26. Godaan

1.3K 62 9
                                    

'Aku memang bukan pilihanmu.. Tapi apakah dia dapat bertahan dan lebih kuat dibandingkan aku?'

"Van.. Buruan.. Ada temen kamu tuh." teriak ibunya Vania dari luar.

Vania menoleh, ia sedang mengikat tali sepatunya. Di mulutnya pun disumpal roti. Dengan cepat ia menggigit roti tersebut dan langsung menelannya.

"Siapa ma?"

"Udah buruan.. Entar juga tau siapa yang dateng."

Dengan cepat ia melahap habis rotinya dan menegak susunya dengan cepat. Ia pun langsung keluar dari rumah.

Ia tidak mendapati seseorang di gerbang halamannya. Ia berjalan ke arah ibunya yang sedang menyirami tanaman anggrek.

"Ma.. Siapa yang dateng? Kok ngga ada?" sambil mencium punggung tangan ibunya

"Ada kok.. Makanya cari nya pake mata.. Jangan pake dengkul."

"Ihh.. Si mama yak.. Ditanyain juga.."

"Yodah sono.. Entar juga ketemu orangnya."

"Yodah.. Vania berangkat dulu ya ma.. Assalamualaikum." berangkat sambil menoleh ke wanita berdaster coklat lalu melambaikan tangan.

"Walaikumsalam.. Hati hati ya nak." membalas lambaian tangan buah hatinya tersebut.

Vania berjalan menuju gerbang sambil menengok kanan dan kiri. Namun ia tidak menemukan sesosok yang dimaksud ibunya tersebut.

Akhirnya ia memutuskan jalan ke depan. "Huh.. Mama boong nih.. Katanya ada yang da-"

"Emang ada yang dateng." ucap laki laki yang mengendarai motor scoopy. Ia hanya berhenti namun tidak menoleh.

"Yok.. Naek."

"Lho.. Fery.. Jadi kamu yang tadi kerumah aku?"

"Hooh.." Sambil mengangguk.

"Aku kira Dhe-"

"Udah ayo naik."

Vania diam dan bingung.

"Milih naik motor aku bonceng, apa abang abang ojek muka bantal yang nganterin kamu?"

Vania diam lalu tersenyum. "Boleh deh." akhirnya Vania mulai naik ke motor fery.

Fery tersenyum menang. Dan akhirnya menarik gas secara perlahan melewati komplek rumah Vania.

Di perjalanan, mereka hanya menghabiskan waktu dengan diam. Mereka merasa canggung satu sama lain. Dan akhirnya pertanyaan Fery berhasil memecah keheningan.

"Nanti pulang lo ada acara?"

"Mmm... Keknya ngga ada deh."

"Boleh gue anter pulang?"

"Tapi.. Gue kayaknya di anter sama Dhevan."

"Huhh.. Dhevan ga masuk hari ini.. Dia kecapean gara gara tanding basket kemarin."

Vania diam.

Gagal moveonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang