Sugar Daddy
"sometimes running away is the best option,"
"JENNIE!"
Ha? Doyoung?
Gue ngeliat ke depan, dan ada Doyoung yang ngelempar payungnya terus nyamperin gue.
Gue liat sekitar udah agak gaduh, gue bingung. Doyoung megang pundak gue.
"Kamu ga papa?" tanyanya.
Ha?
"WOE JALAN PAKEK MATA!!" teriakan bapak-bapak yang baru keluar dari mobil di samping gue bikin gue kaget.
"Maaf pak, dia lagi engga fokus, maaf," kata Doyoung sambil membungkuk.
Terus Doyoung narik gue ke trotoar dan mayungin gue.
"Kamu kenapa?" tanya Doyoung sambil ngelap pipi gue yang basah entah karena hujan atau air mata.
"Mau kemana malem-malem gini sampe bawa koper segala?"
Gue masih natap wajah Doyoung yang agak panik ngeliat gue kacau gini.
"Jennie kamu kenapa?" tanya Doyoung dengan nada suaranya yang melunak.
Dan air mata gue turun lagi. Gue terisak gitu aja. Wajah Doyoung tambah panik sambil terus menyeka air mata gue.
"Eh eh kenapa nangis?"
"Young.. Gue sama om taeyong.. Gue..." gue engga kuat ngelanjutin kalimatnya, dan milih nangis di dada Doyoung.
Gue bisa ngerasain tangan Doyoung ngelingker di punggung gue.
Sambil nepuk-nepuk punggung gue, dia bilang...
"Its okay i'm here for you,"
((WADUUH TIKUNGAN TAJAM))
💔💔💔
Gue dibawa ke apartement Doyoung. Disana gue numpang mandi, dan ganti baju.
Gue keluar dari kamar dengan rambut basah, dan jalan ke ruang tengah. Gue liat Doyoung lagi buat minuman hangat di meja pantry.
Gue duduk di sofa, dan milih mainin kuku-kuku gue. Gue ngerasa engga enak sama Doyoung.
"Nih minum," kata Doyoung sambil nyodorin cokelat panas ke gue.
"Makasih," gue nerima cangkir berwarna cokelat itu, terus mulai niup-niup permukaan minumannya.
"Rambut kamu masih basah, aku keringin ya," Doyoung berdiri lagi lalu mencari hairdryer.
"Jadi kamu pergi karena ngeliat Om Taeyong nyium mantannya?" tanya Doyoung sambil ngeringin rambut gue.
Gue ngangguk kecil, dan nyeruput pelan cokelat panasnya.
"Kenapa engga coba bicara sama Om Taeyong? Kan engga bener juga kalo kamu nyimpulin gitu aja,"
"Udahlah, kalo pun aku engga liat mereka ciuman, menurut kamu Om Taeyong bakal cerita?"
Doyoung meringis, "Ya engga sih, kalo aku jadi dia,"
"Nah ya udah, aku engga mau ngulur-ngulur rasa sakit. Kalo bisa dirasain sekarang ya udah sekarang," gue letakin cangkir cokelatnya di meja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sugar Daddy; Lty ✔
Fanfiction[SUDAH TERBIT] "om mau servis yang gimana?" "terserah, yang penting itu kamu" warn: 18+ of course harsh word