Dua puluh lima

23 5 2
                                        

Nggak ada jaminan bahwa manusia itu selalu bahagia

Now playing"pink-just give me a reason"

Disinilah angel saat ini, duduk di teras rumah alfian. Di hadapanya sudah terpampang layar laptop milik alfian. Jadi critanya tadi di sekolah, angel merasa sangat gelisah. Lalu alfian datang tepat di depanku.

"Ngel, loe kenapa sih?"
"Gapapa fian"
Alfian memperhatikan angel sekilas"ntar pulang sekolah kamu sibuk nggak"
"Enggak, kenapa?"
"Ikut kerumah gue yuk, gue punya film baru lucu banget"
Angel tampak berfikir"iya dech, gue ikut"

Alfian terus memperhatikan angel yang sedang tertawa lepas menikmati film yang di tontonya. Beberapa kali terdengar angel mengeluarkan kalimat.

"Hhaha..sumpah lucu banget fi" atau
"Ini tokoh utamanya kok gini" dan kalimat-kalimat lain yang membuat alfian tersenyum sendiri.

"Gue suka liat loe senyum gini"seru alfian tanpa mengalihkan pandanganya dari wajah angel
"Eh....apaan sih loe fi?"angel menghentikan tawanya
"Kenapa berhenti nonton?"
"Loe sendiri kenapa nggak ikut nonton? Malah liatin gue mulu"

"Gue pengen terbiasa liat loe ketawa terus"jeda alfian sebentar"gue rasa kemaren-kemaren loe udah terlalu banyak nangis"
"Nangis itu juga salah satu bentuk rasa yang dimiliki manusia, nggak ada yang bisa menjamin bahwa manusia itu akan selalu bahagia"

Angel menghela nafas sebentar"loe tau nggak al, yang gue tau nangis itu ekspresi paling jujur dari manusia"
Degg, angel memanggilnya dengan panggilan lain"Maksud loe ngel?"
"Ya coba dech loe pikir apapun yang terjadi manusia pasti menitikkan air mata entah itu pas lagi bahagia atau lagi sedih.

Satu lagi hal yang membuat alfian sangat
kagum pada angel, cara pemikiranya yang mengagumkan.

"Gue suka sama cara pandang loe?"
Angel tersenyum"biasa aja kali alfian, semua orang itu punya cara pandangnya masing-masing"
"But, not same"
"Gue tahu, ya udah gue balik ya" angel sudah hampir berdiri
Tapi alfian menahan lenganya"gue anter ya"
"Nggak deh, ntar ngrepotin loe?"
"Udah biasa aja,kan gue yang bawa loe kesini"
"Iya deh, makasih ya"
"Belum dianter aja udah makasih, kebiasaan deh loe?"

Angel tersenyum cerah"sorry"
"Jangan banyak senyum"
"Kenapa"angel mengernyitkan dahi
"Ntar gue diabetes, senyum loe manis banget"
"Udah deh jangan mulai, jadi anter gue nggak?"
"Iya-iya sebentar gue ambil kunci motor"alfian bergegas memasuki rumahnya

Sepanjang perjalanan tak ada percakapan serius diantara mereka, hanya saja alfian jadi senyum-senyum sendiri mengingat kejadian tadi.

"Makasih ya fi"seru angel setelah turun dari motor
"Sama-sama"balas alfian"ya udah gue balik ya"
"Hati-hati fi"
"Iyah, inget loe senyum loe itu manis jadi banyakin senyum"

Angel melambaikan tangan ke arah alfian yang sudah melaju, lalu angel memasuki rumah. Tapi, dia tersentak kaget melihat siapa yang duduk di ruang tamu menunggunya.

"Dara"pekik angel
"Iya, kenapa loe kaget sih? Apa segitu jahatnya gue di mata loe?"
"Bukan itu maksud gue, bentar kok loe kok disini? Bunda mana?''
"Loe lupa, kalau bunda sangat percaya sama gue? Bunda barusan pergi dan nyuruh gue nunggu loe"

"Oke lupain, intinya loe kenapa kesini?"tanya angel to the point
"Gue minta jangan deketin nevin lagi"

Degg,
"Gue nggak deketin dia lagi, gue udah nggak perduli sama dia?" Teriak angel
Dara berdiri"tapi dia masih perduli sama loe!"
Air mata dara pecah"GUE BENCI LOE NGEL, BENCI BANGET"
"Kenapa?" Angel masih tak mengerti bukankah seharusnya angel yang membencinya

"Gue benci karna dari dulu, semua orang sangat mengagumi loe, gue benci ketika semua perhatian orang hanya tertuju pada loe"
"Lalu salah gue apa?"tanya angel tak mengerti
"LOE ITU MUNAFIK,LOE SOK BAIK dan gue benci itu"

"Gue nggak pernah ngelakuin apapun yang loe tuduhin gue cuma bersikap apa adanya gue"
"Tapi kenapa, kenapa semua orang selalu bilang angel baik, angel banyak temen, angel yang ini, itu lah. Gue capek denger itu semua, bahkan bokap gue lebih pro ke loe"dara masih menangis

"Padahal kenyataanya gue lebih segalanya dari loe, tapi kenapa semua orang lebih melihat kearah loe"

Angel sudah tidak tahan diam seperti ini, sepertinya dara harus mengerti

"Tapi loe punya bokap, keluarga loe utuh dan loe punya semuanya sedangkan gue...."angel mengusap air matanya yang sudah mulai jatuh

"Bukan berarti loe harus nyari perhatian, hanya karena loe nggak punya ay..."

Plakk, satu tamparan keras mendarat di pipi dara.

"Loe sekarang berani nampar gue?"Tanya dara meminta penjelasan
"Ma...maaf ra, gue...."

"Loe jahat ngel, loe jahat sama gue"
"Tapi loe udah keterlaluan"

Ternyata tanpa mereka tahu, ada yang memperhatikan perdebatan mereka. Nevin sudah berdiri di ambang pintu, krna tanpa sepengetahuan mereka nevin perlahan membuka pintu.

"Gue tahu endingnya bakal kayak gini"kata nevin datar
Dara menghampiri nevin dengan masih memegangi pipinya dan air mata yang masih mengalir"vin, angel nampar aku?"

Nevin memandang angel sebentar seolah meminta penjelasan, dan itu sudah di sadari angel.

"Kamu pasti nggak percaya sama penjelasan aku kan vin?"angel tersenyum menyeringai seolah menertawakan dirinya sendiri
Nevin ingin percaya tapi di sisi lain, dia tidak bisa mengabaikan apa yang di lihatnya barusan.

"Ra, ayo kita pulang"nevin berlalu meninggalkan rumah angel sambil menarik lengan dara

Setelah kepergian mereka tangis angel semakin menjadi, dia sangat menyesal dengan apa yang barusan terjadi. Tanpa disadari lututnya lemas dan tubuhnya merosot kebawah. Bahunya bergetar hebat itu menunjukkan kalau dia sangat sedih.

Selang beberapa menit seseorang datang, dan langsung merangkul tubuh angel. membiarkan angel menumpahkan segala kesedihan di bahunya.

Angel mengusap air matanya sebentar dan mendongak"alfian"
"Udah gapapa, kalau mau nangis" kata alfian
Angel menyandarkan kepalanya di bahu alfian, dan alfian semakin mempererat pelukanya tapi angel sama sekali tak membalas.

Faktanya saat alfian baru saja sampai di rumah, dia menerima pesan singkat dari nevin untuk segera kerumah angel. Tanpa bertanya apapun lagi, alfian langsung bergegas menuju rumah angel.

"Gue udah gapapa fi, thank's ya?"angel bangkit dari duduknya
"Kamu yakin?"alfian lalu mengikuti angel duduk di kursi ruang tamu

Dengan senyum yang di paksakan"iya gue udah gapapa kok"
Alfian menghela nafas, setelah itu dia melihat ponselnya karna ada pesan masuk.

From:Bayu N
           Titip angel, tolong jaga dia.

Alfian mengumpat dalam hati, lalu meremas keras ponselnya. Tak ada keinginan untuk membalasnya.

"Eh btw kenapa loe balik lagi?"tanya angel sesaat setelah tenang
Degg,..."eh gapapa ngel, perasaan gue tiba-tiba nggak enak aja mangkanya gue balik"bohong alfian
"Oh, tapi makasih ya? Gue udah gapapa loe balik aja?"pinta angel
"Ya udah kalau gitu, gue balik ya kalau ada apa-apa telfon gue"sangat berat meninggalkan angel seperti ini, dia ingin bertanya apa yang terjadi tapi sepertinya waktunya tidak tepat
"Iya tenang aja?"

Angel mengantar alfian sampai di depan pintu, melihat punggung cowok itu sampai dia benar-benar hilang dari pandanganya.

"Thank's ya al, gue nggak tau gimana kalau nggak ada loe?"batin angel

Maaf kalo absurd

Angel tak bersayapTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang