Part 24

2.1K 241 14
                                    

#haripatahhatiinternasional

Sound track : One More Chance - Super Junior

- Happy reading -

-


Sehun mengejar mobil Suzy yang sudah berada jauh di depannya, berharap si pengemudi menghentikan mobilnya dan kembali padanya.

Hingga Sehun tersandung dan jatuh, Sehun bersujud sambil memukul - mukul aspal yang terasa panas dan menyengat kulit.

"Mianhaeyo, saranghaeyo" Bibir Sehun bergetar saat mengatakan kedua kata itu, matanya terasa sangat perih karena terlalu lama menahan air mata.

Andai kemarin dia tidak melakukan apa yang ayahnya mau, mungkin ini tidak mungkin terjadi, andai dia tetap menunggu mungkin sekarang Suzy masih bersamaanya, tapi sekarang semuanya hanya tinggal keandai - andaian yang menyakitkan.

Flashback

"Hun mungkin Suzy tidak akan kembali lagi " ucap appanya tiba - tiba, sedari tadi Sehun sibuk memperhatikan rekaman cctv seluruh kota.

"Aku akan tetap menunggu, aku rasa dia akan kambali " ucap Sehun dengan nada yang terdengar lelah, 3 hari dia mengawasi seluruh cctv di kota ini tapi hasilnya nihil.

"Itu hanya perasaanmu saja, kenapa kau tidak cari yang lain saja? Teman appa punya anak yang cantik" Sehun langsung menatap appanya dengan tajam, dari tatapannya saja sudah sangat jelas jika dia menolah saran appanya itu.

"Appa tau, aku perasaanku bukan seperti makanan yang mudah basi." Ucap Sehun kembali pada layar dihadapannya.

Appa Sehun tidak terlalu suka saat anaknya bersikap seperti ini, wajahnya terlihat seperti zombie, mata cekung, pipi tirus, muka pucat ini bukan Sehun anaknya.

"Seyakin itukah kau? Aku tau kau sendiri tidak yakin kan jika dia akan kembali" senyum sinis terukir jelas di wajah appa Sehun yang terlihat masih tampan.

Sehun terdiam, ayahnya benar dia sendiri tidak yakin dengan ucapnnya. Sebagian di hatinya mengatakan untuk berhenti, tapi sebagian lagi mengatakan terus mencari seperti orang gila.

"Kau bisa menceraikan anak teman appa jika nanti Suzy kembali, percayalan pada appa ini semua akan baik - baik saja. Mau kan ?" Kali ini appanya membujuk lebih keras.

"Apa appa yakin akan baik - baik saja ?" Lirih Sehun, kali ini mungkin dia harus mengikuti hatinya yang berkata untuk berhenti mencari sesuatu yang tidak pasti.

"Tentu"

Sehun menatap appanya sebentar, lalu mengagguk lemah.

Flashback off

Sehun memukuli kepalanya sendiri, kepala terkutuknya rasanya dia ingin mengambil samurai dan memotong kepalanya sekarang.

Sehun berdiri berjalan menuju rumahnya dengan mata yang memerah, dia harus tetap kuat, dia bukan lelaki yang harus mengubar air matanya.

"Se-" Sehun langsung mengangkat tangannya menghentikan eommanya untuk berbicara lebih lanjut, keluarga mempelai wanita itu pun masih berada dirumahnya.

"Jangan gangu aku" ucapnya datar dan dingin, kemudian dia berjalan menuju kamarnya dan membanting pintu kamarnya kuat.

Sehun menatap dirinya dikaca besar yang berada dikamarnya, tersenyum miris saat menandang setelan jas yang dia pakai.

"Bukankan ini tidak adil? Tuhan memberikan otak yang pintar padaku, tapi tidak dengan keyakinan hati yang teguh " Sehun berkata pada dirinya sendiri.

Sehun melepas arloji mahal miliknya dan melempar begitu saja kearah kaca didepannya

Prangg...

Sehun luruh kelantai kamarnya, dan air mata yang sedari tadi dia tahan akhirnya keluar juga.

"Kembali lah padaku, aku mencintaimu... ini menyakitkan lebih dari apapun... hiks..." isakan kecil keluar dari mulut Sehun, isakan itu terdengar sangat menyakitkan.

Sehun mengambil kaca yang berada di dekatnya lalu mengoreskan kaca itu ditangannya, mengoreskan dengan cara yang sangat brutal hingga dia terbaring lemah dilantai karena kekurangan darah.

"Aku harap ini hanya mimpi, dan saat aku terbangun kamu berada disisiku "


- T B C -

-



Love or Obsession - End ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang