39

10.7K 1.1K 105
                                    





"Kamu engga mau balik lagi ke aku?"

Gue diem dan natap Doyoung yang masih ngeliat gue dengan mata frustasi. Gue nunduk sambil nyelipin beberapa helai rambut ke belakang telinga.

"Maaf young aku—"

"Aku tau kamu mau bilang apa,"

Gue negakin wajah dan natap Doyoung. Dia masih senyum, tapi lebih iklas dibanding tadi.

"Aku cuman bercanda," Doyoung nepuk bahu gue. "Lanjutin bersih-bersih, aku bikinin sarapan,"

Begitu Doyoung keluar dari kamar, gue langsung jongkok. Karena kaki gue sekejap jadi bener-bener lemes.

Gue ngacak rambut dan menghela nafas.

"Gue harus gimana?"










































"Doyoung sarapannya udah siap!" panggil gue sambil ngelepas celemek dan jalan ke ruang tv.

"Iya!" jawaban Doyoung terdengar dari kamarnya.

Gue hidupin tv, dan nonton berita pagi. Udah lama gue engga nonton berita, biasanya gue nonton karena Om Taeyong yang nyari channelnya.

Lah jadi Om Taeyong...

Gue ngegeleng pelan, dan gonta-ganti channel buat cari berita yang bagus.

Sampai gue nemu berita dengan headline yang bikin gue terpaku sesaat.


"Lee Taeyong CEO tampan yang menjadi panutan para pengusaha"



Dan muncul Om Taeyong yang sedang melakukan jumpa pers di depan kantornya.

"Tentu saja kedepannya saya ingin banyak anak muda lebih bisa membaca peluang kerja,"

"Pintar-pintar melihat peluang, dan kerja keras juga, kedua hal itu menjadi kunci sukses nantinya,"

Gue bisa liat mata Om Taeyong yang lebih sayu dari biasanya. Tapi gue rasa sisanya dia baik-baik aja.

Ada, engga ada gue Om Taeyong masih baik-baik aja. Toh ada Irene yang bakal jadi pendamping Om Taeyong.

Tapi nginget itu malah bikin hati gue sakit.

Begitu mendengar suara langkah dari lorong kamar, gue buru-buru ganti channel.

"Yuk sarapan," kata Doyoung.

Gue ngangguk dan ngikutin Doyoung ke ruang makan.

Gue duduk di hadapan Doyoung, dan ngambil satu potongan sandwich.

"Oh ya, nanti aku mau nawarin lukisan ke 5 galeri pameran," kata Doyoung sambil nyeruput kopinya.

"Bagus dong, semoga di terima ya," jawab gue.

Doyoung ngangguk. "Semoga, sama beberapa lukisan juga bakal masuk pelelangan,"

Gue ngangguk sebagai respon. "Uangnya mau di pakek apa?"

"Biaya di Prancis nanti. Oh ya kalo keterima nanti, kita minum mau ga?"

"Boleh, aku tunggu," kata gue sambil senyum.

"Doain dong,"

"Iya iya, moga sukses!"




Seperti biasa, setelah Doyoung pergi gue bakal bersih-bersih sebentar.

Setelah itu mandi, dan nyetrika baju yang udah kering. Terus nonton drama baru di TV sampe siang.

Kadang gue sampe ketiduran gara-gara nonton dramanya Skawngur.

















Sugar Daddy; Lty ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang