"Ini belati yang sudah kumantrai, jadi luka Arthemis tidak akan menutup, dan tangannya akan mati rasa" ujar Diavolos terkejut...
****
Arthemis kini hanya diam menatap papan tulis dan teman-temannya yang sibuk menulis...Entah apa yang terjadi tangan kanannya mati rasa, ia sama sekali tak bisa menggerakkan tangan kanannya...
Nathan yang melihat Arthemis berdiam diri hanya bingung kenapa Arthemis tidak menulis catatan di papan tulis?...
"Arthemis kau baik-baik saja?" Arthemis terkejut ketika Nathan mengajaknya berbicara namun Arthemis hanya menggeleng menandakan ia baik-baik saja...
Namun ia merasakan perih di tangan kanannya, dan ia merasa tubuhnya semakin lemas, pandangannya memburam, kepalanya begitu sakit...
Namun Arthemis hanya menahan sakit yang ia rasakan, ia menggigit bibir bagian bawahnya agar dirinya tak mengerang kesakitan...
Nathan kembali menatap Arthemis yang hanya memandang ke bawah dengan bagian bawah bibir yang ia gigit kuat...
Perasaan Nathan tak enak ketika ia melihat sikap aneh Arthemis, ia menyentuh bahu Arthemis membuat Arthemis terkejut dan menatap ke arah Nathan...
Nathan terkejut melihat wajah pucat pasih Arthemis, keringat dingin memenuhi tubuhnya...
"Arthemis kau sedang sakit? Kenapa wajahmu begitu pucat?" Ujar Nathan panik melihat kondisi menghawatirkan Arthemis...
UHUKKK
Arthemis terbatuk ia segera menutup mulutnya, namun ia merasakan sebuah cairan di telapak tangannya, penasaran dengan cairan itu, Arthemis menatap telapak tangannya dan terkejut melihat darah...
Dadanya sesak, kepalanya semakin sakit, tenggerokannya terkecat...
Darah mengalir di hidung dan telinga Arthemis membuat Nathan panik...
"ARTHEMIS!!" Panggil Nathan membuat bu Sarah dan siswa lainnya mengalihkan pandangannya ke arah Nathan dan Arthemis...
Bu Sarah terkejut melihat kondisi Arthemis segera menghampirinya...
"Arthemis ada apa denganmu?" Ujar Bu Sarah panik, Arthemis hanya menggelengkan kepala dan tersenyum berusaha menyembunyikan raut kesakitannya...
Namun itu tidak berhasil karena darah semakin deras keluar dari hidungnya...
Tak lama kemudian Arthemis kehilangan kesadarannya membuat Nathan dengan cepat menahan tubuh Arthemis...
"Arthemis! Arthemis! Bangun! Kau kenapa?" Ujar Nathan menepuk pelan pipi Arthemis berharap gadis yang bersender di bahunya itu tersadar...
"Halo, ambulans-" terdengar suara seorang siswa yang menelpon ambulans yang bukan lain adalah ketua kelas Nathan dan Arthemis...
"Kalian cepat panggilkan kakak petugas UKS, keadaan Arthemis semakin lemah" ujar salah seorang siswi yang merupakan anggota organisasi kesehatan sekolah...
Tak lama petugas UKS datang dengan peralatan seadanya dan segera memeriksa Arthemis...
"Jika dilihat dari gejalanya sepertinya Arthemis keracunan sesuatu" ujar salah seorang petugas kesehatan membuat Nathan dan lainnya terkejut...
Nathan merutuki dirinya karena ia tak bisa memeriksa keadaan matenya itu...
"Untuk mencegah racunnya menyebar kita harus menghambat peredaran darahnya, sepertinya jarinya tersayat sesuatu yang beracun" ujar seorang siswi...
Siswi itu mengambil sebuah kain panjang dan mengikat pergelangan tangan Arthemis dengan kuat...
Siswi yang lainnya membantu memindahkan meja dan meletakkan kursi agar kaki Arthemis bisa lurus...
KAMU SEDANG MEMBACA
The Mystical World
FantasySERI KETIGA GODDESS SERIES Berawal dengan menemukan sebuah liontin berbentuk hati dengan warna hitam dan putih... Gadis itu terperangkap dalam sebuah dunia yang hanya ada dalam mitos... Arthemis Selene Macha, gadis berambut silver dan bermanik hijau...