Part 19

2.4K 240 24
                                    


Vote Komen

VOTE sebelum BACA
KOMEN setelah BACA


- HAPPY READING -

-



Suzy membuka matanya yang berat dan satu hal yang dia sadari dia berada di kamar yang sama, yang artinya dia ada dirumah terkutuk Kai.

Suzy menutup matanya saat melihat siapa yang masuk kedalam kamar itu, dia merasakan sesuatu yang dingin menyentuh kakinya yang sakit.

"Ssshh..." rintih Suzy saat merasakan kakinya terasa perih, tapi dia tetap menutup matanya enggan menatap siapa yang mengobati kakinya itu.

"Makanya jangan pernah kabur, maaf kemarin itu aku tidak bisa menahan diriku " Suzy hanya diam tidak ingin merespon sedikitpun ucapan dari Kai, dia hanya terus menutup matanya.

Suzy juga merasakan jika Kai melilitkan perban di kedua kakinya, Suzy rindu kamarnya, rumahnya, orang tuanya, dan Sehun juga termasuk kedalam list rindu itu.

"Aku hanya ingin sekolah" lirih Suzy akhirnya berharap jika Kai luluh.

"Kau masih bisa sekolah, aku akan menyewa guru pribadi untuk mu " Kai berdiri lalu duduk didekat kepala Suzy, menyenderkan badanya di kepala tempat tidur sambil mengelus kepala Suzy.

"Tapi aku ingin mempunyai teman, aku masih anak remaja " Suzy hanya berharap bahwa Kai luluh, tidak lebih.

"Kau punya teman, aku kan ada" Kai benar - benar tidak ingin dibantah sangat terlihat dari nada bicaranya.

Suzy seterusnya diam, hingga dia teringat sesuatu. Apa appa dan eommanya tau?

"Apa kau memberitahu orang tua ku ?" Tanya Suzy lalu menatap Kai dengan mata sembam miliknya.

"Tentu saja " Kai berkata jujur walau hanya setengah.

Suzy diam dan terus diam kali ini dia benar - benar ingin mati saja, dan tiba - tiba ide gila muncul di kepalanya.

"Bisa kau ambilkan aku minum?" Tanya Suzy sementara Kai hanya mengagguk dan keluar kamar menuju dapur yang ada dilantai dasar.

Inilah kesempatannya, Suzy langsung mencari - cari sesuatu di kamar itu tidak memperdulikan kakinya yang sakit dan pedih. Niatnya hanya pulang!

Akhirnya Suzy menemukan benda itu,  benda tajam a.k.a pisau. Hanya ini satu - satunya jalan, jika dia terluka pasti si Kai itu membawanya kerumah sakit kan?

Suzy menggoreskan pisau itu ditangannya hingga darah terlihat mengalir di lengan kirinya itu, Suzy menutup matanya merasakan kesakitan itu menjalan di tubuhnya. Suzy tetap tersenyum seiring dengan darah yang mengalir dari tangannya.

Prangg...

"Suzy!!!" Suzy menoleh ke arah pintu, melemparkan senyum manis pada Kai parahnya kenapa dia belum pingsan juga.

Kai langsung menghampiri Suzy dan mengakat Suzy keatas kasur, melapaskan pisau yang ada ditangan Suzy dengan kasar lalu mengambil jarum dan benang.

"Apa yang akan kau lakukan!?!" Teriak Suzy saat melihat Kai mulai memasukkan benang itu pada jarum.

"Tentu saja mengobatimu!" Bentak Kai lalu menusuk jarum itu pada lengan Suzy.

"Awww....hikss... akhh..." Suzy menyesal, jika dia tau seperti ini buat apa dia menyakiti dirinya sendiri.

"Ssstt..." Kai tetap menjait lengan Suzy sesekali menenangkan Suzy yang merintih kesakitan.

"Huaaa... hiksss... sakitttt!!" Suzy berteriak saat Kai sudah mengakhri acara gila itu.

"Jika tau sakit kenapa masih dilakukan!! Minum obat ini!!" Kai menyodorkan obat penghilang rasa sakit beserta minumnya.

Suzy meminum obat itu walaupun masih dengan sesegukan, Suzy menyodorkan gelas kosongnya pada Kai. Kai tersenyum gadisnya jadi penurut, lalu secara sepontan Kai memeluk Suzy erat.

"Jangan pernah melakukan itu" bisik Kai tepat pada telinga Suzy.

"Aku hanya ingin bebas " gumam Suzy.

"Kau ingin kemana, luar negri? Kita akan langsung berangkat " ucap Kai melepaskan pelukannya, mengusap tangan kiri Suzy dengan lembut.

"Aku hanya ingin bersekolah, bertemu teman - teman, tidur dikamar ku, sarapan bersama ornag tua ku lagi " Suzy mengeluarkan semua unek - unek dihatinya selama ini.

"Maaf hanya itu tidak bisa kulakukan, aku hanya ingin menyimpan dirimu sendiri untuk ku " Kai kembali memeluk Suzy, menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Suzy.

"Kau tau, tanganku masih sakit " ucap Suzy, Kai yang sadar langsung melepaskan pelukkannya lalu tersenyum memperlihatkan giginya yang rapi.

"Mari tidur " Kai langsung menidurkan Suzy, lalu memelukknya dari belakang.

Beberapa menit kemudian Suzy bisa mendengar dengkuran halus yang keluar dari mulut Kai, Sementara Suzy hanya menatap jendela kamarnya dalam diam.

Merencakan sesuatu tentunya.

- T B C -

-

Sorry for typo :*

Author bakalan sering share ini di snapgram :*




Love or Obsession - End ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang