BAB 7 - Coklat dan Bunga Tulip (2)

2.9K 128 1
                                    

SELAMAT MEMBACA KISAH SI CEWEK FROZEN

Tolong jangan seperti orang yang lupa ingatan.
Kau yang hanya datang saat mulai membutuhkan.
Disaat kau sudah ditinggalkan kini ingat pulang.
Bagaimana aku bisa melupakan ?
cerita pahit darimu yang masih kukenang-

🍁「Arzetta Nafa Raditya」 🍁

***

Hari ini Nafa bersama ketiga sahabatnya sedang menuju ke pusat perbelanjaan. Nafa sangat enggan menginjak tempat ramai itu kecuali dalam keadaan yang sangat mendesak. Tapi mau bagaimana lagi, atas paksaan dari Ara akhirnya dia menurut saja terlebih merasa tidak tega menolak permintaan Bella yang tadi sampai memohon. Nafa sendiri sudah lupa kapan terakhir kali dia menginjakkan kakinya di dalam mall.

Melihat keramaian orang berlalu lalang membuat Nafa tidak tenang, suasana sangat berisik sangat mengganggu indra pendengarannya. Nindya melihat-lihat beberapa toko yang menawarkan berbagai macam fashion. Sejenak dia berhenti kemudian kembali jalan lagi. Sudah beberapa kali Nindya begitu.

"Nindya, lo sebenernya mau beli gak? Dari tadi cuma jalan berhenti jalan berhenti terus!" kesal Bella menghentikan langkah Nindya.

Nindya hanya nyengir "Gue pengen beli Bell, tapi ntar kalo gue beli dimarain bokap. Katanya boros-borosin uang untuk barang yang gak penting." ucap Nindya lesu.

"Beli satu aja masak gak boleh??" sahut Ara.

"Heem, gini aja deh mending lo beli aja. Ntar kalo ditanya bokap lo, bilang barangnya dari gue." Bella berusaha membantu Nindya. Walaupun terpaksa harus berbohong ke orangtua juga.

"Gak usah aja lah gapapa. Gue udah gak mood. Kita makan aja kuy, laper!"

"Yakin gak jadi??" tanya Ara meyakinkan lagi.

"Iya Ara, gue yakin."

Ara menoleh ke Nafa yang diam memperhatikan. "Kita makan aja ya Naf, lo laper juga kan?"

"Ya."

"Kita cari restaurant jepang aja gimana?? Gue pengen banget makan sushi." timpal Bella mengajak.

Semua hanya mengangguk mengiyakan, kecuali Nafa dia hanya mengarahkan matanya sebagai jawaban. Sesampai di restaurant jepang bernama Hoshi Akari Resutoran mereka langsung di hampiri seorang waiters yang memberikan buku menu.

"Konnichiwa. Mau pesan apa kakak? kata pelayan perempuan tersebut ramah.

"Saya mau seporsi sushi,"

"Kalo saya pesen satu beef teriyaki sama sup miso." sambung Nindya

"Chiken katsu," tambah Ara. "Lo pesen apa Naf?"

"Ramen."

Pelayan tersebut menuliskan pesanan ke dalam notenya. "Minumannya mau pesen apa kak?"

"Mmmm.. Sama in aja semua green tea ya mbak," sahut Nindya.

Setelah pelayan mengulangi pesanan mereka, pelayan segera meninggalkan meja itu.

Tidak butuh waktu lama, makanan sudah diantar ke meja Nafa dan temannya. Mereka langsung melahapnya sampai tidak tersisa.

Selesai makan, mereka langsung pulang karena hari sudah menjelang sore. Ara sudah pulang duluan tadi dia dijemput mamanya. Sedangkan Bella yang satu mobil dengan Nindya mulai berjalan ke parkiran. Nafa berjalan dibelakang mereka, belum sempat di depan mobil, Nafa merasa seperti ada yang mengikutinya. Dia berhenti sebentar, namun pandangannya tidak dia tolehkan masih menatap depan dengan berusaha tidak peduli. Mungkin hanya perasaannya saja.

CUEKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang