BAB 17 - Kepulangan Dafa

2K 98 0
                                    

SELAMAT MEMBACA KISAH SI CEWEK FROZEN

Sebelumnya aku hanya ingin mengatakan kalau untuk hari ini
aku sudah cukup merasa lebih baik.

「🍁 Arzetta Nafa Raditya 🍁」

***

Arya yang melihat Nafa berjalan ke parkiran langsung menyenggol Rendy dan memberi kode melalui dagunya.

Arya merangkul sambil menempelkan bibirnya di telinga Rendy "si Nafa noh udah sekolah Ren." bisikan sangat lirih menggema ditelinga Rendy

Nafa tidak tau kalau di parkiran masih ada dua pasang mata terus mengintainya. Selesai mengambil buku segera mungkin Nafa kembali ke kelas berhubung bel sebentar lagi akan berbunyi. Rendy langsung mengikuti berjalan dibelakang Nafa.

"Ngapain sih ngikutin frozen?" bisik Arya sekali lagi

"Gue gak ngikutin."

"Gak ngikutin kok jalan dibelakangnya. Mending puter balik ke kantin aja! Laper gue tadi belom sarapan."

"Sono lo sendiri aja. Gue mau ke kelas."

"Eh dah sejak kapan jadi rajin ke kelas??"

"Sejak upin ipin lulus TK. Dan sekarang udah nikah!"

Yoga mendengar pembicaraan mereka tapi tidak jelas "siapa yang nikah Bos??" Ibnu entah datang dari arah lain juga ikut nimbrung "lo mau nikah Ren?"

Rendy mengibaskan tangan isyarat agar Ibnu mendekatinya "bukan gue bego! Si Yoga nikah sama mpok Een!" jemari Rendy menyentil dahi Ibnu keras sampai empunya mengaduh

"Gileee bos!! Jangan bikin fitnah ntar gue masuk ke lambe tvrah gimana?" protes Yoga

"Alhamdulillah ntar bisa jadi artis kok. Sudah terviralkan."

"Amit-amit!"

"Hey kalian ngapain masih disitu??!" teriak seorang guru tak lain tak bukan adalah pak Arto

"Busyet pak botak!" keluh Arya. "siap-siap man lari!"

Arya yang sudah pasang start untuk berlari menjadi terhenti karena cekalan dari Rendy dilengannya. Rendy menahan Arya agar tetap di tempat sampai pak Arto mendatangi mereka.

"Jangan lari. Kita hadapi. Santai bro." ucap Rendy lirih agar tidak terdengar pak Arto "lo berdua juga tetep disini!" sambil menunjuk Yoga dan Ibnu secara bergantian.

"Kalian mau bolos lagi ya?!"

Rendy membungkuk untuk bersalaman. "Assalamualaikum pak." pak Arto yang sedikit tidak percaya atas kelakuan Rendy menautkan alisnya heran

Rendy tersenyum manis menyuruh ketiga sahabatnya untuk mengikuti memberi salam ke pak Arto. Ketiganya sangat kikuk, bukan kebiasaan mereka memberi salam ke guru satu itu. Walaupun agak kaku mereka tetap melaksanakan perintah Rendy.

"Waalaikumsalam wr.wb. Tumben kalian gak kabur!"

"Lha pak ini tadi kita mau masuk kelas, bapak panggil kita jadi kita masih disini lah. Lagian bel udah bunyi daritadi. Kalau kita terlambat nanti yang kena hukuman kita juga kan pak?"

CUEKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang