Tiga puluh Dua

30 5 6
                                    


Now playing "Ellie goulding-Love me like you do"

"Aku...aku..."ucap alfian terbata-bata
"Iya apa...."
"Aku...."
"Issh apaan sih fian, aku aku mulu daritadi"kesal angel
Keringat dingin mulai menetes dari pelipis alfian di tambah dengan tatapan angel membuat alfian semakin gugup
"Aku....."

Duarr.....
Tiba-tiba ada petir menyambar dengan keras, sontak angel langsung menutup kedua telinganya dengan tangan

Tak terasa rintik air hujan perlahan mulai turun dari langit, alfian panik"maaf ngel, aku nggak tau tiba-tiba hujan" alfian bergegas melepas jaketnya dan menutupi kepala angel

Alfian bingung kenapa tiba-tiba hujan turun padahal sedari tadi tidak terlihat mendung, sepertinya semesta belum mengijinkan dia mengutarakan isi hatinya.

"Ayo ngel kita kesana dulu neduh"

Tak ada respon dari angel, dia hanya terdiam lalu perlahan merentangkan tanganya di bawah guyuran hujan

"Hujan...."lirih angel
"Iya mangkanya ayo kita pergi sebelum hujanya tambah deras"suara alfian  terdengar pelan karena tersamarkan oleh bunyi hujan

Angel menggeleng samar"nggak perlu fian..."

"Kamu yakin??"
Angel mencoba meyakinkan dirinya"Iya gapapa"lalu angel menyingkirkan jaket alfian yang menutupi kepalanya
"Kamu mau ngapain, ntar kamu sakit??"teriak alfian
Angel semakin melebarkan kedua tanganya sambil memejamkan mata dan menghadap langit"bener kata kamu, nggak semua hujan itu menyakitkan"

Degg,,

"Tapi ngel....."

Angel mengisyaratkan alfian untuk diam sejenak. Untuk beberapa saat angel ingin merasakan hujan pertamanya setelah sekian lama. Ada rasa sakit menyeruak dalam dadanya, menelusup ke aliran darah menyebabkan air matanya tiba-tiba jatuh tanpa perintah.

"Hei...are you oke??"teriak alfian
Angel masih diam lalu menunduk mungkin air mata nya bisa tersamarkan oleh air hujan tapi perubahan ekspresi wajahnya sudah terlihat jelas di mata alfian, tanpa aba-aba alfian langsung memeluk erat angel"it oke gapapa jangan di paksa, maaf aku nggak tau bakal kayak gini"

"Ayo kita pulang..."pinta alfian

Angel mengangguk singkat lalu mereka turun dari rooftop sekolah menuju parkiran. Tak ada perbincangan serius diantara mereka. Sepanjang lorong sekolah menuju parkiran alfian masih memegang bahu angel, mencoba menenangkanya.

"Eh maaf2 fian..."angel menjauhkan dirinya dari alfian
"Gapapa...."jeda alfian" maaf ya, aku nggak maksud bikin kamu sedih"
"Aku yang terlalu cengeng kayaknya"
"Bukan gitu ngel, er...aku...."
"Ya udah gapapa fian, aku tau kamu nggak maksud gitu"angel mengeluarkan sedikit senyum

Alfian merasa canggung sendiri karena merasa tak enak dengan angel"kita nunggu agak reda dulu ya baru kita pulang"pinta alfian

"Iya..."angel mengalihkan pandangan ke arah lain,dia sendiri bingung harus bagaimana

"Er..maaf ya soal tadi, aku nggak tau endingnya bakal kayak gini"
Angel menoleh kearah alfian"iya gapapa kok, eh tadi kamu mau ngomong apa ya??"

"Itu..er...apa ya ngel? Aku udah lupa, kapan-kapan aja"bohong alfian
Angel merasa tak ingin bertanya lebih lanjut lagi"Ohhh.....hujan itu indah ya??"
"Hmmm....apa ngel??"
"Iya...."angel memandang lurus"hujan itu indah, seandainya kita nggak punya kenangan buruk"
"Iya ngel...."jeda alfian"hujan itu indah tapi...."
"Tapi apa???" Angel mengernyitkan dahi

"Tapi kalau di film-film atau sinetron"
"Hmmm...jayus loe fi"angel memukul pelan bahu alfian
"Eh bener tau....tapi tau nggak apa yang lebih indah lagi dari hujan...."alfian menunjukkan raut muka serius
"Apa emang....."

"Senyum kamu....."

"Eh....."

"Kayak sekarang"

Angel menunduk melihat sepatunya kalau sedang gugup, semua orang tahu itu.

"Dulu aku pikir kamu itu orang paling ceria sedunia, selalu bahagia tanpa punya masalah"alfian mengalihkan topik
Angel mendongak"gitu ya menurut kamu?? Kamu tahu, aku dulu berfikir kalau aku bisa menyimpan semua luka  aku sendiri lalu menghadapinya sendiri juga tapi kenyataanya aku nggak bisa"

Hening sejenak

"Manusia punya batas kesanggupanya masing-masing"Lanjut angel

"Tapi aku salut lho sama kamu ngel??"
"Salut kenapa??"
"Ya...dengan semua masalah ini kamu masih bisa berdiri tegar"

"Aku cuma nggak mau terlihat lemah di mata orang lain, tapi......"

"Tapi apa....???"

"Tapi aku selalu nangis di depan kamu, itu ngebuat aku malu sama kamu"

"Nggak perlu malu angel, semua orang pasti akan terlihat rapuh di saat-saat tertentu kayak yang kamu bilang kan manusia punya batas kesanggupanya masing-masing"

"Yeah....kadang aku pernah mikir kalau Tuhan itu nggak adil, tapi ternyata banyak yang lebih nggak beruntung dari aku"
Alfian menepuk bahu Angel pelan"ya kamu bener, mungkin bagi sebagian orang kamu jauh lebih beruntung dari mereka"
"Ya fi, thank's ya"
"Sama-sama,ya udah pulang yuk ngel, udah agak reda hujanya"

Sesampainya di tempat parkir
"Nih pakai jaket aku dulu biar kamu nggak sakit"
"Makasih"

Alfian berhenti sebelum menaiki motornya lalu tersenyum sebentar

"Ada apa lagi??"
"Berarti nama panggilan kamu udah nggak berlaku lagi dong??"
"Hah maksudnya?" Angel mengeryitkan dahi
"Kodok,, masak kodok takut hujan??"
"Ih jahat banget sih kamu, masih inget aja sama nama panggilan itu"

"Ya..ya..."
"Pertemuan pertama itu paling di inget"angel dan alfian berkata serempak
"Eh...."alfian menggaruk kepala belakangnya

"Atau gini aja ngel, namanya di ganti kodok yang takut sama hujan"
"Apa????"
"Ha..ha....ha...lucu kan??"

"Terus...terus aja ngeledekin aku"angel memajukan sedikit bibirnya
Alfian lalu mengacak puncak kepala angel"bercanda....ayo pulang sama pangeran kecebong"

Angel sedikit tersenyum lalu memakai helm

Malam itu mungkin tak ada yang spesial bagi keduanya, tapi sepertinya perasaan keduanya mulai menghangat.

Diperjalanan tak ada perbincangan serius diantara keduanya, mereka sibuk dengan pikiran masing-masing.

"Makasih ya fian, buat hari ini"ucap angel begitu sampai di depan rumah
"Iya sama-sama"alfian lalu melihat motor yang tak asing di depan rumah angel"motor siapa ngel??"mungkin hanya mirip (batinya)
Angel memicingkan matanya melihat seseorang yang duduk di teras rumahnya (Nevin) angel membatin"nggak tahu fi, ya udah kamu pulang aja mungkin itu temen aku"syukur lah alfian tidak melihat siapa yang menunggunya di teras
"Oh oke, aku pulang ya??"
"Iya hati-hati fian"

Angel memasuki pekarangan rumahnya lalu duduk di kursi teras rumahnya

"Darimana ngel, tadi siapa?? Pacar baru kamu??"

Maaf karena lama update, lagi sibuk ngurusin pernikahan yang tinggal 2,5 bln lagi. Mungkin aku agak slow update nya, tapi kalau bisa aku usahakan cerita ini tamat sebelum aku nikah.

Salam semuanya




Angel tak bersayapTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang