LI " Sayonara Arthemis"

46K 3.2K 112
                                    

Teriakan Raina terhenti, cahaya di tubuhnya menghilang memperlihatkan seorang wanita berambut hitam dengan manik kuning keemasannya, baju kurang bahan melekat di tubuhnya dengan tato ular di dahinya.

"Siapa kau?!" Teriak Nathan ketika melihat perubahan Raina.

Aku tersenyum dan menatap tajam kearah Raina.

"Salam kenal-"

"Hecate"

****
Arthemis Pov

Aku menatap penuh kemenangan kearah Hecate, penampilannya sudah berubah menjadi Raina semula, itu terjadi karena Hecate menempati tubuh Raina.

"Ba-bag-bagimana bisa?" Ujarnya dengan nada geram, aku hanya tersenyum dan menatapnya tajam.

"Itu mudah, selama ini aku mencurigaimu karena, yah kau tahu kau berbeda dengan Raina" ujarku dan dia menggeram marah padaku.

"Kurang ajar kau!!" Dia mengeluarkan kekuatan yang kutahu ialah Dark Ball, kami segera melompat kebelakang menghindari serangan Hecate, meja bundar yang kami tempati hancur berkeping-keping.

"Kau tak apa?" Tanya Nathan dan kujawab anggukan,kutatap Hecate dengan penuh waspada, dia menatapku penuh geram dan marah.

Ia mengeluarkan dua Dark Ball lagi dan menyerang kami, segera kubuat magic circle yang menjadi perisai untukku.

"Jangan bertindak pengecut Arthemis"

"Aku bukan pengecut Hecate, kau saja yang lemah" ujarku membuatnya semakin geram.

"Kumohon kalian jangan ikut campir dalam pertarungan ini!" Ujarku membuat mereka terkejut.

"Tidak Arthemis,kami akan ikut membantumu, ingat kekuatanmu masih lemah karena berlianmu belum stabil" teriak Nathan tak terima ketika mendengar ucapanku.

"Baik-baik, Nathan, Harry, Hesty, mohon bantuannya" ujarku sembari mengedipkan sebelah mataku, mereka tersenyum dan berlari menuju kearahku.

"Kak Arthur bawa yang lainnya menuju istana, dan Kak Disty, kak Dinda, dan mama buatlah perisai untuk melindungi warga istana" ujarku memberi perintah, dan mereka mengangguk.

"Gisyana ikut bibi Disty yah, mama dan papa mau melawan tante jahat dulu yah" ujar Nathan dan aku hanya terkekeh.

"Tidak, giyana mau ikut juga, giyana mau ikut ngelawan tante jahat" ujar Gisyana dengan nada memohonnya,namun aku tak ingin melibatkan Gisyana karena ia  masih kecil.

"Natsuki!"

"Iya yang mulia"

"Segera kemari, dan bawa Gisyana pergi, istana diserang!"

"Baiklah yang mulia"

Tak lama Natsuki datang dan segera menggendong Gisyana dan membawanya pergi namun aku  merasa heran karena kakinya tiba- tiba terhenti seperti sesuatu menahan kakinya.

"Gisyana!" Gertakku membuat Gisyana terkejut, namun aku melihat manik hijaunya menatapku tajam.

"Tidak mama, aku tak ingin berdiam diri ketika mama dan papa dalam bahaya!"

"Jangan membantah Gisyana!!"

SRUINGG

BRUKKK

Sial, kenapa aku bisa lengah seperti ini, kutatap kearah dimana Nathan dan teman-temanku berada mereka sepertinya terkena serangan juga.

Kutatap kearah Natsuki dan Gisyana mereka baik-baik saja, Magic Circle yang sempat kupasang sebelum serangan itu mengenai Gisyana.

"Jangan bertindak pengecut dengan menyerang lawanmu ketika lawanmu belum siap"ujarku kesal dan segera bangkit, luka di lengan kiriku perlahan menutup itu dikarenakan kekuatan regenerasi bangsa iblis yang terdapat dalam diriku.

The Mystical WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang