Photograph (SeokSoo)

2.8K 258 47
                                    

PHOTOGRAPH

Main pair:

[Lee Seokmin, Hong Jisoo]

Disclaimer:

Seventeen (c) Pledis Entertainment

Rating: T

Genre: Mystery/Suspense

WARN! YAOI, OOC, TYPO, AU!

I hope you enjoy this story~

.

.

.

.

Hong Jisoo merupakan pemuda manis yang senang sekali berpetualang dan mengambil gambar. Ia sangat menyukai mengabadikan gambar-gambar spektakuler dan indah. Ia bahkan sempat menjuarai lomba memotret tingkat Asia hanya dengan berbekal kamera hitam jadul. Hebat sekali, bukan? 

Sampai suatu hari, dirinya memutuskan untuk bermalam di gunung yang terbilang sangat liar. Ia sangat tertantang untuk mengambil foto-foto tentang alam liar sendirian. Jiwa petualangnya muncul seketika. Kekasih Jisoo; Lee Seokmin sudah memperingatkannya supaya tidak pergi, "Jisoo sayang, kau tak perlu pergi ke gunung sendirian. Disana terlalu berbahaya."

Namun, bukan Jisoo namanya kalau tidak keras kepala. DIrinya tetap kekeuh untuk pergi ke gunung sendirian. Seokmin hanya menghela nafas pasrah, "Kalau begitu, Aku akan ikut denganmu."

Kecupan singkat mendarat di bibir Seokmin. Jisoo tersenyum lembut, "Seokminie, Aku bisa sendiri. Lagipula, ini bukan pertama kalinya Aku pergi sendiri." 

Pemuda dengan hidung bangir mengusap pipi porselen sang kekasih. Wajahnya sangat manis, bibirnya seperti kucing anggora. Rambut coklat terangnya selalu membuatnya terpana, "Tetap saja Aku merasa khawatir."

Kekehan ringan keluar dari bibir pink Jisoo, gemas sendiri ketika melihat raut khawatir sang kekasih. "Oke oke, Aku janji akan menjaga diri baik-baik. Kau tak perlu ikut, Seokminie. Lagipula kau harus mengurus perusahaan, bukan?"

"Kau yakin tak ingin ditemani? Aku bisa menyuruh Mingyu untuk mengurus perusahaan."

"Tidak Seokminie, Aku bisa sendiri."

Lelaki Lee menghela nafas. Kalau sudah seperti ini, percuma saja berdebat dengan Jisoo. "Baiklah. Kau harus berjanji untuk menjaga diri."

"Aku janji, Lee Seokmin." ucap Jisoo semangat, lalu mengecup singkat bibir sang kekasih.

.

.

.

.

Pagi harinya, Jisoo pergi ke gunung menggunakan mobil. Ya, walaupun tadi pagi Seokmin masih saja menghalanginya, namun pada akhirnya Jisoo bisa pergi ke gunung. Angin sejuk menerpa pori-pori kulit. Melihat kekanan dan kekiri, semua serba hijau. Pohon tinggi dengan berbagai suara binatang kecil menghiasi kesunyian di gunung. Jisoo suka.

Ia memakirkan mobil gunung di pinggiran pohon besar. Sedikit menghirup udara segar, ia kembali melangkah masuk kedalam hutan. Mendaki gunung dengan sepatu boots berwarna merah. Memotret beberapa fauna dan flora yang tertera didepan mata. Bibir menyunggingkan senyum, puas dengan hasil jepretannya. Sekali lagi, ia melangkahkan kaki jenjang memasuki hutan belantara dalam gunung. Melihat beberapa simpanse yang bergelung manja pada batang pohon besar.

Sudah 4 jam Jisoo berkeliling, ia mencapai puncaknya. Kaki serta tubuh merasa lelah. Ia merebahkan diri pada batang pohon besar. Udara masih terasa sejuk walau jam sudah menunjukkan pukul 11.00. Perlahan, mata pemuda manis itu tertutup. Ia tertidur ditengah gunung.

.

.

.

.

Sore hari, Jisoo pulang dari pegunungan. Dengan rasa bahagia, ia memeluk sang kekasih erat. "Sudah kubilang, Aku bisa menjaga diri sendiri." gumamnya.

Seokmin hanya tersenyum. Mengusap punggung Jisoo penuh kasih sayang, "Ya, yang penting sekarang kau sudah kembali."

Pemuda berwajah bak kucing anggora itu melepaskan pelukan, lalu menatap Seokmin dengan mata berbinar, "Ah, kau harus melihat hasil jepretanku."

Dengan sigap, pemuda manis itu mengeluarkan kamera dari dalam tas hitam, lalu mulai menunjukkan beberapa foto pada kekasihnya. Seokmin mengusap rambut Jisoo sayang, melihat beberapa gambar yang membuat pemuda Lee takjub. "Kau memang berbakat dalam hal ini, sayang."

JIsoo masih memperlihatkan gambar-gambar fantastis yang ia ambil di gunung kepada sang kekasih. Namun apa yang terjadi? Jisoo tiba-tiba bergidik. Bulu kuduknya berdiri. "K-kenapa..."

Seokmin yang melihatnya pun tiba-tiba terkejut. Diantara 400 foto yang ada didalam kamera, sekitar 4 buah foto bukan gambar flora atau fauna yang diambil Jisoo. Melainkan potret wajahnya yang tertidur pulas.

.

.

.

.

END

A/n:

Fanfiksi ini saya remake dari salah satu cerita urban legend yang saya baca. Jika Anda ingin membaca keseluruhannya, silahkan kunjungi tautan ini: https://bacaterus.com/cerita-urban-legend-dunia/2/

Terima kasih sudah membaca fanfiksi ini :>

With love, levieren225

SEVENTEEN COUPLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang