SELAMAT MEMBACA KISAH SI CEWEK FROZEN
Aku tidak akan mengibarkan
bendera putih sebelum aku
mendapat kan apa yang
ku mau-🍁「Arendy Nero Bagaskara」🍁
***
Rendy tengah asyik bermain PS dengan Yoga. Mereka sedang berkumpul di rumah Arya, tepatnya berada di kamar Arya. Niat awal hanya ingin mencari tempat refresing, berhubung gak tau tempat yang cocok akhirnya mereka berkumpul dirumah Arya tanpa Ibnu.
Tadi, Ibnu sempat line kalau dia lagi nganterin nyokap belanja ke mall. Itung-itung berbakti sama orangtua apalagi seorang ibu, karena surga ada di telapak kakinya. Sekalian cuci mata liat cewek-cewek mall, SPG mall yang pada bening-bening. Seperti pepatah sambil menyelam minum air.
"Wah parah nyenggol gue mulu lo bos!" ucap Yoga.
"Hahaha, mampus lo bentar lagi KO. Nyawa lo udah menipis." seruan Rendy sedikit fokus menatap layar didepannya.
Arya yang tengah bersandaran di sofa tidak memperdulikan kebisingan temannya itu. Dia sendiri nampak asyik mengotak atik ponselnya sambil senyum-senyum gak jelas.
"Yes, gue menang lagi. Lo kalah!"
Yoga berdecak "sial, baru menang sekali aja sombong bos!"
Rendy menatapnya sinis lalu memukul kepala Yoga kencang. "Enak aja dari kemaren kita main gue terus yang menang, akui aja kekalahan lo!" ketus Rendy sambil menekankan kata kalah.
"Gue gak kalah cuma kurang beruntung aja. Gue kan anak baik, bikin orang seneng."
"Semerdeka lo!"
"Kunyuk kemane ye bos? Kebiasaan ngilang mulu kayak doi yang gak setia." Yoga berucap gak jelas.
"Lo pikir gue cenayang?"
Rendy melihat Arya berada di sofa sambil senyum senyum kayak orang gak normal, dia menyenggol lengan Yoga seraya berbisik "kunyuk Aryo kenapa tuh ? Kesurupan kang Asep?"
Yoga menengok Arya memperhatikan secara detail apa yang tengah di lakukan sahabatnya itu. "Bos, gue kok ngeri ya liat kunyuk kek gitu. Berasa kek orang gila liat hp sambil senyum-senyum gak jelas."
"Kita kerjain aja gimana?"
Yoga nampak berpikir. "Mmmm..boleh juga tuh, emang bos ada ide?"
Rendy membisiki di telinga Yoga. Keduanya mengangguk anggukkan kepala dan sama-sama tersenyum nakal.
Keduanya berjalan kearah Arya. Mereka duduk disamping kanan dan kiri menghimpit Arya, kemudian Rendy memberi kode kepada Yoga melalui alisnya. Arya sendiri tidak menyadari kedatangan kedua temannya itu.
Hingga akhirnya...
Dutttt
Suara kentut terdengar jelas di indra pendengaran Arya, bau menyengat menusuk sampai ke hidung membuat Arya ingin muntah. Berbeda dengan Rendy cukup menahan tawa yang hampir meledak.
"Ah lega." kata Yoga setelah melangsungkan aksinya.
Rendy tidak kuasa melihat ekspresi Arya yang sangat dongkol melihat Yoga kentut tidak tau tempat, dan tanpa permisi.
Arya melirik tajam ke arah Yoga dengan membekap hidungnya sendiri. "Sumpah lo, kentut sembarangan mana bau jengkol!" "Biadab lo yoyo sialan!" sumpah serapah Arya lontarkan kepada Yoga yang hanya memasang muka cengo.
KAMU SEDANG MEMBACA
CUEK
Teen Fiction••• Jangan melihat orang baik selalu terlihat baik-baik saja. Karena apa yang kamu lihat tidak seperti apa yang terlihat. Hidupku rumit, aku seperti daun muda yang lambat laun warnanya akan memudar, warna itu berubah menjadi kuning kecoklatan. Merek...