Part 18

2.3K 234 16
                                    


Vote + Komen

VOTE sebelum BACA
KOMEN setelah BACA

- HAPPY READING -

-

Sehun keluar dari mobilnya dan langsung menerobos masuk kedalam kediaman keluarga Kim.

"Tuan, kenapa anda masuk keruma orang dengan seenaknya " ucap istri dari tuan Kim.

"Kemana anakmu yang brengsek?! Kimm!!!" Teriak Sehun, Sehun sudah tidak sabar lagi, pikirannya kalut, mukanya merah karena terlalu lama menahan amarah.

Tuan Kim turun dari lantai atas dengan angkuhnya tapi tenang Sehun bisa saja membuat perusahaannya bangkrut jika dia inginkan, sekarang juga.

"Tuan muda, senang bertemu dengan anda " ucap Tuan Kim dengan ramah, tentu saja perusahaan Sehun menanam saham terbesar di perusahaan tua bangka itu.

"Tidak usah berbasa - basi dan sok ramah, dimana anak mu itu ?!" Tanya Sehun to the point.

"Oh Jongin, dia bilang dia akan pergi keluar kota selama beberapa hari " ucap tuan Kim masih dengan senyum ramah.

"Cih brengsek!!" Sehun langsung keluar dari rumah tuan Kim dengan terburu - buru.

"Begitu pengecutnya kah dirimu Jongin brengsek !!"

>>>>

02.00 a.m

Suzy menggeliat dalam tidurnya karena merasakan sesuatu yang basah dan kenyal menentuh lehernya, sesekali benda itu menjilat lehernya.

Saat terkejut saat dia memaksakan matanya terbuka, bagaimana tidak pemandangan didepannya membuatnya membeku. Kai menindihnya dengan keadaan tidak memakai baju, dan menjilat lehernya.

"Kai!!! Lepas!!" Teriak Suzy saat sudah kembali pada dunianya.

"Kau hanya milikku, malam ini akan kujadikan kau milikku " ucapnya membuat Suzy memberontak lebih kuat lagi.

Kai membuka kancing kemeja Suzy dengan cepat dan langsung menghisap sekitar belahan dada Suzy, Suzy yang sudah kalut langsung menggapai apa saja yang ada didekatnya.

Tangannya menggapai lampu tidur dan langsung memukul Kai dengan lampu tidur mahal itu, Suzy langsung berdiri saat Kai terjatuh.

"Akhh!!" Suzy menjerit saat tangan Kai manggapai kakinya yang hampir keluar dari pintu kamar, Suzy terjatuh.

"Lepas!!brengsek!!" Teriak Suzy menendang - nendang tangan Kai yang memegang kakinya.

Sudut mata Kai terlihat berdarah tapi Suzy tidak perduli, perawannya tidak boleh diambil oleh orang brengsek seperti Kai.

"Tidak akan!" Kai berusaha tetap memegang kaki Suzy.

Suzy dengan gemas menggigit tangan Kai hingga terluka, dan langsung lari saat tangan itu terlepas.

"Kau tidak bisa pergi dari sini!!" Suzy masih bisa mendengar teriakkan itu saat dirinya berada di tangga.

Suzy terpeleset karena terlalu takut, membuatnya tersungkur dari tangga hingga lantai dasar.

"Bitch!!" Umpatnya berusaha berdiri saat mendengar langkah kaki Kai yang mendekat kearahnya.

Suzy berusaha membuka pintu utama itu tapi terkunci, Suzy bergetar hebat saat melihat Kai melangkahkan kakinya di tangga, bahkan belahan dada Suzy tadi masih terlihat karena kemejanya tidak tertutup dengan benar.

Suzy melihat kearah jendela besar yang ada di dekat pintu itu, Suzy berusaha membuka jendela itu tapi terkunci juga sementara Kai sebentar lagi sampai didekatnya.

Suzy melihat guci yang ada disitu dan mengangkat guci itu, meleparkan kearah jendela itu hingga pecah. Kai yang tadi berjalan santai karena tidak berfikir jika Suzy akan melakukan itu langsung mempercepat langkahnya.

Suzy yang melihat itu langsung keluar dari jendela yang dia rusak tadi, tapi langkahnya terhenti saat rambutnya seperti tertarik kebelakang.

Suzy menoleh kebelakang dan benar saja Kai memegang rambut panjangnya dari belakang, tersenyum jahat.

"Kau tidak bisa lari sayang!" Ucapnya terus tersenyum.

"Aku bisa!" Suzy menggapai kaca yang tergeletak di tanah dengan susah payah.

Dan saat kaca itu sudah ada ditangannya dia menggesekkan kaca itu di rambutnya hingga rambutnya terpotong.

Suzy tersenyum saat melihat wajah Kai dan langsung lari ke arah pagar besar menjulang itu, sekuat tenaga dia mendorong pagar besar itu hingga terbuka lebar.

Benar dugaan Suzy tempat ini terpencil bahkan disekeliling rumah itu hanya ada rumput, intinya rumah itu sendirian disini. Suzy menyusuri jalan mobil yang kemarin dia lewati dengan berlari.

Kakinya sakit karena berjalan diatas kerikil tanpa alas kaki, bahkan dia bisa melihat jika telapak kakinya berdarah. Tapi dia harus tetap berlari, Suzy berhenti di lampu jalan saat merasa Kai tidak mengejarnya.

Suzy memegang kakinya yang terasa sakit, dan perih, ditambah lagi perutnya kembali sakit. Dia benar - benar kacau sekarang.

"Eomma, appa... hiks... aku ingin pulang... hiks " Suzy terisak dibawah lampu jalan itu, Suzy kembali berjalan hingga di merasa pusing dan pingsan dijalan.

Tapi sebelum matanya tertutup dia sempat mendengar orang berteriak.

"Suzy!!!"

























































- T B C -

Love or Obsession - End ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang