BAB 14 - Rendy dan Bayu

2.2K 108 0
                                    

Salam kenal cukup untuk
mengawali perkenalan diantara
kita.

「🍁 Bayuanatha Mive G 🍁」

***

SMA Garuda Bangsa sudah dipenuhi kerumunan siswa yang hilir mudik untuk memasuki kelas. Memang tidak semua siswa masuk ke dalam kelas. Melainkan, ada yang nongki di depan kelas atau berdiam diri di taman. Di lapangan basket pun tidak kalah ramai untuk siswa laki-laki bermain.

Rendy yang sejak awal memang tidak semangat sekolah masih dalam posisi sama. Meletakkan kepala diatas meja dengan mata terpejam. Suasana kelas yang tak kalah ramai karena hampir bel tanda masuk berbunyi tak Rendy hiraukan. Rendy tidak merasa terganggu juga.

Dari ambang pintu kelas jongos Rendy mendongkak untuk mencari sang ketua hidung belang.

Eh bukan deng, maksudnya hidung Rendy karena tidak kelihatan oleh mereka.

"Woi para netizen! Lo pada liat Rendy kagak???" teriak Yoga yang tidak kalah dengan teriakan ibu kos sebelah rumahnya saat menagih uang kos

Serempak seisi kelas menoleh ke arah Yoga dengan berbagai tatapan.

"Tuh dia lagi molor" celetuk salah satu siswa mengarahkan dengan dagu ke meja dimana Rendy tertidur "Tumben tuh anak tadi gue liat berangkat agak pagi an" sambungnya kemudian

Bukan menanggapi ucapan siswa itu. Ketiga jongos Rendy memusatkan mata masing-masing ke bangku yang dituju siswa tadi.

Arya yang lebih dulu melangkah untuk melihat Rendy sedikit tercengang dengan kondisi Rendy sedikit kusut. Walau tidak seluruhnya dapat dilihat oleh Arya karena posisi Rendy yang menutup sebagian muka dengan lengannya.

Ibnu menyikut lengan Arya "Si doi kenapa Ar??"

"Mana gue tau, dari pagi kan kita nyariin dia."

"Lagi datang bulan mungkin Rendy." celetuk Yoga selalu ngawur

"Elah ape hubungannya Yoyo!!"

"Biasanya kan yang lagi datang bulan suka sakit perut terus sering tiduran gitu dah."

"Serah lo lah Yog serah!" kata Arya pasrah

"Bisa aja dia sakit Ar." ucap Ibnu kemungkinan ada kebenaran

"Sakit hati??"

Plak. Arya menampol pipi Yoga menggunakan penggaris besi entah punya siapa.

"Duh. Kampret lo Ar!"

"Serius Yo serius!! Canda mulu."

"Ye maafkan idola lo ini para haters!"

Ibnu berdecak kesal "lo pada ribut mulu! Kalo Ren-"

Belum sempat Ibnu meneruskan ucapannya gebrakan diatas meja mengagetkan ketiganya. Bukan hanya mereka, namun seisi kelas yang semula ramai seketika menjadi hening saking kagetnya.

"Berisik!!!!" Rendy sudah terbangun dari mimpi dengan wajah merah padam

Yoga susah payah menelan saliva. Sedangkan Arya dan Ibnu mengelus dada beristighfar saking shock. Membangunkan singa dari tidur manisnya memang berakibat fatal.

CUEKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang