I hope you know, I hope you know
That this has nothing to do with you
It's personal, myself and I
We've got some straightenin' out to do
And I'm gonna miss you like a child misses their blanket
But I've got to get a move on with my life
It's time to be a big girl now
And big girls don't cry
Don't crySera bangkit dari kursi dan membungkukkan tubuhnya, menerima tepuk tangan para pengunjung kafe. Ini lagu terakhir yang dia nyanyikan setelah sebelumnya Sera menyanyi dua lagu berbeda.
"Sera!" panggil Aila yang melambaikan tangannya dari salah satu bangku kafe.
Dengan cepat, Sera menuruni tangga panggung untuk menghampiri. "Gimana? Suara gue bagus kan," ujar Sera setelah mendudukkan tubuhnya di seberang kursi Aila.
"Huh! Kalo di bandingin gue, tetap enakkan suara gue."
"Whatever."
"Btw, ini bayaran lo Ra," Aila mengulurkan amplop kearah Sera, "sesuai janji yang kemaren. Makasih ya udah ngisi panggung kafe nyokap gue."
Sera memasukan amplop tersebut ke dalam saku celananya. "Sama-sama, kalau gitu gue langsung balik ya, Ai, takut di cariin."
"Oke deh, hati-hati."
Sera mengangguk. Kakinya melangkah keluar dari kafe menuju trotoar untuk menghentikan sebuah taksi.
Kafe milik ibu Aila memang sering menyewa Sera untuk menjadi pengisi panggung dan hal ini tidak diketahui oleh siapapun kecuali Sera dan Aila. Bahkan, ibu Aila sendiri tidak pernah menemui Sera secara langsung.
Namun bukan itu yang menjadi masalah, yang Sera takutkan hanya satu, ia takut jika suatu saat nanti Gina tahu mengenai hal ini.
Sebenarnya, Gina tidak pernah menyerukan penolakan atas apa yang Sera lakukan selama hal itu positif akan tetapi, Sera tahu betul bahwa Gina tidak menyukai seorang penyanyi kafe.
Kenangan buruk masa muda.
"Kemana, dik?" tanya pengemudi taksi.
"Jalan aja dulu Pak, nanti saya kasih arahan," jawab Sera sekenanya.
Kembali lagi Sera menyumpal dua telinganya dengan earphone. Ini hal biasa, wajar, karena Sera adalah anak audiosonik. Jenis anak yang tidak bisa nyaman dengan suasana hening.
Tiba-tiba saja otak Sera berpikir tentang apa yang akan terjadi sesaat setelah dia turun dari taksi ini.
Berapa hari dirinya akan dihukum oleh Adnan?
Berapa lama masa hukuman itu akan berlaku?
Sera menghela nafas. Dilihatnya ulang notifikasi dari Gina yang sudah tak terhitung jumlahnya.
Bunda: nak, pulang. Ayah marah. 09:00
Bunda: Sera, Bunda nggak marah lagi sama kamu. Kita damai. Kamu pulang ya? 10:00
Bunda: Sera, Bunda nggak mau kamu dihukum. 14:02
Bunda: Sera kamu nggak boleh ketinggalan pelajaran. 17: 54
Bunda: Sera Bunda serius! 10 menit kamu belum pulang, Bunda marah. 19:06
Bunda: Sera.... 19:47
Sera melirik bagian atas ponselnya.
Pukul delapan malam.
Ini adalah aksi kabur paling lama yang pernah Sera lakukan dan kemungkinan besar, hukuman yang akan dia dapat dari Adnan pun akan luar biasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
SERAGA (Completed)
Teen FictionPertemuan yang tidak direncanakan, membawa Sera juga Raga pada sepenggal kisah yang singkat. Tidak butuh waktu lama untuk memulai sebuah perkenalan juga pendekatan. Dan Tuhan pun adil, Ia tidak memperlambat datangnya perpisahan. "Simpan gue di sisa...