Kucing dan Ambisi (VerKwan)

1.9K 163 33
                                    

Kucing dan Ambisi

Main pair: Hansol Vernon Chwe x Boo Seungkwan

Disclaimer: Seventeen © Pledis Entertainment

Rating: T+

Genre: Romance/General

WARN! Eksplisit Yaoi, OOC, TYPO, AU!

Selamat membaca...

.

Ambisi, hasrat yang tak pernah terpenuhi. Sesuatu yang-meledak dalam hati dan penuh tuntutan.

Jika sudah menuntut, otomatis harus terpenuhi; isilah relung-relung dengan fragmen yang tersusun dan tertata rapi. Buat bahan serta frekuensinya tak kosong—tak terlihat. Dan maka sebab itu hati akan menjadi lega, merasa puas.

Memang pada dasarnya; dunia itu penuh tuntutan. Maka, penuhilah segala tuntutan dengan segala ambisi.

Boo Seungkwan tahu-kekasihnya amat begitu berambisi dengan kucing. Iya, hewan berbulu dan berwajah manis (katanya) itu sukses mengambil perhatian serta eksistensi Hansol Vernon Chwe. Membuat lelaki manis berwajah bulat sedikit cemburu.

Masih saja, dengan dua anak (kucing itu sudah dianggap anak oleh Hansol) yang begitu manja pada Hansol. Perhatian seutuhnya—yang harusnya diberikan untuk Seungkwan, malah direbut oleh hewan karnivora penyebar bulu di lantai.

"Connie, Jean, kalian semakin gemuk, semakin menggemaskan."

Hansol berucap; matanya menyipit, gigi putih begitu menggemaskan dilihat. Tak melihat raut wajah Seungkwan yang semakin masam.

Dua kucing itu semakin menggesek-gesek kepalanya pada kaki Hansol. Tentu saja nyaman, dan Seungkwan terbakar.

.

"Hansol itu, berengsek."

Satu cangkir porselen ditaruh sedikit kasar. Motifnya bergambar animasi berwajah orang barat—mengingatkan Seungkwan akan sesuatu.

"Kau bertengkar dengannya?" kini Yoon Jeonghan ikut menaruh minumannya, hanya saja cara meletakannya begitu anggun dan rapi.

Suasana kafe begitu damai dan tentram. Dengan musik akustik dengan piano yang mengalun di ruang pengunjung. Membuat pikiran sedikit bebas dan berkelana. Fondasi berukir bagai kerajaan Yunani kuno membuat struktur serta figurnya yang serasi menjadi amat cantik. Amat begitu menawan dan indah.

Walau begitu, tetap saja tak membuat aksistensi Boo Seungkwan berubah akan kekesalannya pada Hansol, "Dia lebih memilih bermain dan bersenang-senang dengan para anaknya."

Nah, kalau sudah begini keadaannya, pasti lebih rumit. Jeonghan yang merupakan orang asing bagi hubungan Hansol dan Seungkwan hanya dapat mendengarkan dengan baik, "Mungkin kucing lebih menarik ketimbang dirimu."

Ucapan dari Jeonghan membuat suasana hati Seungkwan semakin buruk, "Kau, sama saja!"

"Kau harus berbuat lebih menarik ketimbang para kucing,"

Udara di luar kafe semakin melambai-lambai. Tertiup beratus-ratus meter ke arah lain di belahan bumi pertiwi. Jeonghan kembali asyik menyesap secawan teh susu, menumpukan kaki kanan pada kaki kiri. Seungkwan yang-pada dasarnya memang bukan manusia peka, hanya memasang wajah keledai, "Maksudnya?"

SEVENTEEN COUPLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang