Vote + Komen
VOTE sebelum BACA
KOMEN setelah BACA
❤- Happy Reading -
-
Sehun terus menunggu di mobilnya sambil memegang kotak beludru berwarna merah maroon, senyum terus mengembang di wajahnya seperti orang gila. Dia datang ke sekolah Suzy dari 2 jam yang lalu, semua murid juga telah pulang tapi Sehun masih saja menunggu Suzy seperti orang gila.
Kerena sudah tidak sabar Sehun akhirnya turun dari mobilnya dan berjalan ke arah seorang gadis yang menatapnya dengan pandangan kagum.
"Mmm... apa kau kenal Suzy?" Tanya Sehun tapi dengan muka datar, awalnya anak itu hanya melongo.
"Ah... apa maksudmu Bae Suzy yang dai kelas seni itu ? " anak itu balik tanya ke Sehun setelah sadar dari melongo yang sempat mampir tadi.
"Benar, apa kau melihatnya ? Kenapa dia belum keluar juga ?" Tanya Sehun menatap gadis itu, membuat lawan bicaranya menunduk karena tersipu ditatapi oleh Sehun.
"Dia tadi tidak ada di kelas " ucap gadis itu, rupanya di sekelas dengan Suzy.
"Oh ok " Sehun langsung masuk kedalam mobilnya dan melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang, entah dimana kotak beludru itu sekarang.
"Sayang kau dimana?" Sehun langsung memutuskan untuk menelpon Suzy.
Sehun memencet nama yang tetera disana, Chagiya ♡.
Awalnya tersambung tapi entah apa yang terjadi beberapa menit kemudian malah tidak aktif *baca part sebelumnya :) *
"Dia kemana, apa aku telpon ibunya saja ya ? " Sehun langsung bergegas untuk menelpon ibu Suzy.
"Hallo"
"Ah eomma apa Suzy telah pulang ?" Tanya Sehun dengan cepat tidak ingin berbasa - basi.
"Belum, aku pikir dia akan pulang denganm-" Sehun langsung memutuskan sambungan itu, yang dipikirannya hanya dimana Suzy saat ini ?
Tiba - tiba otaknya langsung mengarah ke wajah Kai, dan dia yakin itu, yakin jika Kai lah pelakunya.
"Brengsek!!" Sehun memukul stir mobilnya lalu mempercepat mobilnya, hanya satu tempat yang Sehun tuju rumah tuan Kim.
>>>>>
Suzy menatap makanan yang Kai beri tadi tanpa minat, walupun dia lapar dia tidak akan memakan makanan itu entah apa yang Kai masukkan kedalam makanan itu.
Suzy memegang perutnya yang mulai sakit karena jujur saja dari pagi dia hanya makan roti selai, maagnya kambuh. Muka Suzy memucat karena menahan rasa sakit diperutnya.
"Hey... kenapa kau tidak memakan makananmu, sayang " Kai yang baru saja masuk kedalam kamar langsung duduk di samping Suzy yang meringkuk sambil memegang perutnya.
"Jangan panggil aku saya...ng... shh " ucap Suzy sambil meringis, sakit diperutnya sungguh menyiksa.
"Kau milikku jadi terserahku " ucap Kai mengelus rambut Suzy.
Suzy terus meringis memegang perutnya sangat kuat, mencengkram tangan Kai membuat Kai sadar jika dari tadi Suzy meringis kesakitan.
"Kau kenapa ?" Kai mendudukan tubuh Suzy di pangkuannya.
"Perut...kuh... sakitt... ssh " Suzy langsung memeluk leher Kai dengan kuat, menyalurkan kesakitannya pada pria itu.
"Makanya makan dulu, apapun yang terjadi kau harus mementingkan kesehatanmu dulu " Ucap Kai menjauhkan tubuh Suzy dari tubuhnya, lalu mengambil makanan yang ada di meja.
Kai menyuapi Suzy yang masih duduk di pangkuannya, sesekali Suzy masih meringis tapi setalah Kai menyuapi dan memberinya susu hangat dia merasa sedikit baikkan, walau hanya sedikit.
"Seharusnya kau tidak melakukan itu, kau tau kan dari dulu aku tidak akan pernah membuatmu kesakitan. Kesehatanmu itu lebih penting dari segalanya bagiku " ucap Kai sambil menidurkan Suzy diatas kasur mahalnya.
Kai membawa piring Suzy tadi hendak keluar, tapi entah Setan apa Suzy menghentikan langkah Kai dengan memegang jari telunjuk Kai.
"Terima kasih " cicit Suzy, Kai berjongkok dan mencium tangan Suzy lalu keluar dari kamar itu.
Suzy menarik selimut itu hingga ke kepalanya, menangis di balik selimut putih itu.
"Kim Jongin sebenarnya kita tidak pernah saling mencintai satu sama lain, dari dulu hingga sekarang semuanya hanya obsesi mematikan" gumam Suzy.
- T B C -
-
-
KAMU SEDANG MEMBACA
Love or Obsession - End ✔
FanficCinta dan Obsesi itu beda tipis, terkadang banyak orang yang menyalah artikan kedua kata itu. ----