Part 33

2.4K 250 21
                                    

Tidak menerima boom votes♡´・ᴗ・'♡

Sehun berguling - guling diatas kasur seperti orang gila.

"Aku pasti sudah tidak waras, kenapa ? Kenapa aku melakukannya ? Kenapa aku memfollow nya ?!" Sehun menjerit, sambil melempar - lempar hpnya diatas kasurnya.

"Gila, aku sudah gila!!" jeritnya lagi.

"Kau gila karena apa sayang ?"

Sehun langsung mengeram saat mendengar suara lembut nan imut itu menyeruak di telinganya, seketika dia duduk dan menatap wanita itu dengan tatapan datar.

"Ngapain kau kesini ?" tanya Sehun to the point.

"Sayang, aku mau kita jalan - jalan lagi ya hari ini. Aku bosan dirumah saja " Irene langsung menghampiri Sehun dan duduk diatas pangkuan Sehun.

"Jalan sendiri saja, aku tidak perduli "

"Ck ayolah" Irene mengeluarkan suara imur nan manja.

"Pergi" Sehun mengucapkan nya dengan geraman.

"Oke, aku pergi tapi aku bakalan kasi tau appa"

"Shit ! okey aku ikut " Sehun langsung berdiri dan menarik lengan Irene.

Sehun dan Irene sekarang sedang ada di dalam lift, lift tiba - tiba terbuka dan menampakkan wajah gadis dengan kaca mata hitam dan lipstick soft pink.

Badan Sehun dan Perempuan itu tiba - tiba menegang, terdiam selama beberapa saat hingga meneger si perempuan menegur.

"Su...Suzy"

"Se...sehun "

Mereka berdua bergumam kecil, mungkin tidak ada yang akan mendengarnya. Guamaman mereka terasa sangat menyakitkan, kerinduan terasa jelas.

Suzy keluar dari ruang pemotretan nya, badannya sudah pegal semua dari subuh hingga sore terus saja berpose ke arah kamera. Menegernya terus saja mengocek tidak jelas, Suzy memakai kaca matanya karena dia tau jika mungkin ada yang mengenalinya maka akan heboh.

Suzy dan Menegernya menunggu lift, dengan si meneger tetap mengoceh.

Ting

Bunyi nyaring itu membuat Suzy terbangun dari tidur singkat sambil berdiri andalannya. Mata Suzy langsung melotot melihat dua orang yang ada didalam lift itu. Sehun dan seorang wanita.

Suzy terdiam beberapa saat, tapi mungkin Sehun tidak akan tau jika mata Suzy berair karena perih melihat tangan Sehun digandeng oleh wanita lain.

"Nona..." Kesadaran Suzy langsung kembali, dan Suzy langsung masuk kedalam lift.

"Se...Sehun" gumamnya.

Tiba - tiba wanita yang ada disebelah Sehun menoleh kearahnya, dan menatap wajahnya dengan lekat.

"Tunggu, kau si model terkenal itu kan?!" gadis itu langsung berteriak saat berhasil mengingat bagaimana wajah Suzy yang setiap hari ada di majalah utama.

"Hehehe" Suzy hanya menjawab seperti itu.

"Waaaa!! Aku sangat mengidolakanmu, fashion mu sangat keren, gayamu saat pemotretan. Semuanya aku suka!" gadis itu berteriak histeris sambil memeluk - meluk Suzy, mata Suzy masih terpaku pada Sehun yang juga menatapnya.

"Sehun sayang, dia model terkenal itu!"

Jantung Suzy rasanya mau copot saat mendengar panggilan Irene.

Sehun sayang ?

Suzy mengeram, Suzy seharusnya tadi memang langsung pergi saja. Ngapain dia terus - terusan berada satu lift dengan kedua orang ini. Membuat hatinya panas dan perih, padahal niatnya mau move on!

Sementara Sehun menatap Suzy dengan pandangan bersalah, namun wajahnya tetap datar.

"Bisakah kita bertemu lain waktu ? Mungkin minum teh sambil berbicara soal fashion "

"Ah, kurasa bulan - bulan ini aku sibuk pemotretan. Dan tanggal 29 nanti aku harus kembali ke NY " Suzy beralibi.

"Yah...baiklah sekarang saja, kami akan makan di restoran paling terkenal di Seoul "

Kenapa kau memaksaku bitch! Aku ingin move on - batin Suzy

"Maaf tapi aku benar - benar tidak bisa "

Irene menatap Suzy dengan pandangan memohon, membuat Suzy tidak bisa menolak.

"Mungkin, jika hanya 10 menjt aku bisa " cicit Suzy.

Irene tertawa girang dan sementara Sehun hanya diam, menatap Suzy dengan pandangan khawatir. Ini tidak baik.

"Oh ya, ini Sehun tunanganku " Irene memperkenalkan Sehun pada Suzy.

Suzy mengulurkan tangannya, tersenyum ramah.

"Saya Suzy, senang berkenalan dengan anda " ucap Suzy dengan nada formal.

Suzy berbicara seolah - olah tidak pernah mengenal Sehun sebelumnya, Sehun hanya diam dan menjabat tangan Suzy lama.

Ting

Bunyi lift membuat jabatan Sehun dan Suzy terlepas, Irene langsung mengenggam tangan Sehun keluar. Suzy yang berjalan dibelakang mereka benar - benar terluka, rasanya dia ingin menangis sekarang.

Dulu yang menggenggam tangan itu adalah aku, dan sekarang terganti oleh tangan orang lain. Seandainya aku tidak pernah bertemu dengan mu, mungkin rasa sakit ini tidak pernah ada.

"Nona Suzy, mari naik mobil kami saja "

"Aah...baiklah " Suzy masuk kedalam mobil Sehun, dia duduk dibelakang - kursi penumpang. Sementara Irene duduk di depan.

Suzy masih berusaha sekuat tenaga menahan tangisnya, saat Irene menyenderkan badanya di bahu Sehun.

Tiba - tiba ponsel Suzy berbunyi, dan menegernya langsung memberikan ponsel Suzy padanya.

Nama Kai tertera disana

"Halloo..."

"Sayang, aku sudah tau jika kau berada di Seoul dan aku akan menyusulmu "

"Kaii!!" Tanpa sadar Suzy berteriak membuat Irene tertawa, berbeda dengan Sehun yang mengeraskan rahangnya.

"Sayang, aku tau kau tidak akan kuat disana. Aku tidak akan membiarkanmu terluka lagi, tidak akan membiarkanmu menangis sama seperti 2 tahun lalu "

"Hufft baiklah "

"15 menit lagi aku take off, aku mencintaimu "

Tutt

Suzy mematikan sambungan mereka, dan tanpa sadar matanya dan mata Sehun bertatapan.

Apa sekarang kau puas Hun ?

- T B C -

-

Love or Obsession - End ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang