Tes Cinta (SeokSoo)

2.1K 227 47
                                    

TES CINTA

Main pair:

[Lee Seokmin, Hong Jisoo]

Disclaimer:

Seventeen © Pledis Entertainment

Rating: T

Genre: Romance/Suspense

WARN! YAOI, OOC, TYPO, AU!

I hope you enjoy this story~

.

.

.

.

Disuatu desa terpencil di Korea Selatan, hiduplah seorang pemuda manis bernama Hong Jisoo. Wajahnya bak kucing anggora, anggun, dan kulit putih mulus terkadang membuat para wanita kalah saing.

Banyak pria yang terpikat olehnya. Mereka berbondong-bondong datang kerumah Jisoo untuk mengajak berkencan. Tentu saja, siapa yang bisa menolak pesona seorang Hong Jisoo.

Namun anehnya, tak banyak lelaki yang betah kencan dengannya. Bahkan setelah mengencani Jisoo, mereka terlihat ketakutan. Entah apa yang salah. Padahal Jisoo adalah pemuda manis dan berbudi pekerti luhur. Tak akan menolak ketika sang Ibu menyuruhnya melakukan pekerjaan rumah tangga. Ketika ditanya mengapa, tak ada satupun dari mereka yang menjawab.

Dan pada akhirnya, tak ada yang ingin pergi mengencani pemuda manis bermulut kucing. Orangtuanya sangat takut jikalau sang anak tak segera menikah dan memiliki pasangan.

Sampai pada suatu ketika, seorang pemuda berhidung bangir datang. Ia bernama Lee Seokmin; berbicara pada Ayah Jisoo jika dirinya ingin pergi mengencani sang pemuda manis. Tentu saja sang Ayah sangat senang dan memperkenalkan anak semata wayangnya pada Seokmin.

Seokmin terpana. Jisoo begitu manis dan pemalu. Selalu merona ketika tatapan mereka bertemu. "Nak, ini anak kami. Namanya Hong Jisoo. Dan Jisoo, ini Seokmin. Dia bilang ingin pergi mengencanimu."

Jisoo hanya menunduk malu. Ditatapnya diam-diam wajah tampan Seokmin. Berdebar, ada gejolak aneh di dalam dada. Seperti gelombang naik turun. "B-baiklah. Aku mau."

Tuan dan Nyonya Hong tentu saja senang. Mereka sedikit bercengkrama dengan Seokmin di ruang keluarga, lalu mengajak Jisoo untuk pergi kencan. Namun ketika diujung pintu, Jisoo menahan pergelangan Seokmin. Menatap dengan manis lalu berbisik, "Jangan sekarang. Lebih baik kau datang lagi nanti malam. Namun jangan kau ketuk pintu rumah. Ketuk saja jendela kamarku sebanyak tiga kali."

Awalnya Seokmin terkejut, namun ia tetap menyetujui ucapan sang pujaan hati.

.

.

.

.

Malam hari pun tiba. Seokmin datang dan mengetuk jendela kamar Jisoo tiga kali. Sang pemuda manis membuka jendela—melompat dari dalam lalu mendarat mulus diatas tanah liat. Setelah jendela tertutup, ia segera berjalan kedepan.

Melewati jalan sepi di desa, Jisoo menatap rembulan malam dengan suara serigala mengaum. Sedikit berlari—membuat Seokmin harus mengejar di belakang. "Jisoo, tunggu Aku!"

Namun pemuda manis itu tetap berjalan cepat. Seakan menikmati setiap langkah dan udara yang sedikit dingin. Mereka melewati hutan gelap. Seokmin sedikit kebingungan—untuk apa mereka berjalan sampai ke hutan malam-malam begini?

Pada akhirnya, mereka sampai tempat tujuan. Di depan makam tua. Banyak lumut dan burung hantu. Bergelantung kelelawar sana sini. Jisoo berbalik untuk menatap Seokmin, "Aku akan memberikanmu tes cinta. Jika kau berhasil, kau boleh menikahiku. Namun jika gagal, tolong jangan katakan pada siapapun tentang hal ini."

Seokmin hanya mengangguk. Lalu mengikuti langkah Jisoo yang sudah masuk duluan kedalam area makam.

Suasana mencekam mulai hadir. Hening tak bersua; hanya ada derap langkah kaki mereka berdua. Seokmin menatap Jisoo yang membungkuk—mengambil cangkul berkarat lalu mulai menggali makam yang masih terlihat baru.

Bingung. Itu yang ada dalam benak pikiran Seokmin. Untuk apa Jisoo menggali makam?

Namun pemuda manis bernama Hong Jisoo tetap menggali. Sampai peti mati terlihat jelas. Ia segera membuka paksa peti itu. Membuka kain putih, lalu menampakkan tubuh mayat yang masih utuh.

"Ini adalah tes cintanya. Jika kau mencintaiku, lalukanlah apapun yang Aku lakukan. Makanlah apapun yang Aku makan."

Tangan mayat ditarik paksa. Mematahkannya lalu melahapnya perlahan. Seokmin terkejut bukan main. Sosok manis Hong Jisoo adalah pemakan mayat!

"Ini, makanlah." Jisoo mematahkan lengan mayat yang satu lagi. Melemparkannya pada Seokmin yang masih terbengong-bengong.

Tangan itu mendarat tepat dibawah kaki. Seokmin masih melotot, tapi tak lama kemudian ia mengambil lengan itu lalu memakannya.

Jisoo terkejut. Seokmin benar-benar memakan mayat!

Awalnya Seokmin menggigit seperti biasa, tapi lama-kelamaan ada yang aneh. Tunggu, tangan ini rasanya seperti marshmellow. Permen kapas dengan baluran stroberi di dalamnya. Tentu saja Jisoo tertawa renyah, "Haha, selamat. Kau sudah lulus tes cinta."

Seokmin masih terdiam.

"Jujur, Aku sudah menipu banyak orang. Aku ingin menikah dengan orang yang pemberani. Namun, ketika Aku menyuruh mereka memakan permen mayat itu, mereka lari ketakutan. Dan kini hanya kau yang pemberani, Seokmin. Aku siap dinikahi olehmu." Jisoo berucap sembari tersenyum malu.

Namun ekspresi Seokmin masih datar. Ia terlihat marah, "Ku kira kau sama saja sepertiku!"

Lelaki hidung bangir berjalan. Mengambil cangkul yang tadi dipakai Jisoo. Ia menggali makam yang lain. Lalu memakan tubuh mayat yang masih segar.

"Nah, Hong Jisoo. Maukah kau melakukan tes cinta ini untukku?"

Dan detik itu pula, Jisoo lari terbirit-birit di bawah bulan purnama.

.

.

.

.

END

A/n:

Fanfiksi ini saya remake dari cerita Urban Legend yang saya baca. Jika ada yang merasa kisah ini tidak asing, ini adalah hasil remake.

Terima kasih sudah membaca :)

-levieren225

SEVENTEEN COUPLETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang