Last Dance (JeongCheol)

2K 211 9
                                    

LAST DANCE

Main pair:

[Choi Seungcheol, Yoon Jeonghan]

Disclaimer:

Seventeen © Pledis Entertainment

Rating: K+

Genre: Romance/General

WARN! YAOI, OOC, TYPO, AU!

I hope you enjoy this story~

.

.

.

.

Tarian terakhir.

Lelaki dengan kulit putih bergeliat. Meliukkan tubuh seakan tak punya tulang. Berkeringat di dahi dan dada. Rambut sedikit basah dengan tenaga lebih.

Ia lantas kembali menari. Iringan lagu bersemangat membuat api membara. Memutar lalu melompat, bak sebuah angin tak tentu arah. Irama dan gerakan yang pas. Siapapun yang menatapnya akan terhipnotis.

Mungkin ini adalah tarian terakhirnya.

Choi Seungcheol masih sibuk bergerak. Membiarkan udara menjadi panas. Peluh-peluh dibiarkan berceceran. Kulit basah semakin terlihat menggoda. Seakan-akan dunia milik sendiri. Berenang dalam pikiran dan irama. Tangan dan kaki berpindah, mengikuti lagu berdentang.

"Kau masih menari?"

Pria yang lebih muda menatap. Sedikit senyuman terpatri ketika menatap sang kekasih menari. Sedangkan Seungcheol segera menghentikan gerakan. "Ya, honey."

Yoon Jeonghan perlahan masuk. Menapakkan kaki di lantai dansa. Merasakan hangatnya ruangan. Sang kekasih berdiri tegak disana. Senyuman tak luput dari wajah, "Padahal besok sudah hari pernikahan kita. Dan kau masih sibuk menari, Cheol."

"Hehe, kau ingin menari bersama?" tawar Seungcheol.

Namun dijawab gelengan oleh Jeonghan, "Tidak. Kau saja."

Lelaki Choi mendengus. Sedikit kecewa ketika sang kekasih menolak untuk menari bersama. Sedangkan Jeonghan hanya terkekeh ringan. Menatap bagaimana lucunya Seungcheol merajuk.

Namun, bukan Choi Seungcheol namanya jika tak punya ide.

Ia lantas berjalan mendekat. Berusaha menggapai tubuh Jeonghan. Menatap lekat mata bulat dalam-dalam, "Honey."

Jeonghan tahan nafas. Tubuh Seungcheol terlalu dekat. Wajah tampan nan menggoda mulai menggerogoti penglihatannya. Ia berdebar, namun berusaha tenang. "Apa?"

Lengan kekar menggapai pinggang ramping Jeonghan. Mendekatkan tubuh ringkih itu dalam dekapan. Menyentuh tangan dengan lembut, "Aku tidak menerima penolakan. Ayo, menari bersama."

"Baiklah. Jika itu maumu."

Seungcheol menampikkan wajah senyum. Musik berenejik tiba-tiba berubah menjadi lembut. Mengayunkan kedua tangan seakan tak akan lepas oleh waktu. Dua pandangan bertemu; bersapa dalam diam. Pinggang semakin direngkuh. Tak akan membiarkan lepas.

Lelaki cantik diayun, diajak menari. Berdansa dengan alunan musik merdu. Menikmati tarian terakhir mereka.

Tarian terakhir, sebelum mereka melepas status lajang besok.

.

.

.

.

END

SEVENTEEN COUPLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang