XLVII " Rencana Jahat"

48.3K 3.3K 88
                                    

Dibalik kemesraan Arthemis dan Nathan terdapat seorang gadis yang menatap tajam kearah dua sejoli yang baru saja menjalin hubungan.

"Berbahagialah Arthemis, terbanglah setinggi langit, tapi ingat aku adalah badai yang akan menghempaskanmu ke dasar bumi, kebahagianmu akan kurenggut darimu"

****
Saat ini para anggota kerajaan Dynatos sedang sarapan bersama, tak ada pembicaraan dalam acara sarapan para anggota bangsawan ini, hanya bunyi dentingan sendok dan garpu yang mengisi kekosongan ruang makan.

"Kak Arthur!!" Arthur mengalihkan pandangannya kearah Arthemis yang memanggilnya, ia turut bahagia ketika mendengar hubungan Arthemis dan Nathan.

"Ada apa?" Jawab Arthur singkat sembari melanjutkan memakan kue yang baru saja dibawa oleh pelayan.

"Aku ingin meminta izinmu, aku ingin ke dunia manusia, ada masalah di perusahaan sehingga aku sendiri turun tangan, aku akan kembali besok" ujar Arthemis, mendengar ucapan Arthemis membuat Raina tersenyum smirk, ini waktu yang tepat untuk menjalankan misinya.

"Baiklah, aku ingin Natsuki ikut denganmu untuk jaga-jaga jikalau ada apa-apa disana" ujar Arthur memberikan izin, entah mengapa ia merasa khawatir ketika memdengar bahwa Arthemis akan ke dunia manusia.

"Mama! Mama! Giyana boleh ikut?" Ujar Gisyana dengan nada cadelnya, Arthemis tersenyum kearah putrinya.

"Gisyana nggak usah ikut yah, kan mama kesana mau kerja, nanti takutnya Gisyana mengganggu mama lagi, jadi Gisyana disini saja yah sama papa" ujar Nathan menolak jika putrinya ikut dengan Arthemis, pasalnya Gisyana masih kecil.

"Tidak mau, pokoknya Giyana mau ikut!!" Ujar Gisyana, melihat Gisyana yang mengambek membuat Arthemis tersenyum.

"Gisyana anak baik kan? Kalau Gisyana anak yang baik, Gisyana harus dengar apa yang papa katakan sayang"

"Tidak!! Pokoknya Giyana mau ikut, hiks Gisyana mau ikut!!" Ujar Gisyana mulai terisak.

"Gisyana!!" Teriak Nathan membuat Gisyana tersentak begitu juga dengan Arthemis yang kebetulan berada di sampinh Nathan, melihat itu Arthemis segera berjalan menuju Gisyana dan menenangkan Gisyana yang mulai ketakutan.

"Tenanglah Nathan, biarkan Gisyana ikut, aku jamin dia akan aman di sampingku, kau jangan bersikap terlalu possesif padanya!!" ujar Arthemis tenang namun maniknya menatap tajam kearah Nathan.

"Tapi Arthemis"

"Sudahlah, ini keputusanku, Gisyana akan ikut bersamaku!!" Ujar Arthemis menggendong Gisyana dan beranjak dari ruangan dengan menghentakkan kakinya pertanda dirinya sedang kesal, melihat itu Nathan hanya menghela nafas dan berjalan menyusul Arthemis.

"Mereka seperti pasangan suami istri saja" ujar Harry memandang kearah pintu keluar dimana Nathan dan Arthemis keluar.

"Kau benar, pasangan suami istri yang bertengkar karena sifat possesif suami terhadap putrinya" ujar Disty kembali melanjutkan makannya.

"Aku harap kebahagiaan terus menyertai mereka" ujar Drey dengan penuh harap.

Disisi lain, Nathan memasuki kamar Arthemis yang sedang berkutat dengan laptopnya sedangkan Gisyana sedang bermain ponsel pintar milik Arthemis.

"Arthemis apa kau marah padaku?" Ujar Nathan dengan nada lembut, ia harus bersikap sabar menghadapi Arthemis saat ini, ia tak ingin salah mengambil tindakan yang akan memperparah keadaan.

"Tidak!" Jawab Arthemis singkat dan acuh.

"Gisyana marah sama papa?" Tanya Nathan namun Gisyana tak memperdulikan ucapan Nathan dan sibuk dengan ponsel Arthemis, melihat tingkah Arthemis dan Gisyana Nathan menghela nafas berusaha memenangkan dirinya.

The Mystical WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang