"Yah, bayi perempuan ini adalah anak kalian"
"Apa!!!"
****
Ditengah hutan dengan pepohonan lebat terdengar suara langkah kaki kuda...Sebuah rombongan dengan lambang matahari pada bagian pintu kereta kencana itu...
Didalamnya terdapat Arthemis, Nathan, dan bayi perempuan yang tertidur lelap di gendongan Nathan...
Arthemis terus saja menatap bayi yang tertidur nyeyak di gendongan Nathan dengan tajam...
Sesekali Arthemis menepuk pipinya atau mencubitnya membuat Nathan geram dengan tingkah bodoh Arthemis...
"Bisakah kau berhenti menatap bayi kita seperti itu?" Ujar Nathan, Arthemis mengalihkan padangannya ke arah Nathan dengan wajah bingungnya...
"Aku hanya tidak percaya diusiaku yang muda ini aku sudah memiliki seorang bayi, bukannya itu terlihat aneh? Dan apa maksudmu dengan bayi kita?" Ujar Arthemis mengutarakan isi kepalanya selama ini, namun saat bertanya pada Nathan ekspresinya berubah menjadi ekpresi bingung...
"Tentu saja ini bayi kita, kau tahu darah kita ada dalam bayi ini, jadi bisa dibilang bayi dalam gendonganku ini adalah darah daging kita" ujar Nathan dengan santai sembari menatap bayi perempuan dalam gendongannya...
"Tapi tetap saja dia bukan bayi hasil- yah kau tau lah apa maksudku, bayi itu sebagai wadah kekuatan kita"
"Tapi darah kita mengalir di nadi bayi ini kan? Sudahlah terima saja berkat yang tuhan berikan untuk kita, sekarang kau seorang ibu dan aku seorang ayah, jadi berhentilah menatap tajam bayi ini!"
Arthemis mengalihkan pandangannya ke arah jendela sembari memandang pepohonan dan hewan yang lalu lalang...
Manik hijau Arthemis mengarah pada bayi yang tertidur nyenyak dalam gendongan Nathan, bayi yang sangat manis, namun ia penasaran dengan manik yang bayi itu miliki...
"Nathan!"
"Hn"
"Kira-kira manik bayi ini berwarna sepertiku atau seperti dirimu?" Alis Nathan bertaut ketika ia mendengar pertanyaan Arthemis yang terus saja mengiang di kepalanya...
"Entahlah, aku juga tak tahu, tapi kenapa kau bertanya seperti itu?"
"Yah jika manik bayi itu mirip denganmu aku hanya merasa tidak adil, rambut bayi itu sangat mirip denganmu emas, jika manik bayi ini jingga maka itu terasa tidak adil bagiku" ujar Arthemis dengan wajah cemberutnya ketika ia mengetahui jika bayi perempuan itu memiliki surai emas yang indah...
"Tak usah merasa seperti itu, mau manik bayi ini jingga sepertiku atau hijau sepertimu aku tidak peduli, lagian lebih baik jika manik bayi ini sepertimu daripada sifat bayi ini kelak akan sepertimu itu akan sangat disayangkan" ujar Nathan sembari membelai pipi lembut nan merah bayi dalam gendongannya itu...
Raut bayi itu mendadak berubah menjadi cemberut, Nathan dan Arthemis yang melihat gelagat bayi itu saling bertatap...
"Dari ekspresinya kurasa bayi ini sebentar lagi akan menangis" bisik Arthemis...
"Sepertinya" ujar Nathan sembari menatap bayi perempuan itu...
OEKK OEKKK
"KYAAAAA"teriak keduanya ketika bayi itu menangis begitu kerasnya...
"Bayinya menangis! Apa yang harus kita lakukan?!" Jerit Arthemis panik, pasalnya baru kali ini dirinya dihadapnya dengan seorang bayi...
"Kurasa bayi ini kehausan dan kelaparan, kita harus memberinya susu" ujar Nathan menatap Arthemis dengan tajam ke arah dada Arthemis...
KAMU SEDANG MEMBACA
The Mystical World
FantasySERI KETIGA GODDESS SERIES Berawal dengan menemukan sebuah liontin berbentuk hati dengan warna hitam dan putih... Gadis itu terperangkap dalam sebuah dunia yang hanya ada dalam mitos... Arthemis Selene Macha, gadis berambut silver dan bermanik hijau...