22. Maaf

1.3K 46 3
                                    

Setelah sampai rumah Vania langsung membanting tubuhnya di atas kasur miliknya. Ia sangat lelah hari ini. Padahal ini baru hari pertama ia masuk taekwondo.Tiba tiba saja ia tertidur lelap.

Kania masuk kedalam kamar Vania. "Van.. Ada fery.. Tu-" ucapannya berhenti ketika melihat adiknya tertidur lelap dengan baju yang lepek.

Ia merasa kasihan terhadap adiknya karna kelelahan. Ia pun turun untuk menemui fery dibawah.

"Ferr.. Vanianya tidur. Baru pulang taekwondo dia.."

"Ohh.. Yaudah.. Aku pulang aja deh kak. Salam buat Vania, om sama tante ya kak."

"Iya.. Hati hati ya fer."

Fery langsung menyalakan motornya dan langsung pergi dari rumah Vania. Padahal ia sudah membawa coklat, setangkai bunga mawar, dan tiket bioskop yang ia letakan di motornya.Ia pergi kerumah Bastian. Disana sudah ada vino.

"Ciee.. Ga jadi pdkt?" tanya Vino.

"Gimana fer?" tanya Bastian.

"Gajadi.. Vanianya tidur."

"Yahh.. Terus lu gajadi minta maaf gitu?" tanya Bastian.

Fery hanya diam. Ia mengambil handphone di saku jaketnya. Membuka aplikasi chatnya.

"Lu mau minta maaf lewat chat gitu? Gak gentle lu man!" ucap Bastian. Sedangkan vino hanya memandang bingung mereka berdua sambil makan kuaci.

Fery diam dan mencerna semua ucapan Bastian.

"Kalo lu merasa cowok.. Lu samperin dan minta maaf didepannya. Pliss deh jan kayak bencong di prapatan deket sekolah."

Seketika Vino tersedak. "Anjirr.. Geblek." ucap Vino.

"DIEMM LU.. LU GAK NGERTI SAKITNYA POSISI LU DIGANTIIN SAMA COWOK BRENGSEK KAYAK DHEVAN!!" Ucap Fery berdiri dengan emosinya.

Bastian pun ikut berdiri. "Gue ngerti Fer.. Tapi gak gini caranya.. Gue tau lu benci sama Dhevan. Tapi nggak kayak gini.. Saat ini emang lu salah marah sama dia dan bikin dia nangis buat kedua kalinya. Lu tunjukin kalo lu cowok man.. Minta maaf itu jawabannya bukan marah marah sendirian."

Fery pun diam. Emosinya pun reda dan mulai duduk kembali. "Dhevan cowok brengsek. Gue gak mau sampe Vania kenapa napa." ucap Fery sambil mengepalkan tangannya kuat kuat namun dengan suara yang pelan.

"Sabar man.. Semuanya akan berubah. Dan Vania bakal sadar dengan sendirinya." ucap Vino dengan bijaknya.

"Bahh.. Tumben lu bijak." ucap Bastian.

"Iyalah.. Namanya juga babang Vino yang tamvan." ucap Vino membuat Fery dan Bastian tertawa.

"Tamvan apanya.. Buktinya lu jomblo sampe saat ini." ucap Fery.

"Tenang entar babang Vino yang tamvan ini bakal menaklukan hati neng jesika." ucap Vino dengan gagahnya.

"Sa ae lo kadalnya miper."

***

Vania bangun dari tidurnya. Ia melihat jam kecil diatas nakasnya. Dan melihat hari sudah sore. Ia pun terperanjak kaget karna ia tidur selama 6 jam dari siang hingga sore.

Ia mengambil handphone diatas nakasnya. Membuka aplikasi chatnya mendapat pesan grup beranggotakan Ima, dwi, dan Vania bernama grup cingus squad.

Dwi: gimana hari pertama masuk van? Capek?

Ima: iyalah capek.. Gue juga pas hari pertama capeknya minta ampun.

Gagal moveonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang