BAB 5 - Percobaan Selanjutnya

4K 148 1
                                    

SELAMAT MEMBACA KISAH SI CEWEK FROZEN

Aku akan tetap sama. Tidak akan ada yang bisa merubah diriku yang sekarang.
Walaupun sekeras batu karang, aku akan tetap bertahan menghadang ombak lautan-

🍁「Arzetta Nafa Raditya」🍁

Sudah kukatakan bahwa menyerah bukanlah sifatku.
Kalaupun dirimu sekeras batu karang
ku yakin suatu saat nanti, batu itu pasti akan berlubang-

🍁「Arendy Nero Bagaskara」🍁

***

Setelah pertemuan dengan Nafa di Cafe Flowrist, membuat Rendy semakin gencar untuk mengetahui seluk beluk tentang Nafa. Dia sendiri melakukan berbagai cara untuk masuk ke benteng pertahanan yang dibuat Nafa.

Melalui temannya, Arya. Rendy sudah mengantongi beberapa hal tentang Nafa. Kali ini dia sedang berada dalam kamar, posisi tangannya dia gunakan sebagai bantalan kepala, mencoba berfikir cara selanjutnya untuk mendekati Princess Ice, karena dari cara halus sampai kasar sudah coba di lakukan dan hasilnya nihil. Cewek ice itu sangat cuek. Terlihat kalau Rendy sangat gusar. Berkali-kali dia mengacak rambutnya.

"Gimana caranya deketin lo cewek beku? Kenalan aja susah, lebih susah dari memahami sifat koligatif larutan." Rendy berdialog sendiri. Dia berdecak menertawakan dirinya. "Ck, gue heran kita udah tiga tahun satu sekolahan, tapi baru kali ini gue tau lo. Dari sejuta cewek di dunia lo salah satu cewek dengan ribuan rahasia."

"Apa coba telefon kunyuk Arya buat nanyain ke Bella?" Rendy bertanya pada dirinya sendiri. "Telefon, enggak, telefon, enggak, telefon."

Dengan hati agak ragu, Rendy memutuskan menelfon Arya. Kemudian. Panggilan pertama di reject, membuat Rendy mengumpat. Belum sempat menghubungi Arya lagi, getaran pertanda pesan line masuk.

Fharya Kevans Mahsell
Sorry bro, gue lg jlan sama Bella. Ntar lo tlfn lg jam 9

Arendy Nero. B
Gaya lo ! Mentang2 skrng ada cewe


Fharya Kevans Mahsell
Bodo! Noh si frozen lo lelehin pake kompor dlu. Udh lah gue mu jln2 sm my gil. Go ush ganggu

Arendy Nero.B
Sial gue di tinggal -_-"
Blm jadian aja sok lu!
mana lo ngetik typo :v

Read

Rendy kembali menaruh ponselnya. Hari ini terasa panas, mungkin cocok untuknya berenang. Rasanya juga ingin merenggangkan otot yang kaku. Rendy mengambil handuk dan bergegas ke bawah. Didalam rumahnya memang memiliki kolam renang sendiri. Belum sempat dia membuka pintu kamar dengan sempurna, tiba-tiba muncul cewek didepan kamar Rendy dengan suara yang nyaring mengagetkan.

"Kakakkkkkkk." teriaknya sambil memeluk Rendy.

"Rilla lo kalo mau teriak jangan didepan gue! Sakit telinga gue ini," ketus Rendy sambil mengusap-usap kedua telinganya.

Rilla - adik perempuan Rendy satu-satunya yang masih kelas dua sekolah menengah pertama ini, memang sangat cerewet. Kalau sekali ngomong ya kayak tarzan, suaranya yang melengking hingga membuat gendang telinga mau pecah. Walau kadang mereka sering bertengkar, tetapi masih ada sisi akur diantara mereka.

CUEKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang