Photo (Meanie)

2.8K 239 25
                                    

Aku menangkap sosok figurmu. Berwajah manis namun bibir sering ditekuk. Tak memperlihatkan wajah ceria maupun canda. Hanya datar dengan tatapan menusuk.

.

.

.

.

PHOTO

Main pair:

[Kim Mingyu, Jeon Wonwoo]

Disclaimer:

SEVENTEEN (c) Pledis Entertainment

Rating: T

Genre: Romance/General

WARN! YAOI, OOC, TYPO(s).

I hope you enjoy this story~

.

.

.

.

Suara gemuruh membuat telinga tuli. Tak bisa diam jika tidak disumpal kain pel. Membuat sosok pemuda yang acapkali memasang wajah datar bak papan catur ingin pergi jauh dari kawan-kawan. Sebut saja ia Jeon Wonwoo--berumur 17 tahun.

"Wonwoo! Ayo masuk!"

Itu Seungkwan, teman Wonwoo yang paling ceria. Memiliki bobot tubuh diatas yang lainnya. Ah, semua orang pasti tahu siapa Boo Seungkwan. Seorang Diva dari Universitas Pledis yang ternama. Suara merdunya bagaikan petikan melodi di orkestra. Namun teriakannya bagaikan panggilan illahi di telinga Wonwoo. Benar-benar membuat pening kepala.

Wonwoo hanya mangut-mangut. Kaki jenjang nan langsing malas untuk masuk kedalam sebuah photo box. Seungkwan masih sangat semangat dengan segenggam pop corn dan minuman soda. Memasukkan beberapa koin lalu memilih gaya untuk mengambil gambar.

Mata tajam melirik malas. Ia duduk di kursi empuk. Memandang ke seluruh penjuru tempat. Seungkwan masih sibuk dengan koin. Tak ada yang membuat Wonwoo tertarik. Pria dingin itu masih bersikap cuek dengan bibir ditekuk kebawah.

"Nah, sudah siap! Ayo senyum!" Seungkwan berteriak. Duduk manis disebelah Wonwoo.

Crek.

Foto pertama. Seungkwan bergaya duck face dengan Wonwoo yang memasang wajah datar.

Crek.

Foto kedua. Diva Boo memakai gaya gwiyomi. Dan Emo Jeon masih menekuk bibir kebawah.

Crek.

Foto ketiga. Seungkwan memaksa Wonwoo untuk tersenyum.

Crek.

Foto keempat, Seungkwan menghindar dari kamera--membuat fokus lensa tertuju pada Wonwoo seutuhnya.

Crek.

Foto kelima. Wonwoo pergi meninggalkan photo box.

Mungkin orang akan menilai kehidupan Jeon Wonwoo membosankan. Hanya berbekal buku tebal dengan ruangan tenang membuat hidupnya lebih indah. Sorot mata itu tak pernah menatap sesuatu hingga tertarik. Seungkwan hanya berteriak memanggil namanya.

SEVENTEEN COUPLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang