Spesial Chapter: Lee Taeyong

14.8K 1.3K 95
                                    


Jadi karena waktu itu ada readers yang ngasih masukan; "kisah cerita dari sisi Lee Taeyong"

Jadi ini gue bikin spesial chapter nya, p.o.v nya dari Om Taeyong, dan sekilas flashback dari hidup seorang Lee Taeyong

Jadi mungkin agak panjang, ya udah dari pada gue hiatus

Buruan baca (galak)








Sugar Daddy
(Spesial Chapter)






Namaku Lee Taeyong. Aku lahir dari keluarga konglemerat. Keluarga yang mempunyai perusahaan saham terbesar di Korea Selatan, dan berpengaruh besar pada ekonomi negara ini.

Aku tak pernah hidup kekurangan, apa yang aku mau aku pasti mendapatkannya.

Karena itu, aku hidup dengan tuntutan 'harus sempurna'.

Dari kecil aku dituntut melakukan sesuatu harus sempurna.

Ayahku pernah berpesan;

"Taeyong, jika orang yang gampang mendapatkan sesuatu, namun melakukan sesuatu saja tak becus, dia akan di kecam. Jadi lakukan semua dengan sempurna, agar mereka tau dimana mereka tunduk,"

Aku melakukannya. Dari masa sekolah, nilai sempurna selalu di tangan. Peringkat pertama selalu kugenggam. Pujian-pujian selalu terdengar.

Tapi saat SMP, ada guru BK yang sempat mengobrol denganku.

"Selamat tuan Lee,"

Jangan lupakan aku bersekolah di sekolah elit.

"Terima kasih Bu Jeon,"

"Kau selalu mendapat nilai sempurna, aku yakin Ayah mu pasti bangga,"

Bu Jeon tersenyum, namun aku malah tenggelam pada potongan ingatanku.




"Ayah! Lihat aku dapat nilai sempurna di Matematika!"

"Hmm nanti kita bahas, Ayah sedang sibuk,"

Dan pada akhirnya kita tak pernah membahas apapun.




Obrolanku dengan Bu Jeon masih berlanjut. Namun tanganku sudah banjir keringat karenanya.

"Apa ada kunci kenapa kamu bisa mendapatkan nilai bagus?"

"Aku.. Selalu belajar, ditemani guru privatku. Setiap hari,"

Bu Jeon terdiam, membuatku tambah banjir keringat.

"Taeyong.. Apa kau tak pernah bermain dengan Ayah mu?"

"... Aku.. Aku tak ingat,"

"Aku tau menjadi anak konglemerat pasti berat, tapi apa kau tak lelah tuan Lee?"

"Tidak.. Asalkan Ibuku masih ada, aku tak akan merasa lelah,"


Iya. Ibuku adalah satu-satunya senderan untukku, ketika aku masuk ke dalam titik depresi. Ibuku yang akan mengenggam tanganku, dan mengatakan aku harus kuat.


"Ibu, tadi aku bertemu Bu Jeon!"

Ibu sedang berbaring di ranjang, wajahnya terlihat pucat.

"Hmm apa yang dikatakannya?" Ibu mengelus rambutku.

"Dia.. Dia bertanya apa aku lelah, aku jawab tidak. Karena aku punya ibu,"

Ibu tersenyum dan menarikku ke pelukannya. Hangat, namun aku bisa merasakan kulit ibu mendingin.





Sugar Daddy; Lty ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang