"Fer.. kamu dimana?" Gadis cantik itu mencari fery di sekitar perkemahan. Ia mendapati seorang pria duduk tersender di batang pohon besar sanbil menatap terbitnya matahari.
Gadis itu langsung menghampiri pria tersebut. Menundukkan badannya dan menepuk pundak kanan fery.
"Fer.. ngapai?" Sambil menepuk pundak kanan fery. Fery refleks langsung menyingkirkan tangan vania dengan menepis kasar tangan vania hingga terkena batang pohon yang disenderi Fery.
Terlihat pergelangan tangan kanan vania merah memar. Wanita itu langsung mengusap pergelangan tangan kanannya sendiri.
"Fery.. kamu kenapa sih?" Tampak vania menahan sakit di tangannya akibat tepisan fery.
"Jauhin aku.." dengan nada yang sedikit tinggi.
"Kamu kenapa?"
"Jauhin aku !!!" Dengan nada lebih tinggi hingga membuat vania tersentak tak peecaya.
"Apa alasan kamu buat nyuruh aku jauhin aku? Aku ganggu kamu? Iya?"
Fery diam dan mengalihkan pandangan vania menatap matahari dengan wajah yang kesal.
"Aku minta maaf kalo aku salah. Aku minta maaf kalo aku ganggu kamu terus. Maafin ak-"
"Salah kamu itu karna kamu udah bikin aku sibuk jagain kamu. Kamu tau? Kalo aku gak istimewain kamu. Beliin boneka kamu. Main hujan hujanan sama kamu. Kamu gak bakal ilang." Ucap fery yang mulai bangkit dari duduknya dan memotong ucapan vania.
"Aku gak minta diistimewain sama kamu. Selama ini aku gak pernah minta kamu lebih lebihin."
Fery diam. "Sekarang kamu pergi dari sini."
"Gak.. aku gak bakal pergi sebelum aku minta penjelasan dari ka-"
"Kamu gak denger?? AKU MINTA KAMU PERGI DARI SINI SEKARANG." Dengan nada tinggi diampur emosi.
Vania mundur sambil menggeleng tak percaya. Setetes air mata jatuh dari pipinya.
"Kamu siapa?? Fery yang aku kenal gak kayak gini." Ucap vania parau.
Fery diam. Kemudian berbalik arah tak mau menatap gadis didepannya.
Vania berlari menjauh dari fery dengan berlinangan air mata.
Fery berbalik arah untuk melihat kepergian vania. Vania semakin menjauh. Ia merasa lebih sakit sekarang ini melihat vania menangis karnanya.
***
"Fan kamu kenapa?" Tanya putri yang melihat vania menangis setelah mencari fery.
Tanpa berkata sepatah kata pun vania langsung memeluk putri dengan sangat erat sambil terisak.
Setelah lama sekali memeluk putri, vania melepas pelukannya dan langsung pergi menuju tendanya. Mengurung diri sendirian.
Menangis selama setengah jam. Tak mau keluar dari tenda meski sudah dibujuk teman temanya.
"Fer.. vania lu apain sampe dia nangis kayak gitu?" Tanya putri.
Fery diam tak berkutik. Ia tidak tahu akan jadi seperti ini. Fery ingin sekali masuk kedalam tenda vania, memeluknya dan meminta maaf atas perbuatannya tadi. Namun egonya terlalu besar.
"Fer.. masuk dan bujuk vania biar mau keluar!" Perintah putri sambil menunjuk tenda vania.
Fery menggeleng. Lalu pergi dari putri.
"Heeh cowok brengs*k.. malah pergi lagi lu..." Putri menahan fery agar tidak pergi, namun fery tetap pergi.
"Lepasin gue!!!" Bentak fery membuat tangan putri melepaskannya.
Putri merasa bahwa penyebab vania menangis adalah karna fery yang berubah drastis. Ia kembali ke tenda untuk membujuk vania.
***
Vania mengeluarkan handphonenya sambil terisak. Ia ingin mendengarkan sebuah lagu yang cukup untuknya saat ini.
Vania memasang earphone putih pada handphonenya. Dan mendengarkan lagu Secret love song lagu dari little mix ft. Jason derullo.
Mendengarkannya sambil menangis. Mengambil boneka biru kecil yang warnanya sedikit mengotor lalu memeluknya. Membuat hatinya semakin jatuh kedalam.
***
"Semuanya masuk kedalam bisnya masing masing. Cek barangnya agar tidak ada yang tertinggal." Ucap panitia dengan menggunakan microfon.
Semua murid berhamburan masuk kedalam bisnya masing masing. Termasuk vania. Vania baru mau keluar setelah mendengar ucapan putri.
Flashback on ~
"Fan dengerin gue.. gue tau lo nangis karna apa.. gue tau lo kayak gini karna apa. Tapi jangan kayak gini fan. Lo masih punya hidup. Masih punya gue. Lama lama lo bakalan terbiasa tanpa dia." Ucap putri dari luar tenda.
Vania mendengarkan dan memikirkan kata demi kata yang terucap dari putri.
"Gue tau lu sakit hati banget diginiin.. tapi tolong van.. balik lagi kayak dulu.. jangan hanya karna laki laki gak tau diri itu bikin lo terpuruk." Lanjut putri.
"Lo sahabat terkuat dan tertegar yang pernah gue temui. Camkan itu!"
Setelah mendengar perkataan putri, vania langsung bangkit dan keluar dari tenda. Keluar dan langsung memeluk putri sambil terisak.
"It's okay fan.. lu bisa lewatin ini semua.. gw percaya itu." Ucap putri yang hampir menangis melihat sahabatnya itu.
Flashback off~
Vania langsung masuk bis dan mendapati bangku fery dutempati oleh Deni. Ia juga tidak melihat barang barang fery ada di bangkunya.
Vania penasaran dan menanyakan hal itu pada Aldy. "Dy.. fery mana.. kok gak sama lu?"
"Fery pindah bis. Dibisnya Laras. Soalnya disitu doang yang kosong tempatnya."
"Ohh.. gitu" vania langsung duduk dibangkunya.
Tak lama bis pun jalan kembali ke SMP abdi karya. Vania duduk dengan tenang sambil mendengarkan musik.
Jalanan di sana tampak macet. Vania melihat ke jendela, mendapati bis laras. Vania melihat fery duduk dibangku laras. Vania dia tak berkutik. Melihat fery dengan laras membuat vania semakin sakit.
Fery yang tau vania memperhatikannya langsung menutup hordeng bisnya. Vania diam. Tak lama kemudian ia juga menutup hordengnya.
Kembali fokus mendengarkan musik. Dan teringat akan sebuah lagu.
vote and comment guys..
See you
![](https://img.wattpad.com/cover/121432816-288-k42385.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Gagal moveon
Teen Fiction[Rank] #5 in moveon [15 Mei 2018] kenapa kamu dateng lagi? Kamu gak ngerasain sakitnya hati aku saat kamu datang lagi. Aku gak bisa pindah ke lain hati disaat sayapku telah patah karenamu. Aku juga ingin bahagia. Tapi kenapa kamu dateng lagi. Aku be...