dan perkemahan di kawasan gunung dieng. Semua murid tampak antusias untuk pergi ikut perkemahan. Mereka tidak peduli dengan biaya yang cukup mahal.Vania membaca sebuah kertas yang ia dapat dari ruang guru. Kertas itu adalah barang barang yang harus dibawa untuk perkemahan lusa nanti.
Vania mendengus kesal karna banyak sekali barang yang harus dibawa. "Huhh.. Banyak banget barang yang harus dibawa."
Vania langsung masuk ke kamar mandi rumahnya untuk mandi. Ia berniat untuk belanja barang bawaan hari ini. Ia pergi kesebuah supermarket tak jauh dari perkomplekan rumahnya.
Ia masuk dan mencari barang yang dibutuhkan. Mulai dari snack dan lainnya. Ia menghampiri lorong bagian snack. Mengambil beberapa snack.
Ia melihat ke samping kanan, terdapat seorang yang tak asing baginya. Fery.. Ngapain dia disini. Gumam vania. Lalu vania menghampiri fery.
"Fer.. Kamu ngapain disini?"
"Ohh.. Aku beli snack buat perkemahan nanti. Oiya.. Kamu udah ada tenda, bukannya kamu ketua kelompok?"
"Belom sih.. Mau temenin aku cari tenda gak? Pliss.. Masa aku sendiri kesana."
"Oke.."
Dengan refleks, vania memeluk fery. Lalu teringat karna ini di supermarket. Ia melepaskan pelukannya.
Setelah selesai berbelanja beberapa kebutuhan, mereka pegi ke sebuah mall. Mereka melanjutkan untuk membeli beberapa bahan untuk kemah.
Tak terasa sudah sore hari. Fery mengantar vania pulang.
"Thanks for today fer.." vania tersenyum menatap fery.
Fery membalas senyuman vania, kemudian ia melajukan motornya untuk pulang kerumah.
***
"Ma.. Aku berangkat dulu ya.." sambil mencium pipi ibunya dan berlanjut mencium tangan ibunya.
"Iya nak.. Hati hati ya.. Barang barangnya udh dibawa semua kan?"
"Udah ma.." sambil membuka pintu mobil ayahnya. Pagi ini sebelum berangkat untuk kemah, vania diantar oleh ayahnya.
Sebelum masuk ke dalam mobil, ia menatap wajah ibunya. Terlihat air mata sudah berlinang di kelopak mata ibunya. Vania semakin tidak tega meninggalkan ibu tercintanya itu.
"Love you mam.." sambil menahan air mata agar tidak jatuh ke pipinya. Vania langsung masuk kedalam mobil dan menutup pintu mobil.
Tak lama kemudian, mulai terdengar suara mesin mobil. Vania bergegas membuka kaca mobil untuk melihat ibunya. Ia melambaikan tangan pada ibunya, dan ibunya membalas lambaian tangan vania. Kemudian mobil mulai melaju.
***
Seluruh siswa tampak sibuk mencari busnya masing masing. Vania mendapatkan bis nomer 2.
Terlihat didepan pintu bis, very sedang mengatur barang barangnya di bagasi bis.Vania langsung masuk kedalam bis. Tempat duduknya bebas. Vania duduk disamping Putri. Didepan bangku mereka, terdapat dua bangku kosong.
"Depan siapa put?"
"Kagak tau.. Tadi sih ada Aldy disitu." sambil memasang earphone di telinganya.
Vania menoleh ke jendela untuk melihat fery yang merapihkan barang di bagasi. Saat menengok kebawah, tidak ada fery disana. Hanya ada fico dan dika.
Vania mulai menengok ke depan.
Tiba tiba fery sudah duduk dibangku depan vania."Lah lo disini?"
"Iya.. Emang kenapa?"
"Kan masih banyak Bangku, kenapa milih disini?"
"Yang ada lo ngapain disini. Udh tau gw duluan yang disini. Bilang aja lu mau deket gw."
"Yeh.. Jan sok kegeeran deh."
Fery terkekeh. Kemudian mulai masuk panitia dan supir. Setelah berdoa. Bus mulai melaju ke gunung dieng dengan hati hati.
Ciee... Abis ulangan ya..
Author doain semoga bagus nilainya..Mereka juga abis UN..
Jangan lupa vote, vote, and comment.
See you guys...❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Gagal moveon
Teen Fiction[Rank] #5 in moveon [15 Mei 2018] kenapa kamu dateng lagi? Kamu gak ngerasain sakitnya hati aku saat kamu datang lagi. Aku gak bisa pindah ke lain hati disaat sayapku telah patah karenamu. Aku juga ingin bahagia. Tapi kenapa kamu dateng lagi. Aku be...