19. Pertemuan kedua

1.4K 59 2
                                    

Vania duduk di depan meja belajarnya. Pintunya sedikit terbuka. Ia memandangi buku diarynya.

Angin malam berhembus dari jendalanya. Jendela terbuka dengan hordeng putih menghiasi kamarnya. Ditambah dengan cerahnya malam ini. Tampak bintang dan bulan sedang berseri seri.

Ia belum tidur. Padahal besok ia akan memasuki dunia baru sebagai anak SMA.

"Vania.. Nak.. Tidur.. Udah jam setengah sebelas loh.. Besok sekolah.. Kamu gak mau telat di hari pertama sekolah kan?" ucap ibunya dari bawah.

"Iyaa.."

Vania masih saja melamun. Ia berfikir ia akan satu sekolah dengan fery.. Atau tidak. Atau bahkan masa lalunya terulang kembali.

Namun ia mengoptimiskan diri bahwa ia bisa melupakan fery walaupun masih dalam lingkungan satu sekolah.

Vania bangkit dari duduknya dan mulai tidur. Melupakan sejenak pikirannya.

***

"Pagi nak.. Sarapan dulu ya?" tanya ibunya setelah melihat vania turun dari kamarnya.

Vania duduk di meja makan. Disana sudah ada ibu, ayahnya, dan kakaknya.

Setelah sarapan ia diantar ayahnya menggunakan mobil. Melihat betapa macetnya jalanan karna banyak orang tua yang mengantar anaknya kesekolah.

Setelah pamit dengan ayahnya ia keluar dari mobil. Melihat betapa banyaknya siswa dan siswi di SMA barunya.

SMA Samudra. Itulah sekolah barunya. SMA yang cukup terkenal akan prestasi di bidang akademik maupun non akademik.

Dan pertanyaan semalam masih saja terngiang di kepalanya. Ia meyakinkan dirinya bahwa ia bisa melupakan Fery.

"Fighting!!" ucap vania meyakinkan diri.

Ia berjalan di lorong sekolah. Mencari namanya disetiap kelas. Ia menemukan namanya dia kelas 10-b.

Ia masuk kedalam kelas. Pagi ini kelasnya masih sunyi. Hanya ada beberapa orang didalam kelas. Ia melihat wanita yang tak asing baginya.

"Putri.."

"Hai van."

Vania menghampirinya. Ia duduk disebelah putri.

***

"Ferr.. Nak bangun.. Hari ini kamu pertama masuk sekolah kan? Kamu gak mau telat di sekolah baru kamu kan?." ucap ibunya setengah berteriak dari dapur.

"Iya mah." hanya ucapan iya agar ibunya diam. Namun matanya masih saja merem dia masih tidur.

Bunyi pesan dari hp nya tidak berhenti henti sejak 20 menit yang lalu. Sedari tadi Vino menganggu Fery dengan cara men-chat lewat aplikasi sosmed.

Vino bleguk : woii.. Lonte lonte gece bangun.. Hari ini lu duduk ama gw.. Gak mau tau.. Gercep nanti bastian keburu dateng..

Vino bleguk : woii kebo gece bangun.. Nanti bastian keburu dateng..

Vino missed call

Vino missed call

Fery : brisik lu anoa terbang. Gue masih pengen tidur nih.. Ngapain sih lu bangunin gue jam 5 pagi cuman buat ngasih tau itu doang.. Ganggu tau Gak.

Gagal moveonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang