Mau, Nggak? (Meanie)

1.7K 154 16
                                    

Disclaimer: seluruh tokoh milik agensi dan keluarga masing-masing. Tidak mengambil keuntungan apa pun dalam membuat fanfiksi ini. Dibuat hanya untuk bersenang-senang. Menggunakan bahasa yang lebih ringan

Main pair: Mingyu/Wonwoo

Selamat membaca...

.

Mau, Nggak?

.

Apa yang akan kalian lakukan ketika bel pulang sekolah berdering?

Tentu saja jawabannya adalah; langsung pulang ke rumah—atau mungkin kalian yang bosan di rumah akan mampir ke kafe atau mall, sekadar untuk menghilangkan kejenuhan. Ya, namanya juga anak muda—pasti mereka lebih memilih pergi dengan teman-temannya. Pada umumnya seperti itu, tapi sepertinya hal itu tidak akan berlaku pada sesosok siswa berwajah manis dicampur dingin yang sedang bersenandung pelan dalam kelas sembari menyapu lantai. Ya, namanya Jeon Wonwoo; sering diibaratkan sebagai malaikat kelas (iya, karena Wonwoo ini orangnya cinta kebersihan—jadi, jika ada yang tidak melaksanakan piket, Wonwoo akan dengan senang hati menggantikannya). Kalau kalian mau tahu, teman-teman satu kelasnya tidak ada yang pernah piket—karena Wonwoo senang melakukannya sendirian. Terkadang pula, Wonwoo selalu menyediakan super pel di dalam tas dan membawa sapu dari rumah.

Sebenarnya, kamu ke sekolah itu mau belajar apa mau jadi petugas kebersihan sih?

Bukan, bukan berarti teman kelasan Wonwoo memperbudak laki-laki itu, tapi semua ini memang murni keinginan Wonwoo. Ia suka suasana sepi sehabis pulang sekolah (ditambah bau harum super pel yang menempel di lantai). Menatap lembayung senja dari dalam kelas sembari memakan roti yang ia beli di kantin. Indah katanya, Wonwoo suka ketenangan. Bahkan, bisa dikatakan jika Wonwoo ini adalah makhluk terakhir yang tersisa di lingkungan sekolah (murid yang lain mana sudi berlama-lama berada di sekolah). Kini dirinya tengah bersenandung kecil sembari mengepel lantai.

Biasanya Wonwoo akan senang jika berada di kelas, namun kini wajahnya nampak kusut. Tentu saja ada penyebab di balik wajah kusutnya Wonwoo.

"Jadi, kenapa kamu suka piket sendirian?"

Suara berat Kim Mingyu membuat gendang telinga Wonwoo terganggu.

"Suka-suka aku lah." jawab Wonwoo cuek, lantas ia kembali fokus pada lantai.

Mingyu hanya diam sambil mengamati dengan intens. Wonwoo sedikit risih sebenarnya. Wonwoo mengutuk Mingyu dalam hati; kenapa cengunguk yang satu ini belum pulang sih?!

"Won, kamu mau nggak kalau diajak pergi ke gunung untuk berkemah?" Mingyu mulai bertanya.

Tentu saja mau. Wonwoo menyukai gunung. Ia suka ketika harus mendaki sembari menatap pemandangan yang indah. Wonwoo sangat suka itu.

"Tentu saja mau."

"Kalau diajak makan di restoran?" Mingyu kembali bertanya.

Wonwoo tentu mengangguk, "Tentu saja aku mau."

"Kalau pergi ke museum?"

"Tentu saja aku mau."

"Ke perpustakaan?"

"Tentu saja aku mau."

"Ke bioskop?"

"Tentu saja aku mau."

"Ke pelaminan bersamaku?"

"Tentu saja mau."

Wonwoo yang sedang fokus mengepel lantai pun mendadak diam. Tadi Mingyu bertanya apa ya yang terakhir?

Oh, Wonwoo ingat.

"TENTU SAJA NGGAK MAU!"

Mingyu ketawa ngakak liat reaksi lucu Wonwoo, "Hahahaha, besok kita pergi ke pelaminan ya." Mingyu berucap sembari mengedipkan sebelah mata.

Wonwoo yang geram akan tingkah Mingyu pun mengangkat kain pelnya tinggi-tinggi—seakan menandakan perang dimulai, "KUPUKUL KAMU! DASAR MINGYU SIALAN!"

Lantas, dua insan berjenis kelamin sama ini berakhir dengan kejar-kejaran di dalam kelas dengan Mingyu yang tetap menggoda Wonwoo, dan Wonwoo yang siap memukul Mingyu kapan saja dengan kain pel yang ia pegang.

.

selesai

Tangerang, 08 Juni 2018 - 14:30 PM

.

Edit

Tangerang, 08 Juni 2018 - 14:59 PM

SEVENTEEN COUPLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang