XVIII" Ancaman"

89.4K 6.5K 176
                                    

"Jangan mengangguku, dan lebih baik kembali sebelum aku memaksa" ujar Arthemis tajam lalu berlalu meninggalkan keempat temannya...

****
Kini Arthemis dan Raina sedang makan siang bersama di kantin...

Raina yang menatap Arthemis gelisah bingung...

"Ada apa denganmu? Kau tampak gelisah?" Arthemis terkejut mendengar teguran sahabatnya itu tersedak dan meminum jus jeruknya habis...

"Ah, tidak hanya saja aku merasa ada yang liatin itu doang" ujar Arthemis, pandangan Raina menyapu seisi kantin sampai akhirnya manik hijau tuanya bertemu dengan manik jingga milik Nathan...

"Hmm, aku sudah tau kenapa kau gelisah seperti itu, hmm btw kau kenal dia?" Raina menunjuk Nathan membuat Arthemis menggeleng cepat...

"Tidak! Aku tidak mengenalnya!" Raina mengangguk paham...

"Hmm, menurutku pria itu menyukaimu, lihatlah dia terus menatapmu dan juga tatapannya itu sangat berbeda, astaga! Betapa beruntungnya sahabatku" ujar Raina menepuk bahu Arthemis bangga membuat Emy kesal...

"Dia tidak menyukaiku Raina!! Sebenarnya aku punya masalah dengannya itu makanya dia-"

"Masalah? Bukannya kau tidak mengenalnya? Lalu kenapa kau memiliki masalah dengan pria berwujud dewa itu?" Ujar Raina bingung...

"Akhh, membahasnya membuatku pusing saja, yuk ke kelas" ajak Arthemis menarik Raina pergi dari kantin...

****
Arthur tengah asik berkutat dengan dokumen istana ditemani istri setianya...

"Hm, Arthur, kira-kira bagaimana yah keadaan adik ipar?" Ujar Allysa

"Yah mereka berdua baik-baik saja" ujar Arthur tanpa menatap istrinya...

"Bukan si kembar yang aku maksud tapi Arthemis, bagaimana keadaannya? Apa bibi dan sepupunya sering menyiksanya? Apa dia hidup bahagia disana? Apa Nathan sudah menemukannya?" Perkataan Allysa membuat Arthur tersadar...

Sungguh ia melupakan bibi dan ketiga sepupu manusia Arthemis yang selalu menyiksanya...

"Arthur! Arthur kau baik-baik saja kan?" Ujar Allysa panik melihat Suaminya yang terdiam...

Didalam hatinya ia begitu khawatir ia tak tahu harus bagaimana, sungguh ia sangat Khawatir...

"Arthur!!!" Teriakan Allysa membuat Arthur tersentak dan menatap istrinya itu tajam...

"Apa yang kau lakukan? Tak sopan jika permaisuri berteriak dalam istana seperti kera dalam hutan" ujar Arthur tegas tentu membuat Allysa kesal...

"Itu salahmu, kau tak mendengarkanku! Kau juga tak merespon ketika aku memanggilmu, apa yang kau pikirkan?" Ujar Allysa kesal...

Arthur menghembuskan nafas dan menatap Istrinya itu lembut..

"Aku mengkhawatirkan keadaan Arthemis, aku khawatir akan bibi dan sepupu Arthemis, aku dengar mereka sering menyiksa Arthemis sebelum ia kesini, dapat kulihat dari tubuhnya dipenuhi bekas luka" mendadak Allysa menjadi khawatir...

"Tak usah khawatirkan apapun, aku yakin Arthemis bisa menjaga dirinya, bukannya kekuatannya sudah bangkit? Lebih baik kita ke taman, aku bosan disini" rengek Allysa membuat Arthur menghela nafas dan menemani istrinya yang tengah hamil...

****
Bel pulang akhirnya berbunyi, para murid berkeliaran keluar...

Arthemis sedang menyalin tugas yang ia lewatkan selama berada di dunia kejam itu...

Begitu juga dengan Nathan yang sedang menyalin tugas...

"Ciee kompaknya sepasang kekasih ini, aku jadi iri ngeliatnya" ujar Harry namun tak dihiraukan oleh kedua insan itu...

The Mystical WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang