Tujuh Belas

38 6 4
                                    

Sejak hari itu aku jadi tau sebenernya Tuhan nggak pernah mentakdirkan kita untuk mencintai orang yang salah tapi kita yg salah percaya sama orang, kita salah percaya kalau dia itu orang yang tepat.
Intinya hati-hati aja.

Di hari yg cerah ini nggak tau kenapa takdir membiarkanku memakai jaket Julian.

Mumpung semua jaketku sedang di cuci pikirku"Bund, angel berangkat dulu ya?"sambil mencium tangan bunda

"Ini masih pagi sayang, sarapan dulu"

"Nggak usah bund, Angel mau berangkat sekolah pake sepeda aja bund jadi berangkatnya agak pagi biar nggak telat"balas Angel dengan tergesa-gesa

"Kenapa naik sepeda?nggak naik angkot aja"terang bunda

"Angel lagi pengen naik sepeda bund, udah ya angel berangkat dulu"

"Iya hati-hati sayang"
"Iya bund, assalamualaikum"
"Walaikumsalam"

Aku mengeluarkan sepeda lamaku dari samping rumah, sepeda warna merah kesayanganku dulu. Dari dulu Bunda tak pernah mengijinkanku naik motor entah sampai kapan, aku dulu selalu membujuk bunda membiarkanku naik motor milik bunda tapi bunda akan menceramahi aku habis-habisan. Seperti"Naik motor itu bahaya sayang, kalo kamu jatuh atau ada apa-apa di jalan gimana"
Itu terus yang selalu bunda katakan, sampai bosan aku mendengarnya"

Dengan perlahan aku mulai keluar pekarangan rumah dan mulai mengayuh nggak tahu kenapa aku bahagia banget hari ini seperti ingin memulai sesuatu yg baru, sambil mengenakan handfree yg tergantung di telinga aku bersenandung mendengarkan lagu favoritku.

Tinn..tinn...terdengar suara klakson yang sedari tadi di bunyikan.

Aku mengerutkan dahi"Haduhh..siapa sih ini..jalan masih lebar gini" aku mulai menggerutu

Tinn...tinn...

(akhirnya dia sejajar dengan posisiku)

"hai cewek jutek"sapanya

Aku menoleh dengan segala kekesalanku"pagi-pagi udah bikin ke...uppsss julian"

"Hai...pagi-pagi udah marah-marah aja sih, jelek tau"goda Julian sambil tersenyum

"Apa jul"Angel berteriak

"Lepas dulu handfree nya angel" julian menunjuk kearah telinga angel

Angel melepaskan handfree"kenapa jul??"

"Jangan galak-galak napa masih pagi ini, jelek tau"

"Sorry gue nggakk tau ,loe sih bikin kesel"kata Angel

"Ya maaf, kamu lucu sih klo lagi kesel gitu"julian nyengir kuda

Degg...

(kata-kata itu, persis yg sering di ucapkan oleh nevin)

"Angel awas"teriak julian

Tanpa disangka seorang anak kecil menyebrang jalan dengan sembarangan, akhirnya aku oleng dan terjatuh. Julian dengan sigap turun dari motor dan menolongku

"kamu gapapa ngel, hati-hati dong lutut kamu jadi luka kan ngelamun aja sih"tanya Julian dengan penuh kekhawatiran

Angel memandang lurus ke depan"Gue..gue kepikiran sesuatu"

"Apa??"jeda sebentar"tapi apapun yang kamu pikirin, penting atau enggak tapi kamu juga harus hati-hati"omel Julian tanpa henti

"Iya jul, maaf"

"Ya udah kalo gitu kamu berangkat sama aku biar sepeda kamu titip disini aja"julian berusaha meyakinkan

"Tapi jul...."

Angel tak bersayapTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang