"KAMU?!!"
"Halo jennie sayang," kata dia.
"Mark.." desis gue.
Mark maju selangkah dan membuat gue sama dia udah mepet banget. Dia narik dagu gue, bikin gue mau ga mau liat mukanya.
"Kamu kenapa nangis? Takut?" tanya dia sambil ngelus pipi gue yang udah basah sama air mata.
"Kenapa.. Kenapa kamu lakuin ini?" tanya gue dengan bibir bergetar.
Mark ketawa kecil. "Menurut kamu kenapa? Ya karena aku suka kamu jennie.."
Gue malingin wajah. Tangan dia beralih ke pundak gue.
"Kamu itu cantik banget Jennie.. Menggoda, mempesona, cowok mana aja pasti takluk sama kamu," bisik Mark di telinga gue.
Tangan dia udah meraba-raba dada gue, gue ngedorong dia tapi dia lebih kuat dari gue. Dia ngunci tangan gue.
"Jijik? Lebih jijik mana sama kamu di pakek om-om?" tanya dia.
Mata gue membulat, nafas gue semakin memendek. Dia tau dari mana?
"Let me taste you jennie.. Be mine,"
Tangan mark udah masuk di balik baju gue. Gue memberontak tapi sia-sia. Gue nangis.
"Om Taeyong.." kata gue tanpa sadar.
PLAAK!!
Tamparan keras mendarat di pipi kanan gue. Itu membuat gue hampir terhuyung jatuh. Saking kerasnya, rasanya masih terasa panas.
Mark narik dagu gue. Jarak muka gue sama mukanya bisa diitung pakek jari.
"Jangan pernah panggil nama dia disaat kita lagi berduaan!" desis dia.
Gue udah ketakutan setengah mati. Mau teriak gue takut tambah diapain lagi sama dia.
"Aku.. Aku lebih dulu lihat kamu Jennie, di club, di kampus, aku selalu merhatiin kamu! AKU LEBIH DULU SUKA SAMA KAMU!!" bentak dia.
Tangan kiri dia terulur buat ngelus kepala gue.
"Tapi CEO brengsek itu malah ngambil kamu dari aku.. Cuman gara-gara uang! Hati kamu berpaling Jennie.." kata dia.
"Kamu ga tau apa Mark.." desis gue.
"DIEM!!" Mark ngejambak rambut belakang gue, membuat gue mendongak keatas. "Dia itu cuman CEO arogan, sok berkuasa, dingin, ga berperasaan!"
"LU GATAU APA TENTANG DIA!!" bentak gue.
PLAAAK!!
Tamparan keras mendarat di pipi kiri gue. Membuat gue meringis kesakitan.
"Segitunya kamu ngebela dia ya, ga masalah.. Tapi kamu harus dihukum,"
Mark ngeluarin sesuatu dari kantong celananya.
Cutter?!
"Jangan takut.. Cuman sakit sedikit, setelah itu kita bisa sama-sama Jennie.. Selamanya,"
Dia gila. Mark bener-bener gila. Gue merem disaat tangan dia terangkat seakan mau nusuk gue pakek cutter itu.
"Sampai ketemu disana Jennie.."
"AAAAAAAAAAAAAAAAAA!!"
BUAAKK!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Sugar Daddy; Lty ✔
Fanfiction[SUDAH TERBIT] "om mau servis yang gimana?" "terserah, yang penting itu kamu" warn: 18+ of course harsh word