Vania berjalan melalui lorong belakang sekolah sendirian. Ia hendak berjalan menuju pintu gerbang sekolah untuk pulang.
Tadinya ia akan pulang bersama Dhevan, namun Dhevan harus ikut pertandingan basket. Jadi ia tidak bisa mengantar Vania untuk pulang. Akhirnya Vania pulang sendirian.
Sambil berjalan ia melamun. Mengingat kejadian ia dengan Fery. Namun ia mencoba untuk melupakan dan meredakan sedikit amarah dan emosinya.
"Ehh curutt.." suara dari belakang lorong sekolah. Menghentikan lamunan Vania.
Vania menengok kebelakang. Ia mendapati Jesika, Tara, dan Claudya yang memanggilnya. Lalu mereka bertiga berjalan menuju Vania.
"Lo ngapain caper banget sama Fery? Lo demen ama dia?" ucap Jesika dengan mulut pedas nya.
"Bukan urusan lo. Gausah ganggu gue dah.."
"Ehh.. Yak.. Ditanyain juga.. Gausah sok iye lo." ucap Tara.
"Gue udah bilang.. BUKAN URUSAN LO.. Lagian kenapa sih.. Lo pada kepo banget ama urusan orang? Apa hubungannya sama lo?"
"Ehh.. Gue peringatan sama lo.. Jangan deket deket sama fery.."
"Karna?" tanya Vania dengan menaikan sebelah alisnya.
"Karna gue suka sama Fery." ucap Jesika.
"Ambil aja.. Gue gak butuh orang kayak dia." balas Vania dengan wajah yang sedikit nyolot.
"Ehh.. Nyolot banget sih lo." ucap Claudya dengan menunjuk nunjuk Vania dengan telunjuknya.
"Ehh.. Yang ada lo kali yang nyolot." ucap Vania sambil mendorong Claudya.
"Ehh anjir.. Songong banget lo.." ucap Tara.
"Ehh.. Sorry ya.. Gue ga ada urusan sama lo pada.. Gue mau balik.. Bye.."
Vania hendak pergi namun ditahan oleh mereka bertiga.
"Urusan kita belum selesai.." ucap Jesika dengan menahan bahu Vania.
"Gausah kasar dong lu." Ucap Vania dengan menepis tangan Jesika.
"Woii..." seketika sebuah teriakan dari arah depan lorong membuat mereka kaget. Datanglah cewek yang tidak mereka kenal.
"Ngopilah." ucap wanita tersebut.
Seketika tawa Tara memuncak. Ia bahkan sampai kegelian. namun ditatap heran oleh Vania, Jesika, Claudya, Dan wanita tersebut.
"Ehh.. Anjir.. Gue tawa dewek." ucap Tara dengan bodohnya.
"Siapa lo? Ngapain rusuh disini?" ucap Jesika.
"Gak perlu tau siapa gue.. Lepasin dia! Lo gak ada hak buat nge-bully orang." ucap Wanita itu ketus.
"Kayaknya gue kenal lo deh.. Gue sering banget liat lo keluar masuk ruang bk.. Dan kalo gak salah gue pernah denger kalo lo kena masalah gara gara nonjok cowok sampe idungnya patah." ucap Claudya.
"Iyaa.. Dan sekarang lu pada bubar.. Sebelum gue tonjok itu idung ampe patah. Atau gak gue dolyeo chagi."
"Hah.. Apaan tuh dolyeo chagi?" ucap Jesika setengah berbisik pada temannya tapi masih tetap kedengaran.
"Kalo gasalah.. Itu tendangan tekwondo." ucap Tara.
"Gimana.. Lo pada mau bubar atau gue tendang."
"Oke.. Gue bakal balik.. Tapi urusan gue sama nih anak belom kelar." ucap Jesika sambil menunjuk Vania.
"Cabut guys." ucap Jesika dengan angkuhnya.
Datanglah dari belakang cewek itu seorang cewek yang lain.
![](https://img.wattpad.com/cover/121432816-288-k42385.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Gagal moveon
Fiksi Remaja[Rank] #5 in moveon [15 Mei 2018] kenapa kamu dateng lagi? Kamu gak ngerasain sakitnya hati aku saat kamu datang lagi. Aku gak bisa pindah ke lain hati disaat sayapku telah patah karenamu. Aku juga ingin bahagia. Tapi kenapa kamu dateng lagi. Aku be...