"Om minta tolong dong," kata gue.
Gue minta tolong buat naikin sletingnya di belakang. Om Taeyong yang lagi makek kemeja nyamperin gue, dan naikin sletingnya tapi tangannya sempet nepuk pantat gue.
Heran.
Gue balik badan dan bantu dia mengancingkan kemeja.
"Yang ultah siapa?" tanya gue yang lagi masang kancing lengan kemejanya.
"Perusahaan temen saya,"
"Iya tau, nama temen om siapa?"
"Jaehyun,"
"Ohh," gue ngambil dasi yang ada di kasur, lalu nyamperin Om Taeyong dan makekin dia dasi.
"Kenapa? Dia ga lebih kaya dari saya,"
Gue ketawa. Kesannya dia kayak cemburu ya, tapi sih biasa aja.
"Iya tau om,"
Setelah itu Om Taeyong makek jas, gue ngambil tas tangan gue yang senada sama gaun gue.
"Udah?" tanya Om Taeyong.
"Udah, yuk,"
Gue bergelayut di lengan Om Taeyong, dan kami berjalan ke ballroom hotel.
Gue masih bergandengan dengan Om Taeyong sampai di depan pintu ballroom. Banyak banget bor yang dateng.
Berasa kampanye.
Om Taeyong narik gue ke tempat temennya yang ga jauh dari pintu masuk.
"Taeyong!" panggil pria dengan wajah paling cantik.
"Jangan deket deket saya bukan homo," Om Taeyong menahan badan pria tadi agar tak memeluknya.
"Taeyong, gue pikir lu ga bakal dateng," kata pria dengan lesung pipi.
"Gue pasti dateng," jawab Om Taeyong.
Gue kaget, bisa juga ni AC mesum makek bahasa gaul.
"Ini siapa yong? Pacar baru?" tanya pria yang tadi ditepis pelukannya.
"Iya pacar gue," jawab Taeyong sambil ngelingkarin tangannya di pinggang gue.
"Woohh sedap, oh ya gue Ten, umur 26 masih lajang," kata pria bernama Ten.
"Lu sempet-sempetnya, pacar temen juga," sergah pria dengan lesung pipi.
"Saya Jennie," jawab gue sambil agak membungkuk.
"Ga usah formal gitu, gue Jaehyun temen se SMA nya Taeyong," kata pemilik lesung pipi itu.
"Umur kamu berapa jennie?" tanya Ten.
"Umur ku 21 ee kak?"
"Hehehe kuli-"
"Ga usah nanya-nanya," potong Om Taeyong.
30 menit kemudian Jaehyun memulai pestanya. Mulai dari tiup lilin dan potong kue.
Awalnya gue ngira ultahnya bakal ngebosenin, ternyata engga. Yang dateng juga seru-seru semua, apa lagi pas Jaehyun memberikan kata sambutan.
Di ledekin mulu, gue jadi kasihan.
Setelah kata sambutan, yang dateng pada ngambil makan, tapi karena gue masih kenyang gue lebih milih duduk.
Om Taeyong masih ngobrol bareng Ten sama Jaehyun, ngomongin perusahaan. Gue ga ngerti-ngerti amat, tapi gue dengerin juga.
Ga lama kemudian, ada cewek cantik makek dress mini dateng nyemperin meja kami.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sugar Daddy; Lty ✔
Fanfiction[SUDAH TERBIT] "om mau servis yang gimana?" "terserah, yang penting itu kamu" warn: 18+ of course harsh word